TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyakit yang Berhubungan dengan Kolesterol Tinggi, Hati-hati!

Terapkan pola hidup sehat agar kadar kolesterol tetap normal

lompocvmc.com

Faktanya, kolesterol tak selalu buruk karena dibutuhkan oleh tubuh. Dalam tubuh kita, kolesterol berfungsi dalam pembentukan sel-sel, hormon tertentu, dan vitamin D.

Dilansir Mayo Clinic, ada tiga jenis kolesterol yang perlu kamu tahu, yaitu high-density lipoprotein (HDL), low-density lipoprotein (LDL), dan trigliserida.

HDL adalah si kolesterol baik, yang tugasnya adalah mengambil kelebihan kolesterol dan membawanya kembali ke hati. Sementara itu, LDL alias kolesterol jahat bertugas mengangkut kolesterol ke seluruh tubuh. Jika kadar LDL tinggi, maka akan terjadi penumpukan pada dinding arteri yang mengakibatkan arteri menyempit dan mengeras.

Selain HDL dan LDL, ada pula trigliserida yang berfungsi sebagai sumber energi. Namun, bila kadarnya tinggi, itu bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Kolesterol dalam jumlah normal memang bermanfaat bagi tubuh. Namun, jika jumlahnya berlebihan, bisa menimbulkan timbunan lemak di pembuluh darah. Pada akhirnya, timbunan ini menyebabkan darah sulit mengalir melalui arteri.

Kolesterol yang melebihi batas normal juga berdampak buruk bagi kesehatan dan sering kali dikaitkan dengan timbulnya berbagai penyakit. Nah, berikut ini beberapa penyakit yang berhubungan dengan kadar kolesterol tinggi. Waspadai mulai sekarang, ya!

1. Penyakit jantung koroner  

myupchar.com

Risiko utama dari tingginya kadar kolesterol adalah penyakit jantung koroner. Seperti diketahui, penyakit jantung koroner adalah salah satu dari penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian. Nah, penyakit ini berhubungan dengan kadar kolesterol tubuh.

Dilansir WebMD, jika kadarnya terlalu tinggi, kolesterol akan menumpuk di dinding pembuluh darah arteri. Seiring berjalannya waktu, penumpukan ini akan membentuk plak dan menyebabkan pengerasan arteri (aterosklerosis).

Kondisi tersebut mengakibatkan arteri menyempit, sehingga dapat memperlambat aliran darah ke otot jantung. Aliran darah yang berkurang bisa menimbulkan angina (sakit pada dada) atau serangan jantung jika pembuluh darah tersumbat sepenuhnya.

Penyakit jantung koroner termasuk dalam penyakit kardiovaskular (cardiovaskular disease atau CVD). Berdasarkan sebuah studi dalam Journal of the American Heart Association tahun 2018, peningkatan kadar kolesterol dikaitkan dengan risiko CVD yang tinggi, sedangkan penurunan kadar kolesterol dikaitkan dengan penurunan risiko CVD pada orang dewasa muda.

Baca Juga: 7 Cara Menurunkan Darah Tinggi, Sederhana tapi Ampuh

2. Tekanan darah tinggi

pixabay.com/stevepb

Tekanan darah tinggi atau hipertensi juga berkaitan, lho, dengan kadar kolesterol. Ketika arteri mengeras dan menyempit akibat plak kolesterol dan kalsium, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah melonjak.

Menurut sebuah studi dalam Journal of the American College of Cardiology tahun 2019, peningkatan tekanan darah dan LDL pada usia dewasa muda dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular di kemudian hari.

Tekanan darah tinggi juga berkaitan dengan penyakit jantung. Dilansir Healthline, seiring berjalannya waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri dan pembuluh darah lainnya.

Kerusakan yang ditimbulkan bisa menyebabkan banyak penumpukan plak dan penyempitan arteri karena kolesterol darah tinggi. Jantung harus memompa darah dan memberi tekanan berlebih pada otot jantung. Kondisi ini bisa memperburuk kondisi jantung, arteri, dan kesehatan secara keseluruhan.

3. Stroke  

premierhealth.com

Dilansir WebMD dan news-medical.net, kadar kolesterol tinggi bisa menjadi salah satu faktor risiko stroke. Stroke terjadi saat gumpalan darah menghalangi pembuluh darah di otak, membatasi suplai darah kaya oksigen ke sel-sel saraf.

Selain itu, stroke juga terjadi saat pembuluh darah pecah, menghentikan aliran darah ke area otak, mematikan suplai oksigen.

Aterokslerosis yang terjadi akibat kolesterol tinggi menyebabkan arteri yang menuju ke otak menyempit, bahkan tersumbat. Jika pembuluh darah yang membawa oksigen ke otak tersumbat sepenuhnya, stroke bisa terjadi.

Stroke membuat bagian dari otak tidak menerima cukup oksigen, sehingga nantinya pasien akan mengalami masalah dalam berbicara, berjalan, bernapas, dan bergerak.

4. Penyakit arteri perifer  

pexels.com/Andrea Piacquadio

Kolesterol tinggi juga menjadi salah satu faktor risiko penyakit arteri perifer (PAP). Bersumber dari American Heart Association, PAP adalah penyempitan arteri perifer pada kaki, perut, lengan, dan kepala. Penyakit ini paling sering menyerang arteri di kaki.

PAP sering kali disebabkan oleh aterosklerosis. Hal ini timbul ketika aterosklerosis terjadi di arteri yang menyuplai darah ke tungkai. Jika penyumbatan tetap ada di arteri perifer kaki, maka akan menimbulkan nyeri, perubahan warna kulit, kesulitan berjalan, dan luka.

Baca Juga: 7 Tanda Kolesterol Tinggi Ini Akan Selamatkanmu jika Segera Diketahui

Verified Writer

Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya