Jangan Tertukar, Ini Perbedaan antara Campak dan Cacar Air
Keduanya menyebabkan ruam dan demam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Campak dan cacar air sama-sama penyakit menular akibat virus. Dulunya, kedua penyakit ini merupakan infeksi umum pada masa kanak-kanak, tetapi sekarang bisa dicegah melalui imunisasi.
Baik campak maupun cacar air menyebabkan ruam merah dan demam. Inilah kenapa beberapa orang bingung membedakannya, khususnya pada hari-hari awal infeksi.
Yuk, pahami campak dan cacar air lebih baik dan apa saja hal-hal yang membedakan dua penyakit ini!
1. Perbedaan penyebab dan periode penularan campak dan cacar air
Cacar air atau varisela disebabkan oleh virus varicella-zoster. Sementara itu, campak atau rubeola disebabkan oleh virus campak.
Keduanya sangat menular, bahkan 90 persen kontak dekat yang belum pernah menderita cacar air atau divaksinasi akan mengembangkan penyakit tersebut. Begitu pula dengan campak, 9 dari 10 orang yang tidak divaksinasi akan mengalami penyakit ini jika berada di dekat seseorang yang mengidapnya, mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Virus penyebab campak dan cacar air airborne, yang artinya kamu bisa tertular kalau menghirup droplet seseorang yang mengidapnya. Kamu juga bisa tertular jika menyentuh permukaan atau benda yang telah bersentuhan dengan pengidapnya. Cairan dari lepuh yang pecah juga bisa menyebarkan cacar air.
Kedua virus juga menular sebelum tanda-tanda yang terlihat dari kondisi tersebut muncul.
Orang dengan cacar air dapat menularkan virus ke orang lain hingga 2 hari sebelum ruam muncul. Mereka tetap dapat menular sampai semua lepuh pecah dan berkeropeng.
Infeksi cacar air biasanya berlangsung selama 4–7 hari. Orang-orang dalam kelompok risiko tinggi, seperti yang sistem kekebalannya lemah, mungkin sakit lebih lama. Mereka juga lebih berisiko komplikasi.
Penderita campak dapat menularkan virus ke orang lain hingga 4 hari sebelum ruam timbul, dan bisa menularkan virus selama 4 hari setelah ruam muncul.
Campak bisa butuh waktu lebih lama untuk sembuh, kadang 2–3 minggu. Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari campak meliputi infeksi telinga, pneumonia, bronkitis, dan ensefalitis.
Baca Juga: Jangan Bingung, Ini Bedanya Ruam Campak dan Roseola