Skizofrenia pada Perempuan, Apa yang Berbeda?
Ciri skizofrenia bisa berbeda di antara jenis kelamin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Skizofrenia adalah penyakit mental serius yang mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir jernih, mengelola emosi, mengambil keputusan, dan berhubungan dengan orang lain. Ini adalah penyakit medis jangka panjang yang kompleks.
Tidak ada perbedaan dalam kejadian dan prevalensi skizofrenia antara laki-laki dan perempuan, meskipun skizofrenia lebih banyak dikaitkan dengan laki-laki yang lebih muda.
Ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa perempuan lebih mungkin mengalami onset skizofrenia lebih lambat daripada pria. Perempuan cenderung mengalami gejala pada akhir usia 20-an hingga awal 30-an, sedangkan onset pada laki-laki biasanya pada awal usia 20-an. Juga, karena perempuan dengan skizofrenia cenderung lebih aktif secara sosial, skizofrenia mereka mungkin kurang terdeteksi.
1. Penyebab skizofrenia pada perempuan
Penelitian menunjukkan bahwa skizofrenia mungkin memiliki beberapa kemungkinan penyebab, baik pada perempuan maupun laki-laki. Dilansir National Alliance on Mental Illness, ini dapat meliputi:
- Genetika: Skizofrenia tidak disebabkan hanya oleh satu variasi genetik, tetapi interaksi yang kompleks antara genetika dan pengaruh lingkungan. Keturunan memang memainkan peran yang kuat. Risiko kamu mengembangkan skizofrenia lebih dari enam kali lebih tinggi jika memiliki kerabat dekat, seperti orang tua atau saudara kandung, dengan gangguan tersebut.
- Lingkungan: Paparan virus atau malnutrisi sebelum kelahiran, khususnya pada trimester pertama dan kedua, terbukti meningkatkan risiko skizofrenia. Penelitian terbaru juga menunjukkan hubungan antara gangguan autoimun dan perkembangan psikosis.
- Kimia otak: Masalah dengan bahan kimia otak tertentu, termasuk neurotransmiter yang disebut dopamin dan glutamat, dapat menyebabkan skizofrenia. Neurotransmiter memungkinkan sel-sel otak untuk berkomunikasi satu sama lain. Jaringan neuron kemungkinan juga terlibat.
- Penggunaan zat: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi obat pengubah pikiran selama masa remaja dan dewasa muda dapat meningkatkan risiko skizofrenia. Makin banyak bukti menunjukkan bahwa merokok ganja meningkatkan risiko insiden psikotik dan risiko pengalaman psikotik yang sedang berlangsung. Makin muda dan makin sering digunakan, makin besar risikonya.
Baca Juga: 5 Jenis Intervensi Psikososial untuk Menangani Skizofrenia
Baca Juga: Skizofrenia Hebefrenik: Saat Perilaku dan Ucapan Tidak Teratur