TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sindrom Anak Pertama: Pengertian, Tanda, dan Cara Mengatasi

Biasanya jadi kompetitif dengan sang adik

ilustrasi saudara (pexels.com/olia danilevich)

Kelahiran pertama memang kerap terasa istimewa. Menjadi satu-satunya, orangtua pun mencurahkan sebagian besar waktunya hanya pada anak pertama. Pengalaman pertama ini pun membuat anak kerap kali jadi bintang keluarga, setidaknya selama beberapa saat hingga sang adik lahir.

Setelah anak kedua lahir, terkadang fokus orangtua menjadi terpecah. Alhasil, tidak sedikit first born yang mengalami sindrom anak pertama. Apa itu sindrom anak pertama dan bagaimana cara mengatasinya? 

Baca Juga: 8 Efek Buruk Jika Orang Tua Merokok Dekat Anak, Bahaya!

Apa itu sindrom anak pertama?

Pernahkah kamu merasa bahwa anak pertama mendadak suka bersaing setelah sang adik lahir? Berbagai sikap tidak biasa pun muncul. Mereka bisa tantrum, merengek meminta perhatian, hingga menunjukkan dominasi terhadap sang adik. Jika demikian, mungkin first born di keluarga sedang mengalami sindrom anak pertama.

Sindrom anak pertama atau first born syndrome merupakan sindrom yang muncul saat si sulung mengalami transisi dari anak tunggal menjadi kakak. Dari yang semula menjadi pusat perhatian keluarga, mendadak harus rela membagi kasih sayang kepada adik-adiknya.

Jangan dikira sepele, lho. Rasa tidak nyaman si sulung ini dapat memicu rasa persaingan antar saudara, kecemburuan, dan pengalaman traumatis baginya, sebagaimana hasil studi dalam Psychology Teaching Review. 

Tanda-tanda sindrom anak pertama

ilustrasi saudara (pexels.com/Jessica West)

Sindrom anak pertama kerap ditunjukkan dengan berbagai tanda. Anak sulung mungkin jadi lebih sering menunjukkan tindakan untuk meminta perhatian orang di sekitarnya. Mereka ingin menjadi pusat atensi. Menurut Mom Junction, berikut beberapa tanda lainnya:

  1. Suka memimpin yang cenderung mendominasi
  2. Memiliki keinginan untuk terus menjadi sempurna
  3. Mendapat tekanan dari ekspektasi orangtua
  4. Memiliki harga diri yang tinggi
  5. Mengembangkan sikap bersaing yang tidak sehat
  6. Menjadi obsesif
  7. Dapat bertindak sebagai orangtua 'kedua' bagi saudara kandung
  8. Suka mengendalikan.

Lantas, mengapa tanda-tanda sindrom anak pertama ini dapat muncul? Well, transisi menjadi kakak dapat menimbulkan stres yang memicu krisis perkembangan anak. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memberikan perhatian dan treatment yang tepat untuk mencegah dan mengurangi sindrom ini.

Baca Juga: 7 Pilihan Terapi untuk Anak dengan Down Syndrome

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya