TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Batuk Bisa Menandakan Gagal Jantung?

Batuk ini dijuluki sebagai 'batuk jantung'

ilustrasi batuk (freepik.com/freepik)

Sementara kebanyakan orang menghubungkan batuk sebagai gejala umum yang menyertai masalah paru-paru atau pernapasan, hubungan batuk dengan gagal jantung sering kali tidak diperhatikan. Ini disebut sebagai "batuk jantung" (cardiac cough), dan sering terjadi pada orang-orang dengan gagal jantung kongestif.

Faktanya, batuk parah dan gagal jantung kongestif sebenarnya bisa menjadi peringatan bahwa pengobatan untuk gagal jantung tidak berhasil, atau bereaksi buruk dengan tubuh.

Kalau kamu mengalami batuk jangka panjang dan punya kondisi gagal jantung kongestif, batuk tersebut harus diperhatikan. Batuk jantung mungkin menunjukkan bahwa:

  • Kondisi jantung memburuk.
  • Perawatan tidak bekerja sebaik yang seharusnya.
  • Kamu mengalami efek samping dari obat gagal jantung.
  • Memiliki gagal jantung yang tidak terdiagnosis.

Mari lebih memahami gejala dan penyebab batuk jantung dan kapan harus menemui dokter.

1. Gejala batuk yang berhubungan dengan masalah jantung

Menurut American Heart Association, gejala batuk jantung bervariasi tergantung penyebabnya. Kemungkinan gejalanya antara lain:

  • Batuk basah yang mengeluarkan lendir yang mungkin warnanya agak merah muda karena darah.
  • Mengi berat, atau suara seperti bersiul yang terjadi saat bernapas, disertai batuk.
  • Sesak napas saat beraktivitas atau berbaring.
  • Dispnea nokturnal paroksismal, yaitu terbangun dari tidur karena batuk dan sesak napas.
  • Perasaan menggelegak di dada karena penumpukan cairan di paru-paru.
  • Batuk kering jangka panjang yang tidak membaik saat diobati.

Jika kamu menunjukkan tanda-tanda batuk jantung, kamu mungkin juga mengalami gejala gagal jantung lainnya seperti kelelahan dan pembengkakan.

Baca Juga: 8 Penyebab Batuk Terus-menerus, Periksalah ke Dokter

2. Penyebab batuk jantung

ilustrasi batuk (freepik.com/8photo)

Gagal jantung kongestif terjadi ketika jantung kurang mampu memompa darah secara efisien untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ketika ini terjadi, darah dan cairan mulai menumpuk dan terkumpul di paru-paru dan kaki.

Penumpukan cairan di paru-paru dapat menyebabkan kondisi medis serius yang disebut edema paru. Salah satu tanda awal terjadinya edema paru adalah batuk terus-menerus (Frontiers in Cardiovascular Medicine, 2022).

Dilansir Verywell Health, pada orang dengan gagal jantung kongestif, batuk jantung mungkin merupakan tanda dari beberapa hal, seperti:

  • Memburuknya gagal jantung.
  • Kurangnya pengobatan gagal jantung kongestif.
  • Dosis obat gagal jantung kongestif yang tidak konsisten, termasuk dosis yang terlewat.

Batuk juga mungkin merupakan efek samping dari obat ACE inhibitor yang biasa diresepkan untuk orang dengan gagal jantung kongestif. Namun, ACE inhibitor biasanya menyebabkan batuk kering, tidak seperti batuk lendir produktif yang berhubungan dengan edema paru (Thoracic Research and Practice, 2019).

3. Gagal jantung dan penyakit paru-paru

Kadang, batuk disalahartikan sebagai gejala penyakit paru-paru padahal sebenarnya itu adalah masalah jantung yang dipicu oleh penyakit paru-paru.

Jenis penyakit jantung sisi kanan yang disebut cor pulmonale selalu disebabkan oleh penyakit paru-paru. Dilansir MedlinePlus, penyebab potensialnya meliputi:

  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
  • Hipertensi pulmonal (tekanan darah tinggi di arteri paru-paru).
  • Penyakit autoimun yang merusak paru-paru, seperti lupus, artritis reumatoid, atau skleroderma.
  • Fibrosis kistik.
  • Bronkiektasis berat (pelebaran saluran udara).
  • Bekas luka di jaringan paru-paru (penyakit paru interstisial).
  • Sleep apnea obstruktif.

Karena mengancam jantung, jangan menganggap batuk jenis baru atau berbeda disebabkan oleh kondisi pernapasan.

Baca Juga: Batuk Perokok, Apa Bedanya dengan Batuk Lainnya?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya