TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tes Kolesterol (Panel Lipid): Tujuan, Prosedur, Hasil

Tes ini bisa membantu menentukan risiko aterosklerosis

ilustrasi tes kolesterol, panel lipid, atau profil lipid (pexels.com/Gustavo Fring)

Tes kolesterol lengkap, yang juga disebut panel lipid atau profil lipid, adalah tes darah yang digunakan untuk mengukur jumlah kolesterol dan trigliserida dalam darah.

Tes ini bisa membantu menentukan risiko penumpukan lemak (plak) di arteri yang dapat menyebabkan penyempitan atau penyumbatan arteri di seluruh tubuh (aterosklerosis).

Kadar kolesterol tinggi sering merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit arteri koroner. Inilah kenapa tes kolesterol dianggap sangat penting.

Panel lipid mengukur lemak berikut ini:

  • Kolesterol total.
  • Kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
  • Kolesterol high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
  • Trigliserida.

1. Tes kolesterol meliputi apa saja?

Tes kolesterol lengkap mengukur kadar lipid (lemak) dalam darah. Ini terutama mengukur:

  • High-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik: Disebut kolesterol baik karena membantu menghilangkan kolesterol LDL dari darah.
  • Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat: Disebut jahat karena jika kadarnya terlalu banyak dapat menyebabkan kolesterol menumpuk di dinding arteri. Ini meningkatkan risiko aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke.
  • Trigliserida: Saat makan, tubuh memecah lemak dalam makanan menjadi molekul yang lebih kecil yang disebut trigliserida. Kadar trigliserida yang tinggi dalam darah meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Memiliki obesitas atau diabetes yang tidak dikelola, minum terlalu banyak alkohol, dan makan makanan berkalori tinggi semuanya dapat berkontribusi pada kadar trigliserida yang tinggi.
  • Very low-density lipoprotein (VLDL): Darah juga mengandung jenis kolesterol lain yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, yang disebut VLDL. VLDL sering tidak disebutkan pada tes kolesterol karena tidak diukur secara langsung. Sebaliknya, kadar VLDL dihitung dengan mengasumsikan kadarnya 20 persen dari kadar trigliserida. Tingkat VLDL tidak digunakan untuk menentukan pengobatan untuk kolesterol tinggi.
  • Kolesterol total: Ini adalah jumlah total kolesterol dalam darah (LDL, HDL, dan VLDL). Kolesterol total dan HDL adalah satu-satunya kadar yang diukur secara langsung. LDL dan VLDL keduanya merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pengukuran kolesterol total, HDL, dan trigliserida.

2. Siapa yang memerlukan tes kolesterol?

ilustrasi tes kolesterol (pexels.com/Los Muertos Crew)

Menurut National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI), rekomendasi skrining kolesterol pertama adalah antara usia 9 dan 11 tahun, kemudian diulang setiap lima tahun setelahnya.

Pemeriksaan kolesterol direkomendasikan untuk dilakukan setiap satu hingga dua tahun untuk laki-laki berusia 45 hingga 65 tahun dan perempuan usia 55 hingga 65 tahun. Orang yang usianya di atas 65 tahun sangat direkomendasikan untuk menjalani tes kolesterol setiap tahun.

Seseorang mungkin perlu tes yang lebih sering apabila hasil tes awal tidak normal atau jika sudah memiliki penyakit arteri koroner, sedang mengonsumsi obat penurun kolesterol, atau berisiko lebih tinggi terkena penyakit arteri koroner karena:

  • Memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau serangan jantung.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Secara fisik tidak aktif.
  • Mengidap diabetes.
  • Makan makanan yang tidak sehat.
  • Merokok.

Orang-orang yang menjalani pengobatan untuk kolesterol tinggi memerlukan tes kolesterol secara teratur untuk memantau efektivitas pengobatan mereka.

Baca Juga: Hiperkolesterolemia: Penyebab, Gejala, Pengobatan

3. Persiapan

Dalam beberapa kasus, penyedia layanan kesehatan mungkin meminta kamu untuk berpuasa sebelum kadar kolesterol diuji. Namun, menurut pedoman dalam Journal of American College of Cardiology tahun 2019, tes non puasa bisa secara akurat mendeteksi kolesterol atau lipid tinggi pada orang dewasa usia di atas 20 tahun yang tidak minum obat untuk menurunkan kadar lipid mereka.

Jika kamu disuruh untuk berpuasa sebelum tes, maka hindari makan atau minum apa pun selain air putih selama 9 hingga 12 jam sebelum tes.

Selain itu, sebelum tes kamu juga harus memberi tahu dokter tentang:

  • Gejala atau masalah kesehatan yang dialami.
  • Riwayat kesehatan jantung dalam keluarga.
  • Semua obat dan suplemen yang sedang dikonsumsi.

Jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol, seperti pil KB, dokter mungkin akan meminta kamu untuk berhenti meminumnya beberapa hari sebelum tes.

Sedang sakit atau stres, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat memengaruhi hasil tes. Apa yang kamu makan, seberapa sering kamu berolahraga, dan apakah kamu merokok atau tidak juga dapat memengaruhi profil lipid.

4. Prosedur

ilustrasi tes kolesterol (pexels.com/Los Muertos Crew)

Tes kolesterol adalah tes darah. Biasanya dilakukan pada pagi hari jika kamu berpuasa semalaman. Darah diambil dari vena, biasanya dari lengan.

Sebelum jarum dimasukkan, tempat tusukan dibersihkan dengan antiseptik dan lengan akan dililit tali elastis. Ini akan membuat pembuluh darah di lengan terisi dengan darah.

Setelah jarum dimasukkan, sejumlah kecil darah dikumpulkan ke dalam vial atau spuit. Tali kemudian dilepas untuk memulihkan sirkulasi, dan darah terus mengalir ke dalam vial. Setelah sampel darah terkumpul, jarum akan dicabut dan tempat tusukan ditutup dengan perban.

Prosedur ini kemungkinan akan memakan waktu beberapa menit.

Tidak ada tindakan pencegahan yang perlu dilakukan setelah tes kolesterol. Kamu akan bisa menyetir sendiri pulang dan melakukan aktivitas harian secara normal. Karena sudah berpuasa, kamu mungkin ingin makan dulu setelah tes kolesterol selesai.

5. Hasil

Hasil tes dapat bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan, metode yang digunakan untuk tes, dan hal-hal lain. Hasil tes mungkin tidak berarti kamu memiliki masalah. Tanyakan kepada dokter apa arti hasil tes kolesterol yang didapat.

Seperti dijelaskan dalam laman Johns Hopkins Medicine, hasil tes kolesterol diberikan dalam miligram per desiliter (mg/dL). Berikut kisaran kadar kolesterol total pada orang dewasa:

  • Normal: Kurang dari 200 mg/dL.
  • Batas tinggi: 200 hingga 239 mg/dL.
  • Tinggi: Pada atau di atas 240 mg/dL

Ini adalah rentang kolesterol LDL untuk orang dewasa:

  • Optimal: Kurang dari 100 mg/dL (Ini adalah tujuan bagi penderita diabetes atau penyakit jantung).
  • Hampir optimal: 100 hingga 129 mg/dL.
  • Batas tinggi: 130 hingga 159 mg/dL.
  • Tinggi: 160 hingga 189 mg/dL.
  • Sangat tinggi: 190 mg/dL dan lebih tinggi.

Angka-angka di atas adalah pedoman umum, karena tujuan sebenarnya tergantung pada jumlah faktor risiko yang dimiliki untuk penyakit jantung.

Kadar kolesterol HDL harus di atas 40 mg/dL. Jenis lemak ini baik karena menurunkan risiko penyakit jantung. Makin tinggi angkanya, makin rendah risiko kamu. Kadar 60 mg/dL atau lebih dianggap dapat melindungi dari penyakit jantung.

Tingkat trigliserida yang tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Berikut adalah rentangnya pada orang dewasa:

  • Normal: Kurang dari 150 mg/dL.
  • Batas tinggi: 150 hingga 199 mg/dL.
  • Tinggi: 200 hingga 499 mg/dL.
  • Sangat tinggi: Di ​​atas 500 mg/dL.

Tergantung pada hasil tes, penyedia layanan kesehatan akan memutuskan apakah kamu memerlukan perubahan gaya hidup atau obat-obatan untuk menurunkan kolesterol.

Hasil dan target akan bervariasi sesuai usia dan kesehatan. Jika memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes, kamu berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, sehingga mungkin harus minum obat untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida.

Baca Juga: Kolesterol Rendah: Gejala, Penyebab, Penanganan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya