TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kolestasis Obstetri: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan 

Kondisi ini sering terjadi pada trimester ketiga kehamilan

ilustrasi gatal-gatal saat hamil karena kolestasis obstetri (insider.com)

Kolestasis obstetri (obstetric cholestasis) atau kolestasis kehamilan intrahepatik (intrahepatic cholestasis of pregnancy) adalah gangguan pada hati yang terjadi selama kehamilan yang menyebabkan ibu hamil mengalami gatal-gatal pada masa akhir kehamilan.

Kondisi ini memicu rasa gatal yang hebat, tetapi tanpa disertai ruam. Keluhan gatal ini biasanya terjadi di tangan dan kaki, meski juga bisa terjadi di bagian tubuh lainnya.

Kolestasis obstetris bisa menyebabkan komplikasi bagi ibu dan bayinya, seperti kematian bayi di akhir kehamilan atau lahir mati. Karena risiko komplikasi ini, dokter kemungkinan akan merekomendasikan persalinan dini.

1. Penyebab dan faktor risiko

ilustrasi gangguan pada hati pada kolestasis obstetri (momjunction.com)

Penyebab pasti kolestasis obstetri masih belum jelas. Namun, gen dari ibu hamil kemungkinan berperan dalam perkembangan kondisi ini. Terkadang, kondisi ini ada dalam keluarga. Varian genetik tertentu juga telah diidentifikasi.

Selain itu, hormon kehamilan kemungkinan juga terlibat, karena makin dekat dengan hari persalinan, maka hormon ini juga meningkat.

Dokter menganggap hal tersebut bisa memperlambat aliran normal empedu. Alih-alih meninggalkan hati, empedu malah menumpuk di organ, sehingga garam empedu akhirnya masuk ke aliran darah yang nantinya bisa menyebabkan timbulnya sensasi gatal.

Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko ibu hamil terkena kolestasis obsteri. Dilansir Mayo Clinic dan Medical News Today, faktor risiko kolestasis obstetri meliputi:

  • Riwayat pribadi atau keluarga dengan kolestasis obstetri.
  • Riwayat kerusakan atau penyakit hati.
  • Kehamilan ganda, misalnya jika ada kembar atau kembar tiga.
  • Hamil akibat fertilisasi in vitro (IVF).

Baca Juga: 16 Infeksi saat Kehamilan yang Berisiko Fatal pada Janin

2. Tanda dan gejala

ilustrasi ibu hamil mengalami gatal-gatal di perut pada kasus kolestasis obstetri (kidspot.com.au)

Gatal-gatal yang hebat merupakan gejala utama kolestatis obstetri namun tidak ada ruam. Sebagian besar perempuan merasakan gatal pada telapak tangan atau telapak kaki. Namun, beberapa mengalami gatal di mana-mana.

Rasa gatal sering kali lebih parah di malam hari dan mungkin sangat mengganggu, sehingga bisa membuat ibu hamil tidak bisa tidur. Rasa gatal paling sering terjadi selama trimester ketiga kehamilan, meski bisa juga terjadi lebih awal.

Sensasi gatal akan makin memburuk ketika waktu persalinan makin dekat. Namun, begitu bayi lahir rasa gatal biasanya hilang dalam beberapa hari.

Tanda dan gejala kolestasis obstetri lainnya yang kurang umum meliputi:

  • Menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice atau penyakit kuning)
  • Mual
  • Kehilangan selera makan atau nafsu makan berkurang
  • Urine berwarna gelap
  • Kelelahan ekstrem
  • Feses berwarna terang
  • Sakit perut kanan atas

3. Komplikasi yang bisa terjadi

ilustrasi bayi lahir prematur (medicalnewstoday.com)

Komplikasi dari kolestatis obstetrik dapat terjadi pada ibu atau janin yang sedang berkembang. Pada ibu, kondisi ini bisa memengaruhi cara tubuh menyerap lemak untuk sementara. 

Penyerapan lemak yang buruk bisa menyebabkan penurunan kadar faktor yang bergantung pada vitamin K, yang terlibat dengan pembekuan darah. Namun, komplikasi tersebut jarang terjadi, dan masalah hati di masa depan juga jarang terjadi.

Pada bayi, komplikasi kolestasis obstetri bisa parah, termasuk:

  • Lahir terlalu dini (kelahiran prematur).
  • Masalah paru-paru akibat menghirup mekonium (zat lengket berwarna hijau yang biasanya terkumpul di usus bayi yang sedang berkembang, tetapi bisa masuk ke dalam cairan ketuban jika sang ibu menderita kolestasis obstetri).
  • Kematian bayi pada akhir kehamilan sebelum melahirkan (lahir mati).

Karena komplikasi dapat sangat berbahaya bagi bayi, maka dokter kemungkinan mempertimbangkan untuk menginduksi persalinan lebih cepat.

4. Diagnosis

ilustrasi pemeriksaan rutin kehamilan (freepik.com/valuavitaly)

Untuk mendiagnosis kolestasis obstetri, dokter kemungkinan akan melakukan:

  • Mengajukan pertanyaan seputar gejala dan riwayat medis pasien.
  • Melakukan pemeriksaan darah.
  • Memesan tes darah untuk memeriksa seberapa baik hati pasien bekerja dan mengukur tingkat garam empedu dalam darah pasien.

Baca Juga: 7 Gejala Khas di Trimester Ketiga Kehamilan, yuk Antisipasi!

Verified Writer

Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya