TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

12 Efek Samping Testosteron Rendah pada Pria

Produksi testosteron biasanya menurun seiring penuaan

ilustrasi pria dengan terstosteron rendah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Diproduksi oleh testis, hormon testosteron memengaruhi penampilan dan perkembangan seksual, merangsang produksi sperma dan dorongan seks, dan membantu membangun massa otot dan tulang.

Produksi testosteron biasanya menurun seiring penuaan. Menurut American Urological Association, sekitar 40 persen pria berusia 45 tahun ke atas memiliki testosteron rendah.

Jika produksi testosteron turun drastis, laki-laki mungkin mengalami beberapa gejala, tanda, atau efek samping. Inilah efek samping testosteron yang rendah pada pria.

1. Memengaruhi fungsi seksual

Testosteron memainkan peran kunci dalam dorongan seks atau libido. Beberapa orang mungkin mengalami penurunan gairah seks seiring bertambahnya usia, tetapi mereka yang memiliki testosteron rendah kemungkinan akan mengalami penurunan libido yang lebih drastis, mengutip Healthline.

2. Lemak tubuh lebih banyak

ilustrasi lemak di perut (pexels.com/Karolina Grabowska)

Seperti dijelaskan dalam laman WebMD, jika kamu tidak membangun otot dengan kalori yang dikonsumsi dan aktivitas fisik yang dilakukan, maka tubuh mengubah kalori menjadi lemak.

Kamu disarankan untuk menerapkan pola makan sehat. Saat mulai menurunkan berat badan dan lemak tubuh ekstra dari pola makan, kamu mungkin kehilangan beberapa otot. Jika kelebihan berat badan, makan makanan yang sehat untuk mengurangi berat badan ekstra, terutama di sekitar perut. Tubuh dapat membuat lebih banyak testosteron saat menurunkan berat badan.

Baca Juga: 6 Fakta Hormon Testosteron, Hormon Seks Utama pada Laki-laki

3. Gangguan tidur

Testosteron rendah dapat menyebabkan tingkat energi yang lebih rendah, insomnia, dan perubahan lain dalam pola tidur. Sementara itu, terapi penggantian testosteron bisa menyebabkan sleep apnea.

Sleep apnea adalah kondisi medis serius yang menyebabkan henti napas berulang saat tidur. Ini dapat mengganggu pola tidur dalam prosesnya dan meningkatkan risiko komplikasi lain, seperti stroke.

Di sisi lain, perubahan dalam tubuh yang terjadi akibat sleep apnea dapat menyebabkan kadar testosteron rendah. Bahkan jika tidak menderita sleep apnea, testosteron rendah masih dapat berkontribusi pada penurunan jam tidur. Para peneliti belum yakin mengapa ini terjadi.

4. Perubahan emosional

ilustrasi pria depresi (pexels.com/Akshar Dave)

Memiliki kadar testosteron yang rendah dapat memengaruhi tingkat emosional laki-laki. Kondisi ini bisa menyebabkan perasaan sedih atau depresi. Beberapa orang mengalami masalah dengan ingatan dan konsentrasi serta mengalami penurunan motivasi dan kepercayaan diri.

Testosteron adalah hormon yang mempengaruhi regulasi emosi. Depresi telah dikaitkan dengan pria dengan testosteron rendah. Ini bisa terjadi akibat kombinasi dari iritabilitas, penurunan gairah seks, dan kelelahan yang bisa datang dengan testosteron rendah.

5. Kabut otak

Dilansir WebMD, testosteron rendah dapat merusak fokus mental dan memori. Kamu mungkin lupa dengan apa yang telah direncanakan dan sulit konsentrasi. Ini terjadi lebih sering ketika kadar testosteron sangat rendah.

6. Kecemasan

ilustrasi kecemasan (rosehillcenter.org)

Mengutip Balance My Hormones, testosteron sangat terlibat dalam kesejahteraan emosional sehingga ketika kadarnya sangat rendah atau habis, efeknya pada tubuh bisa sangat besar.

Kecemasan parah adalah salah satu efek dari testosteron rendah. Kecemasan ini bisa datang dalam berbagai bentuk, dari kekhawatiran harian tingkat rendah hingga serangan panik.

Seperti kabut otak, kecemasan dapat memengaruhi banyak aspek hidup, membuat seseorang sulit untuk membuat keputusan tanpa mengkhawatirkan hasilnya.

Baca Juga: 10 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Testosteron Pria, Waspada!

7. Penurunan massa otot

Karena testosteron membantu membangun otot, ketika kadarnya menjadi rendah, begitu pula massa dan kekuatan otot. Efeknya, kamu tidak melihat hasil yang biasanya diharapkan dari rutin berolahraga.

Kabar baiknya, olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kadar testosteron. Pastikan untuk melatih otot dalam jumlah besar saat berolahraga dan lakukan latihan angkat beban.

8. Penipisan rambut tubuh

ilustrasi rambut tubuh (pexels.com/cottonbro)

Testosteron yang rendah dapat menyebabkan pria kehilangan beberapa rambut wajah, rambut kemaluan, dan rambut di lengan dan kaki bagian bawah. Satu hal yang perlu diketahui, ada hubungan antara terapi testosteron dan pola kebotakan pria. Diskusikan dengan dokter mengenai efek samping pengobatan testosteron. 

9. Kehilangan massa tulang

Testosteron rendah telah dikaitkan dengan osteoporosis, penyakit yang melemahkan tulang. Akan tetapi, ada beragam penyebab lain dari osteoporosis, jadi konsultasikan dengan dokter.

Untuk menjaga kesehatan tulang, jangan merokok, dan kurangi alkohol, juga berolahraga secara teratur, termasuk latihan menahan beban.

10. Penurunan energi

ilustrasi pria kelelahan (pexels.com/Carolina Grabowska)

Kelelahan adalah efek umum dari testosteron rendah. Seorang pria mungkin merasa tidak punya energi seperti biasanya, atau merasa sangat lelah. Akan tetapi, banyak hal lain yang dapat menguras energi, termasuk penuaan alami dan depresi.

Tidur cukup dapat membantu meningkatkan energi. Cobalah untuk mendapatkan setidaknya 7 hingga 8 jam tidur setiap malamnya. Apabila merasakan kelelahan yang tidak biasa, konsultasikan dengan dokter.

11. Ukuran testis dan penis lebih kecil

Tubuh membutuhkan testosteron untuk mengembangkan penis dan testis, sehingga kadar testosteron yang rendah dapat berkontribusi pada penis atau testis yang lebih kecil secara tidak proporsional.

Akan tetapi, terdapat kondisi lain yang juga bisa menyebabkan penis dan testis mengecil, seperti:

  • Hipogonadisme.
  • Varikokel.
  • Testis yang belum pindah ke kantong kulit di bawah penis sebelum kelahiran (kriptorkidisme).
  • Operasi prostat.
  • Penyakit Peyronie.
  • Penuaan.
  • Kegemukan.

12. Jumlah darah rendah

ilustrasi sampel darah untuk tes AMH (pexels.com/Los Muertos Crew)

Peneliti telah menghubungkan testosteron rendah dengan peningkatan risiko anemia, menurut laporan dalam jurnal JAMA Internal Medicine tahun 2017. Ketika para peneliti memberikan gel testosteron kepada pria anemia dengan testosteron rendah, mereka melihat peningkatan jumlah darah dibandingkan dengan pria yang diberikan plasebo.

Baca Juga: Dukung Kesuburan, 5 Makanan Sehat Ini Dapat Meningkatkan Testosteron

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya