TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Jenis Nyeri Fibromialgia, Salah Satunya Nyeri Neuropatik

Pasien fibromialgia bisa mengalami beberapa di antaranya

ilustrasi jenis nyeri fibromialgia (vecteezy.com/JU Stocker)

Fibromialgia adalah kondisi kronis yang menyebabkan rasa sakit di sekujur tubuh, kelelahan, dan gejala lainnya. Orang dengan fibromialgia mungkin lebih sensitif terhadap rasa sakit daripada orang yang tidak memilikinya. Ini disebut pemrosesan persepsi nyeri yang tidak normal.

Penyakit itu sendiri tidak mematikan, tetapi dikaitkan dengan peningkatan risiko bunuh diri. Studi dalam jurnal Frontiers in Psychiatry tahun 2020 menunjukkan antara 27 dan 58 persen orang dengan fibromialgia memiliki perasaan putus asa, depresi, dan pikiran untuk bunuh diri.

Para peneliti menyebut bahwa ini karena sulit untuk hidup dengan rasa sakit. Pasien dengan fibromialgia cenderung kelelahan dan punya masalah kesehatan emosional dan mental. Banyak orang juga tidak mengerti kondisi mereka. Dokter tidak tahu apa yang menyebabkan fibromialgia dan kondisi ini tidak ada obatnya.

Dilansir Cleveland Clinic, gejala lain yang bisa dialami orang dengan fibromialgia antara lain:

  • Sulit tidur.
  • Kelelahan.
  • Depresi.
  • Kecemasan.
  • Kabut otak.
  • Masalah memori.
  • Masalah konsentrasi.
  • Sakit kepala.
  • Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki.
  • Nyeri di wajah atau rahang.
  • Sakit perut.
  • Perut kembung.
  • Konstipasi.

Namun, sejauh ini, gejala yang paling umum adalah nyeri menusuk atau berdenyut.

Para peneliti telah menghubungkan beberapa jenis nyeri pada fibromialgia. Berapa banyak dari yang dimiliki seseorang dengan fibromialgia dan tingkat keparahannya sangat bervariasi. Yuk, kenali beberapa jenis nyeri fibromialgia di bawah ini!

1. Hyperalgesia

Hyperalgesia adalah istilah medis untuk peningkatan rasa nyeri yang dirasakan akibat fibromialgia. Para ahli tidak sepenuhnya memahami kondisi ini. Mereka percaya bahwa otak orang dengan fibromialgia lebih sensitif terhadap sinyal rasa sakit.

Menurut sebuah studi dalam jurnal Clinical Neurophysiology tahun 2021, para peneliti memasukkan jarum yang dipasang ke monitor ke otot lengan atas 21 perempuan dengan fibromialgia. Para peneliti mencatat aktivitas listrik saat menekan otot partisipan dengan jumlah kekuatan yang berbeda. Kemudian, hasilnya dibandingkan dengan 21 perempuan sehat dan 25 perempuan dengan sindrom kelelahan kronis.

Para peneliti melaporkan bahwa jaringan yang mengelilingi otot pada perempuan dengan fibromialgia bereaksi berlebihan terhadap sentuhan ringan. Aktivitas otot sama pada ketiga kelompok. Para peneliti percaya bahwa sistem saraf perempuan dengan fibromialgia mengirimkan sinyal yang menyebabkan jaringan tetap waspada.

2. Allodynia

ilustrasi seseorang dengan allodynia (freepik.com/karlyukav)

Allodynia adalah sejenis nyeri kulit yang bahkan sentuhan paling ringan pun bisa terasa sakit. Tekanan pakaian ringan dari ikat pinggang atau tali bra bisa terasa menyakitkan. Para peneliti percaya sensitisasi sentral menyebabkan allodynia. Ini berarti otak, saraf, dan sumsum tulang belakang bereaksi berlebihan terhadap sensasi.

Saraf khusus yang disebut nosiseptor merasakan informasi melalui kulit tentang hal-hal seperti suhu. Saraf ini menyebabkan kita segera bereaksi. Itu sebabnya kita menyentakkan tangan saat menyentuh sesuatu yang panas.

Ketika saraf ini menjadi terlalu peka, tubuh mengartikan sensasi sebagai rasa sakit. Banyak orang dengan fibromialgia menggambarkan allodynia sebagai kulit yang terus-menerus terasa seperti terbakar sinar matahari yang parah.

Baca Juga: Fibromyalgia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

3. Nyeri otot yang meluas

Nyeri otot yang meluas adalah ciri khas fibromialgia. Dilansir Verywell Health, banyak orang dengan kondisi ini juga mengalami:

  • Nyeri punggung bawah, yang bisa menyebar ke bokong dan kaki.
  • Rasa sakit dan sesak di leher yang bergerak melintasi bagian belakang bahu.
  • Nyeri di antara tulang belikat.
  • Nyeri pada tulang dada dan tulang rusuk yang terasa seperti serangan jantung.

Obat yang bisa digunakan untuk meringankan nyeri fibromialgia termasuk antidepresan duloxetine dan milnacipran, serta antikejang pregabalin.

Sebagai tambahan obat-obatan, banyak dokter juga merekomendasikan terapi fisik dan pijat untuk mengurangi nyeri. Gerakan apa pun bisa terasa sulit ketika kamu merasakan nyeri. Namun, dokter merekomendasikan 30 menit latihan fisik ringan setiap hari.

Olarhaga seperti jalan kaki, yoga, atau renang dapat membantu mengendurkan otot dan sendi serta menjaga fleksibilitas. Studi dalam International Journal of Sports Medicine tahun 2013 menemukan bahwa olahraga dalam kolam air hanya selama dua minggu dapat mengurangi nyeri hingga 15 persen pada perempuan dengan fibromialgia.

4. Nyeri sendi temporomandibular

ilustrasi gangguan temporomandibular (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Salah satu masalah sendi yang paling umum pada orang dengan fibromialgia adalah nyeri pada sendi temporomandibular. Sendi ini menghubungkan rahang ke tengkorak di kedua sisi wajah. Nyeri TMJ sering digambarkan sebagai nyeri tumpul dan persisten yang memengaruhi telinga, pelipis, mata, rahang bawah, atau leher. Nyeri TMJ biasanya didiagnosis oleh dokter gigi. 

Beberapa antidepresan untuk fibromialgia bisa membuat seseorang mengatupkan atau menggemeretakkan gigi saat tidur, yang mana ini bisa memperparah nyeri TMJ dan merusak gigi.

Dokter gigi mungkin merekomendasikan pelindung mulut. Selain itu, untuk nyeri TMJ, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti naproxen atau ibuprofen bisa digunakan. Kalau nyeri berlangsung terus-menerus, konsultasikan dengan dokter mengenai obat relaksan otot.

5. Sakit kepala

Studi dalam Journal of Headache Pain tahun 2011 menemukan bahwa lebih dari sepertiga orang dengan sakit kepala tipe tegang dan hampir seperempat orang dengan migrain juga memiliki fibromialgia.

Sakit kepala tipe tegang menyebabkan sensasi tekanan yang tumpul dan ikatan kencang di sekitar kepala. Migrain lebih menyakitkan, seringnya muncul di satu sisi kepala dan dihubungkan dengan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.

Para peneliti meyakini bahwa kecemasan dan kualitas tidur yang buruk adalah penyebab sakit kepala fibromialgia. Stres dan kurang tidur diketahui berkontribusi terhadap peningkatan persepsi rasa sakit yang dimiliki orang dengan fibromialgia.

6. Nyeri neuropatik

ilustrasi nyeri neuropatik (vecteezy.com/montian nowong)

Nyeri neuropatik menyebabkan perasaan aneh seperti ada yang merayap, kesemutan, sensasi terbakar, atau mati rasa di lengan dan kaki. Dalam kasus yang parah, sensasi ini bisa menyakitkan. Tetap saja, pasien memiliki refleks dan kekuatan yang khas.

Perawatan fibromialgia dengan resep dapat membantu meringankan nyeri neuropatik. Beberapa orang dengan fibromialgia menemukan bahwa krim kapsaisin yang dijual bebas dapat membantu mengatasi rasa sakit. Menggosok kulit dengan salep lidokain juga bisa membantu.

Dua studi tinjauan menyarankan konsumsi suplemen vitamin B1, B6, dan B12 untuk membantu meringankan nyeri neuropatik. Namun, studi tersebut tidak melihat secara khusus nyeri neuropatik yang disebabkan oleh fibromialgia. Dosis juga sangat bervariasi dalam penelitian.

Baca Juga: 12 Pengobatan Alami Fibromialgia, Bantu Redakan Nyeri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya