TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puasa Mutih: Definisi, Manfaat, Tata Cara, dan Risikonya

Buat kesehatan, lebih banyak manfaatnya atau risikonya?

ilustasi puasa mutih (flickr.com/georgereyes)

Puasa mutih banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Puasa ini sering ini dikaitkan dengan tradisi, salah satunya seperti ritual keagamaan. Lebih dari itu, puasa mutih ternyata menyimpan berbagai manfaat untuk kesehatan, lo!

Apakah kamu termasuk yang suka melakukan puasa mutih? Yuk, kenali beragam manfaat puasa mutih untuk kesehatan kesehatan tubuh kita termasuk potensi risikonya. 

1. Dilakukan secara turun-temurun, inilah filosofi puasa mutih

Secara umum, makna dari puasa mutih adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Puasa mutih berasal dari istilah Jawa yang berarti putih. Hal ini disambungkan dengan kata memutihkan, yang diharapkan dapat memberikan keberkahan sesuai dengan makna warna putih itu sendiri.

Selain itu, secara filosofis, orang yang melaksanakan puasa mutih ini juga diharapkan dapat menjadi putih hatinya dan bersih jiwanya.

Baca Juga: 7 Mitos Kesehatan Puasa Ramadan, Benarkah Bisa Menghilangkan Racun?

2. Lantas, apa, sih, puasa mutih itu?

ilustrasi puasa mutih (unsplash.com/Mgg Vitchakorn)

Sesuai dengan namanya, puasa mutih adalah sebuah ritual yang mengubah pola makan, sehingga hanya mengonsumsi nasi putih dan air mineral. Kegiatan ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu, tanpa mengonsumsi lauk apa pun.

Biasanya, masyarakat melakukan puasa mutih dengan durasi yang berbeda, dimulai dari 3 sampai 40 hari, tergantung pada tujuan serta niat dari puasa tersebut.

3. Adakah manfaat puasa mutih untuk kesehatan?

Belum ada penelitian medis yang akurat mengenai manfaat kesehatan dari puasa mutih. Dari segi kesehatan, puasa mutih dipercaya dapat membuat asupan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh jadi lebih maksimal, karena tidak diiringi dengan gula ataupun lemak, sehingga energi yang dihasilkan pun lebih optimal. 

Selain itu, secara tradisi, kelompok masyarakat tertentu meyakini bahwa puasa mutih dapat membantu untuk mencegah bala serta meningkatkan kekuatan indra keenam. 

4. Cukup mudah, begini tata cara puasa mutih

ilustrasi minum air putih hangat (unsplash.com/engin akyurt)

Tata cara puasa mutih hampir mirip seperti puasa-puasa lainnya, meskipun puasa mutih tidak masuk ke dalam ajaran agama apa pun. 

  • Pertama, membaca niat puasa mutih pada malam hari.
  • Lalu, diperkenankan untuk melaksanakan sahur. Jika tidak sempat, boleh tidak sahur asalkan sudah membaca niat puasa mutih sebelum tidur.
  • Kemudian, berpuasalah dari terbitnya fajar hingga terbenam.
  • Pada siang hari, boleh makan dan minum namun hanya dengan air putih atau nasi putih saja.
  • Terakhir, berbukalah ketika matahari terbenam.

Nah, itulah tata cara yang umum dilakukan dalam puasa mutih. Namun, hal ini juga dapat dimodifikasi sesuai dengan yang dianjurkan dan diarahkan oleh guru masing-masing.

Baca Juga: 6 Cara Populer untuk Puasa Intermiten, Dijamin Berhasil

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya