TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kesepian Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2? Ini Faktanya!

Merasa sepi? Hati-hati diabetes tipe 2!

ilustrasi kesepian di tengah keramaian (pixabay.com/Graehawk)

Diabetes tipe 2 adalah gangguan tubuh yang tidak memproduksi atau malah menolak insulin. Umumnya, kondisi ini dikaitkan dengan berbagai faktor risiko, dari genetik hingga gaya hidup yang tidak sehat.

Akan tetapi, ternyata sebuah riset menunjukkan bahwa faktor psikologis juga ikut berperan dalam mengembangkan diabetes tipe 2. Menurut riset tersebut, kesepian bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Benarkah?

1. Libatkan lebih dari 4.000 partisipan sehat

ilustrasi cek gula darah (cardio.com)

Kesepian sudah umum dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular. Pada tahun 2020, sebuah riset yang dilaksanakan oleh para peneliti dari King's College London, Inggris, ingin mencari tahu hubungan kesepian dengan risiko diabetes tipe 2.

Bertajuk "Loneliness and type 2 diabetes incidence", riset yang dimuat dalam jurnal Diabetologia ini melibatkan data 4.112 partisipan berusia rata-rata 65 tahun. Para partisipan tidak tercatat menderita diabetes. Selama 11 tahun (2006-2017), para peneliti memantau kondisi diabetes para partisipan.

Baca Juga: Kesehatan Mental Itu Penting, 7 Pekerjaan Ini Rentan terhadap Depresi

2. Hasil: kesepian meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hampir 50 persen

ilustrasi kesepian di tengah keramaian (psychologicalscience.org)

Hasilnya, para peneliti menemukan dari 4.112 partisipan, sejumlah 264 (6,4 persen) terkena diabetes tipe 2. Lalu, setelah tingkat kesepian para peserta diukur, mereka yang terkena diabetes tipe 2 mencatat skor kesepian 1,42, lebih tinggi daripada mereka yang tidak terkena diabetes di 1,33.

Akhirnya, para peneliti menyimpulkan bahwa kesepian meningkatkan risiko kejadian diabetes tipe 2 hingga 46 persen. Bahkan, mereka mencatat bahwa isolasi sosial, depresi, dan tinggal sendiri tidak ada hubungannya dengan diabetes tipe 2.

3. Kekurangan studi ini

ilustrasi sendirian (pexels.com/AlexandrPodvalny)

Kekurangan dari studi ini adalah karena para peneliti menilai tingkat kesepian hanya dari satu titik waktu. Selain itu, evaluasi tingkat kesepian tidak adekuat bagi para peneliti untuk memantau variasi kesepian, isolasi sosial, atau hidup sendiri.

Studi ini sebenarnya tidak dirancang untuk menunjukkan kausalitas antara kesepian dan diabetes tipe 2. Akan tetapi, mengutip Everyday Health, stres dari kesepian dapat meningkatkan hormon stres epinefrin dan kortisol yang dapat mempercepat perkembangan diabetes tipe 2.

4. Kesepian juga mengakibatkan masalah-masalah kesehatan serius lain

ilustrasi penyakit jantung (freepik.com/shayne_ch13)

Studi ini memang yang perdana untuk memantau keterkaitan antara kesepian dan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Beberapa penelitian mengaitkan isolasi sosial dengan diabetes tipe 2. Namun, isolasi sosial dan kesepian adalah dua kondisi yang berbeda.

Kesepian berbicara soal ketidakpuasan pada hubungan personal dan sosial kendati jumlah sahabat atau aktivitas sosial. Akan tetapi, sebuah studi di Belanda tahun 2017 memperingatkan bahwa minimnya jumlah sahabat dan koneksi sosial berpotensi meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Bukan cuma diabetes tipe 2, kesepian juga dihubungkan dengan kematian dini. Hal ini ditunjukkan lewat studi pada 2019 di Denmark yang melibatkan lebih 13.000 partisipan dengan gangguan jantung. Hasilnya, pasien yang mencatat tingkat kesepian yang tinggi 2-3 kali lebih berisiko meninggal dunia.

Baca Juga: Studi: Makan Sendirian Gak Baik untuk Kesehatan Jantung

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya