TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Manfaat Pil KB Selain Mencegah Kehamilan, Jarang Diketahui!

Kontrasepsi ini juga mengatur hormon

ilustrasi pil KB (pexels.com/Karolina Grabowska)

Jangan heran kalau dokter meresepkan kontrasepsi oral pada perempuan. Pasalnya, ada manfaat pil KB selain mencegah kehamilan.

Yap, obat minum ini juga punya tujuan non-kontrasepsi, lho. Alasannya, pil KB juga dapat mengatasi ketidakseimbangan hormon. Apa saja fungsinya?

Manfaat pil KB selain mencegah kehamilan

ilustrasi pil kontrasepsi (pixabay.com/Anqa)

Dilansir Cleveland Clinic, pil KB sebagai alat kontrasepsi memiliki efektivitas hingga 99 persen dalam mencegah kehamilan. Dengan catatan, konsumsinya harus secara rutin, ya. Di luar itu, obat ini juga punya manfaat lain hingga 14 persen selain mengontrol kehamilan, melansir WebMD

Penggunaan pil KB untuk tujuan non-kontrasepsi ini tidak boleh sembarangan, ya. Pasalnya, dalam obat ini mengandung hormon progesteron dan/atau estrogen. Keduanya berfungsi untuk mengontrol hormon yang berkaitan dengan sistem reproduksi.

1. Meredakan sindrom pra menstruasi (PMS)

Menurut Office on Women's Health, sekitar 90 persen perempuan mengalami gejala sindrom pra menstruasi. Tanda-tanda ini dapat muncul sekitar 1-2 minggu sebelum haid tiba. Adapun tandanya seperti kelelahan, perubahan suasana hati, hingga nyeri payudara. 

Gejala tersebut terjadi karena perubahan hormon. Oleh karena pil KB mengandung progesteron dan estrogen, konsumsi obat-obatan ini dengan resep dokter dapat membantu mengurangi fluktuasi hormon yang memicu PMS. 

Baca Juga: 5 Alasan Menstruasi Terlambat Saat Minum Pil KB, Belum Tentu Hamil

2. Melancarkan siklus menstruasi

ilustrasi siklus menstruasi (freepik.com/wayhomestudio)

Sekali lagi, pil KB dapat membantu menyeimbangkan fluktuasi hormonal selama siklus menstruasi berlangsung. Oleh karena itu, obat ini mungkin diresepkan pada perempuan yang mengalami pendarahan gak teratur atau terlalu berat hingga PCOS

Pil KB dapat bekerja dengan beragam cara. Namun, yang paling umum yakni membantu membuat darah menstruasi keluar lebih ringan dan konsisten sesuai waktunya, melansir Healthline.

3. Meringankan gejala endometriosis

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luar lokasi yang seharusnya. Perempuan yang mengalami kondisi ini dapat merasakan kram perut yang menyakitkan saat menstruasi berlangsung. 

Meresepkan pil KB memang gak secara langsung menyembuhkan endometriosis. Namun, konsumsi obat sesuai anjuran dokter dapat membantu meringankan rasa sakit dengan menghentikan menstruasinya, melansir WebMD.

4. Membantu meringankan PCOS

ilustrasi PCOS, salah satu penyebab anovulasi (pixabay.com/Saranya7)

Sindrom ovarium polikistik atau PCOS merupakan kondisi umum yang kerap terjadi pada perempuan muda. PCOS ini umumnya ditandai dengan hormon yang gak seimbang. Lebih lanjut, kondisi ini ditandai dengan ovarium yang menghasilkan testosteron berlebih. 

Akibatnya, seseorang dapat mengalami menstruasi gak teratur, pertumbuhan rambut yang berlebih, hingga jerawat. Manfaat pil KB selain mencegah kehamilan terkait ini yakni membantu menyeimbangkan hormon sehingga efeknya bisa dikurangi, melansir sumber yang sama. 

5. Mengurangi risiko kista ovarium

Kista ovarium adalah kantong kecil berisi cairan yang terbentuk di ovarium selama ovulasi. Kondisi ini gak selalu berbahaya, tetapi dapat menimbulkan rasa gak nyaman hingga nyeri. FYI, perempuan dengan PCOS kerap memiliki sejumlah kista kecil di indung telurnya, melansir Healthline

Pil KB bekerja dengan mencegah ovulasi terjadi. Dengan demikian, konsumsi obat yang sesuai resep dokter dapat mencegah pembentukan kista. Dalam jangka panjang, obat tersebut juga bisa membantu mencegah kista agar tidak tumbuh kembali. 

6. Mengurangi risiko kanker rahim

ilustrasi kanker rahim (pexels.com/Anna Tarazevich)

Dalam jangka panjang, manfaat pil KB selain mencegah kehamilan juga mengurangi risiko kanker rahim. Sebuah panduan yang bersumber dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyebutkan bahwa perempuan yang mengonsumsi pil KB kombinasi, 50 persen lebih kecil risiko terkena kanker rahim.

Efek tersebut bisa bertahan hingga 20 tahun setelah seseorang berhenti mengonsumsi pil Kb. Sebuah penelitian dalam jurnal ACOG juga menyebutkan hasil serupa untuk kanker ovarium.

Baca Juga: Lupa Minum Pil KB? Ini Hal yang Harus Kamu Lakukan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya