TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Busa di Feses? Ini 5 Penyebab BAB Berbusa yang Perlu Diwaspadai

Salah satunya adalah pankreatitis

ilustrasi wasir (freepik.com/gpointstudio)

Buang air besar (BAB) dapat memberikan petunjuk penting untuk kesehatanmu secara keseluruhan. Hal ini biasa diamati dari perubahan bentuk, warna, dan tekstur tinja. Lantas, bagaimana bila BAB berbusa?

Sebenarnya feses atau tinja yang tampak berbusa bisa disebabkan oleh terlalu banyak lemak dari makanan yang dikonsumsi. Meski demikian, ini juga bisa menjadi tanda adanya penyakit tertentu. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang perlu diwaspadai.

1. Sindrom iritasi usus besar

ilustrasi sakit perut (pexels.com/Sora Shimazaki

Dilansir WebMD, sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah sekumpulan gejala pada sistem pencernaan yang mengakibatkan usus besar tidak dapat bekerja dengan baik.

Mengutip keterangan di laman Medical News Today, orang dengan IBS mungkin memiliki lendir dalam tinja, sehingga ketika dikeluarkan akan terlihat seperti berbusa. 

Gejala lain IBS antara lain sakit perut dan kram, diare, perut kembung, dan sembelit.

Baca Juga: 7 Tipe Feses Menurut Bristol Stool Chart, Mana yang Paling Sehat?

2. Pankreatitis

ilustrasi pankreas (heraldextra.com)

Pankreatitis adalah peradangan yang terjadi di pankreas. Kondisi dapat menghambat sistem pencernaan untuk mencerna lemak. Pasien pankreatitis biasanya mengeluhkan rasa sakit yang cukup parah pada area perut bagian atas dan menjalar ke punggung.

Selain menyebabkan tinja tampak berbusa, gejala pankreatitis lainnya meliputi:

  • Mengalami demam
  • Merasa mual, muntah, tidak nafsu makan serta perut membengkak
  • Takikardia, detak jantung menjadi lebih cepat dari biasanya

3. Proktitis

ilustrasi buang air besar (medicalnewstoday.com)

Dilansir Mayo Clinic, proktitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada dinding usus besar bagian akhir atau rektum. Penyakit ini dapat disebabkan oleh penyakit Crohn, penyakit menular seksual, terapi radiasi atau infeksi bakteri salmonella, shigella, dan campylobacter.

Menurut keterangan dari National Organization for Rare Disorders, gejala proktitis paling sering adalah nyeri di area rektal dan sering ingin BAB. Diare berdarah, BAB menyakitkan, dan perdarahan di area rektal juga sering terjadi.

Diare dapat diikuti oleh sembelit disertai kejang dan ketegangan otot rektal yang parah (tenesmus). Dalam beberapa kasus, tinja mungkin terbentuk dengan baik tetapi dikelilingi oleh darah dan lendir.

4. Penyakit celiac

ilustrasi buang air besar (freepik.com/gpointstudio)

Dilansir Healthline, penyakit celiac adalah salah satu gangguan kekebalan tubuh. Ketika orang dengan penyakit ini mengonsumsi makanan tinggi gluten, sistem imun akan bereaksi dan merusak lapisan usus kecil.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan malabsorpsi lemak dan menyebabkan feses berbusa. Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum, rye, dan barley.

Gejala lain penyakit celiac antara lain: nyeri perut, diare, anemia, perut kembung, konstipasi, heartburn, sakit kepala, kelelahan, mual, feses tampak pucat dan berbau sangat tidak sedap, anemia, dan sebagainya.

Baca Juga: 7 Masalah Kesehatan pada Anus, Bikin Kamu Tak Nyaman Buang Air Besar

Verified Writer

I am Lavennia

"Earth" without "Art" is just "Eh".

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya