TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyakit Balo: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan 

Gangguan saraf dengan lesi khas mirip mata banteng

ilustrasi sakit kepala sebagai gejala dari penyakit Balo (unsplash.com/Elyas Pasban)

Penyakit Balo atau Balo's disease adalah gangguan peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang dengan lesi mirip mata banteng. Kelainan ini sering dianggap sebagai jenis multiple sclerosis langka karena memiliki beberapa ciri yang sama.

Penyakit Balo biasanya memengaruhi orang dewasa, paling sering usia 30-an, tetapi juga telah dilaporkan terjadi pada anak-anak. Ini merupakan kelainan progresif, artinya bisa cepat memburuk dan berkembang seiring waktu.

Menurut keterangan dari laman National Organization for Rare Disorders (NORD), penyakit Balo lebih banyak dilaporkan terjadi di Tiongkok dan Filipina. Prevalensinya sendiri masih belum diketahui.

Perlu diwaspadai, inilah beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang penyakit Balo, mulai dari penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, serta perbedaannya dengan multiple sclerosis.

1. Gejala

ilustrasi nyeri yang merupakan salah satu gejala penyakit Balo (pexels.com/Kindel Media)

Gejala penyakit Balo mirip dengan multiple sclerosis, di antaranya:

  • Sakit kepala
  • Kejang
  • Nyeri otot dan kejang
  • Kelemahan otot
  • Kelumpuhan seiring waktu
  • Afasia atau kesulitan berbicara
  • Kesulitan berkonsentrasi atau memahami orang lain
  • Perubahan perilaku

Serangan penyakit Balo dapat muncul dalam tiga cara berbeda, yaitu akut dan sembuh sendiri, varian yang kambuh-remisi, dan penyakit primer yang progresif. Sementara itu, tingkat keparahan gejalanya tergantung pada lokasi lesi atau area otak yang terpengaruh.

Baca Juga: Kaki Datar: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Komplikasi, Pengobatan

2. Penyebab

ilustrasi gangguan autoimun (brittanica.com/American Chemical Society)

Masih belum diketahui apa yang menyebabkan penyakit Balo. Akan tetapi, para peneliti meyakini bahwa kelainan ini merupakan kondisi autoimun, yaitu kondisi di mana tubuh secara tidak sengaja menyerang jaringannya sendiri yang sehat dan menyebabkan peradangan atau inflamasi.

3. Apa perbedaan penyakit Balo dengan multiple sclerosis?

ilustrasi otak (pexels.com/MART PRODUCTION)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penyakit Balo memiliki beberapa ciri dan gejala yang mirip dengan multiple sclerosis. Keduanya dapat menyerang dan merusak jaringan di otak dan sumsum tulang belakang dan menyebabkan peradangan serta pembentukan lesi.

Perbedaannya, lesi pada multiple sclerosis terlihat seperti bintik-bintik kecil atau bercak, sedangkan lesi pada penyakit Balo terlihat seperti bull’s-eye mark atau mata banteng, yang membentuk pola cincin konsentris. Oleh sebab itu, penyakit Balo terkadang juga dikenal sebagai sklerosis konsentris Balo.

Perbedaan lainnya yaitu gejala pada multiple sclerosis memiliki periode waktu untuk berhenti atau penyakit dapat memburuk atau berkurang. Sementara itu, gejala pada penyakit Balo tidak berhenti dan cenderung berkembang pesat, memburuk dari waktu ke waktu.

4. Diagnosis

ilustrasi tes pencitraan MRI (pexels.com/MART PRODUCTION)

Terdapat beberapa pemeriksaan dan pengujian untuk menegakkan diagnosis penyakit Balo yang dilakukan oleh dokter spesialis masalah otak dan sistem saraf (ahli saraf), termasuk:

  • Pemeriksaan gejala dan riwayat medis penderita.
  • Pemeriksaan fisik untuk mencari kelemahan otot dan mengetahui seberapa baik penderita bergerak.
  • Memeriksa ingatan dan kemampuan berbicara pasien.
  • Magnetic resonance imaging (MRI) otak dan sumsum tulang belakang untuk memeriksa lesi.
  • Tes darah untuk memeriksa adanya infeksi, atau mengambil sampel cairan tulang belakang dari punggung bawah.
  • Tes pembangkit potensial otak (evoked potential testing) mungkin juga diperlukan untuk mendeteksi pengiriman sinyal saraf otak.

Baca Juga: 9 Tanda Awal Perempuan Mengalami Multiple Sclerosis, Segera Sadari!

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya