TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Millennials Berisiko Kena Diabetes karena 7 Hal Ini, Jaga Kesehatanmu!

Walau masih muda, diabetes tetap bisa menyerang, lho

pexels.com/criativithy

Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara keenam yang menyumbang pasien diabetes terbanyak di dunia. Pada tahun 2017 saja, jumlahnya sudah mencapai 10,3 juta. Angka tersebut diperkirakan mencapai 16,7 juta dalam waktu dua dekade ke depan.

Diabetes sering dianggap sebagai "penyakitnya orang tua". Itulah kenapa para dewasa muda banyak menyepelekannya. Padahal, data dari International Diabetes Federation tahun 2017 menyatakan bahwa diabetes, khususnya diabetes tipe 2, mulai merambah ke orang-orang usia 20-40 40 tahun. Benar, para Millennials. 

Ditambah lagi, data dari ADA Journal Diabetes Care tahun 2015 mengatakan bahwa prevalensi diabetes tipe 2 pada orang berusia 20 tahunan akan meningkat hingga 49 persen di tahun 2050 nanti. Ini adalah persentase yang besar, lho

Salah satu faktor yang paling berperan meningkatkan risiko kita terhadap diabetes, terutama diabetes tipe 2, adalah gaya hidup yang tidak sehat. Ingin tahu apa saja di antaranya? Yuk, simak ulasannya berikut ini dan cegah sebelum terlambat!

1. Tubuh yang terlalu gemuk atau obesitas

usnews.com

Faktor risiko terbesar dari diabetes tipe 2 adalah obesitas atau kelebihan berat badan. Dilansir The Global Diabetes Community, obesitas (indeks massa tubuh di atas 30) bahkan meningkatkan risiko diabetes hingga 80 kali lipat, lho

Kenapa keduanya berkaitan? Hal ini terjadi karena lemak yang menumpuk akan membuat tubuh mengalami resistansi insulin, hormon yang bertugas mengubah glukosa menjadi energi.

Ketika tubuh mengalami resistansi insulin, glukosa pun menumpuk dan masuk ke dalam darah. Akibatnya, tingkat gula darah pun melonjak. Lama-kelamaan, kondisi ini akan berkembang menjadi diabetes. 

2. Malas bergerak alias mager

salinastriallaw.com

Faktor berikutnya yang bisa meningkatkan risikomu terhadap diabetes tipe 2 adalah malas bergerak alias mager. Menghabiskan hari-harimu rebahan di atas kasur atau sofa akan berdampak buruk terhadap angka timbanganmu. 

Studi dari International Journal of Obesity tahun 2017 menujukkan bahwa terdapat hubungan antara banyak waktu yang digunakan untuk bermalas-malasan dan ukuran lingkar pinggang. Artinya, semakin lama kamu rebahan, semakin tinggi pula risiko untuk obesitas. Seperti yang disebutkan sebelumnya, ini adalah salah satu faktor risiko utama diabetes. 

Baca Juga: 7 Khasiat Minum Teh Setiap Hari, Dapat Cegah Kanker dan Diabetes

3. Terlalu banyak konsumsi makanan dan minuman manis

unsplash.com/melanie_kreutz

Kopi susu, bubble teadessert box, hingga aneka kue kini erat kaitannya dengan Millennials dan Gen Z. Akhir-akhir ini, makanan dan minuman manis begitu disukai dan bahkan sering viral di media sosial.

Memang tak ada salahnya jika kamu mengonsumsi yang manis-manis sesekali. Namun, jika terlalu sering dan banyak, kadar gula darahmu akan meningkat. Kalau sudah kebablasan, lambat laun kamu akan terkena diabetes.

4. Tekanan darah yang tinggi

healthline.com

Tekanan darah tinggi atau hipertensi ternyata juga bisa meningkatkan risiko kita terhadap diabetes tipe 2. Data dari American Diabetes Association menyatakan bahwa 50 persen penderita penyakit gula memiliki tekanan darah di atas normal. 

Ada beberapa penyebab dari kondisi ini, di antaranya:

  • Obesitas;
  • Malas berolahraga;
  • Konsumsi garam terlalu banyak;
  • Stres;
  • Konsumsi alkohol berlebihan;
  • Merokok. 

5. Durasi duduk yang terlalu lama

mariefranceasia.com

Apakah pekerjaanmu saat ini mengharuskanmu duduk berjam-jam menghadap laptop atau komputer? Jika iya, kamu harus berhati-hati. Sebab, gaya hidup seperti itu bisa meningkatkan risiko diabetes hingga 112 persen, menurut laporan dari jurnal Diabetologia tahun 2012.

Duduk terlalu lama hingga lebih dari 15 jam membuat proses pembakaran kalori di tubuhmu tidak berjalan maksimal. Metabolisme tubuh pun menjadi tak lancar. Alhasil, kamu berisiko menjadi obesitas dan mengidap diabetes tipe 2. 

6. Tingkat kolesterol dan trigliserida yang terlalu tinggi

legionathletics.com

Kolesterol jahat (LDL) juga ikut andil dalam meningkatkan risiko kita terhadap diabetes. Begitu pula sebaliknya, diabetes menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh kita. Bersama-sama kedua kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi yang lebih fatal, yaitu penyakit jantung

Sementara itu, bagaimana dengan trigliserida? Bagi kamu yang belum tahu, kadar trigliserida yang tinggi adalah tanda awal dari diabetes. Sebab, kondisi tersebut menunjukkan adanya resistansi insulin. 

Baca Juga: Seperti Tom Hanks, Kenapa Pasien Diabetes Lebih Rentan Virus Corona?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya