TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anak Muda Rentan Kena Hipertensi? Ini Kata Dokter

Bisa disebabkan akibat pola hidup yang tidak sehat

ilustrasi hipertensi pada usia muda (pexels.com/Mikhail Nilov)

Makanan cepat saji adalah jenis makanan populer karena bukan cuma pilihannya beragam, tetapi rasanya juga enak. Akan tetapi, banyak makanan cepat saji tergolong junk food, yang artinya rendah nutrisi dan kandungannya dapat berisiko menimbulkan gangguan kesehatan, seperti kolesterol yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Karena identik dialami lansia, hipertensi kerap disepelekan oleh milenial maupun gen Z. Walaupun memang angka kasusnya lebih jarang, tetapi hipertensi tetap bisa menyerang milenial dan gen Z akibat pola hidup serta konsumsi makanan yang tidak sehat. Hal ini dikatakan oleh dr. Hady, M.Med (Int.Med), SpPD dari Eka Hospital Pekanbaru.

Baca Juga: Gaya Hidup yang Bikin Anak Muda Kena Hipertensi, Gawat!

1. Kategori hipertensi

Freepik

Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah pada tubuh melebihi batas normal.

"Kondisi normal tekanan darah dalam tubuh orang dewasa adalah kurang dari 140/90 mmHg. Angka 140 ini adalah nilai sistolik (saat jantung berkontraksi) kemudian 90 adalah diastolik (saat jantung berelaksasi)," jelas dr. Hady dalam sebuah pernyataan tertulis.

Sesuai level kategorinya, dr. Hady memaparkan hipertensi dibagi menjadi:

  • Normal: Kurang dari 120/80 mmHg. Pertahankan gaya hidup kamu.
  • Pra hipertensi: 120–139/80–89 mmHg. Diet, ubah gaya hidup, lakukan evaluasi bersama dokter spesialis selama 3–6 bulan.
  • Hipertensi tahap 1: 140–159 / 90–99 mmHg. Diet, terapi dengan satu obat, kecuali jika ada risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes melitus.
  • Hipertensi tahap 1: Lebih dari 160/100 mmHg. Diet, terapi dengan dua obat.

Dari penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer atau hipertensi yang disebabkan oleh banyak faktor, seperti adanya beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah secara bersama-sama. Dokter Hady menjelaskan lebih lanjut bahwa hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui penyebabnya seperti akibat penyakit ginjal dan kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu.

2. Makanan yang disarankan untuk orang dengan hipertensi

ilustrasi pola makan sehat bergizi seimbang (pexels.com/Ba Tik)

Kalau kamu didiagnosis dengan hipertensi, ada beberapa makanan yang disarankan, yaitu makanan yang mengandung tinggi kalium.

"Sangat disarankan untuk konsumsi makanan yang tinggi kalium supaya mampu menjaga kesehatan pembuluh darah dengan baik. Asupan kalium akan memengaruhi tekanan darah karena rendahnya kalium dalam tubuh akan mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Sebaliknya, jika kalium tinggi dalam akan menurunkan tekanan darah," jelas dr. Hady.

Berikut ini beberapa makanan yang mengandung tinggi kalium:

  • Mentimun

Mentimun kaya akan kalium yang merupakan elektrolit yang membantu mengatur jumlah natrium (kandungan dalam garam) yang ditahan oleh ginjal.

Selain itu, mentimun juga banyak mengandung vitamin C dan antioksidan, seperti karotenoid dan tokoferol. Nutrisi ini diperlukan tubuh untuk mengontrol atau menurunkan tekanan darah.

Kamu bisa mengonsumsi mentimun dalam bentuk jus untuk diminum sebanyak dua kali, masing-masing 200 gram per hari. Atau, kamu bisa mengonsumsinya langsung misalnya dalam bentuk lalapan.

  • Kubis atau kol

Kubis atau kol memiliki kandungan kalium yang sangat baik. Satu cangkir kubis menyediakan 4 persen dari nilai harian kalium. Ini akan membantu menurunkan serta mengontrol tekanan darah dalam keadaan normal.

  • Brokoli

Brokoli memiliki kandungan mineral seperti kalium, magnesium, dan kalsium yang mengatur tekanan aliran darah. Selain itu, dapat membantu mengurangi kerusakan pembuluh darah arteri. Jadi, konsumsi brokoli dapat membantu mencegah berbagai macam penyakit jantung dan stroke iskemik.

  • Kentang

Kentang mengandung magnesium, kalium, dan serat yang tinggi. Tak hanya itu, kentang merupakan sumber karbohidrat yang baik untuk orang dengan hipertensi. Apabila dikonsumsi secara rutin, maka akan membantu menurunkan tekanan darah.

  • Pisang

Pisang juga tinggi akan kalium yang dapat membantu menstabilkan tekanan darah. Kandungan kalium dalam pisang akan membantu proses sekresi natrium dan air di dalam darah.

Natrium sendiri akan memicu peningkatan volume tekanan darah. Dengan konsumsi pisang, kandungan natrium dalam tubuh dapat dijaga, tekanan darah pun akan menurun.

Baca Juga: Hati-hati! Hipertensi Bisa Menyebabkan Demensia dan Stroke

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya