TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Postinor: Kegunaan, Cara Minum, dan Efek Samping

Kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan

ilustrasi kontrasepsi darurat postinor (pexels.com/SHVETS production)

Kamu mungkin sudah tidak asing dengan apa yang disebut "morning pill". Jenis obat oral yang digunakan untuk mencegah kehamilan pasca intercourse itu memiliki banyak jenis. Salah satunya adalah Postinor.

Postinor kerap digunakan sebagai kontrasepsi darurat bila pasangan melakukan hubungan seksual tanpa pengaman. Postinor dinilai memiliki evektivitas yang baik sehingga banyak yang menggunakannya.

1. Definisi

ilustrasi mengonsumsi pil KB (pexels.com/JESHOOTS.com)

Postinor adalah nama produk pil kontrasepsi darurat yang ditujukan untuk mencegah kehamilan, setelah terjadi hubungan seksual tanpa pengaman dalam waktu 72 jam. Setiap tablet Postinor mengandung 750 mikrogram (mcg) hormon buatan levenorgestrel

Sebagai informasi, Postinor yang merupakan pil KB tidak sama dengan obat yang bertujuan untuk menggugurkan kandungan. Ini karena Postinor tidak mengganggu kehamilan yang sudah terjadi dan tidak memiliki efek abortif yang akan membahayakan bayi.

Baca Juga: 12 Cara Mencegah Kehamilan secara Alami Tanpa Alat Kontrasepsi

2. Kegunaan dan cara kerja

ilustrasi pil kontrasepsi (pixabay.com/Anqa)

Merujuk Informasi Obat Konsumen Selandia Baru, Postinor mencegah sekitar 85 persen kehamilan yang tak diinginkan, saat diminum dalam waktu 3 hari melakukan seks tanpa proteksi.

Dengan bantuan hormon perempuan levonorgestrel, Postinor bekerja dengan cara: 

  • Mencegah atau menunda pelepasan sel telur dari ovarium.
  • Mencegah sperma yang telah dikeluarkan untuk membuahi sel telur.

Namun, harap diingat bahwa Postinor tidak bekerja jika kehamilan sudah terjadi. Jadi, kalau kamu dan pasangan melakukan hubungan seks tanpa kondom setelah mengonsumsi Postinor, itu tidak akan menghentikan perempuan untuk hamil.

3. Peringatan

ilustrasi label kemasan obat (freepik.com/xb100)

Penggunaan Postinor tidak disarakan jika kamu memiliki:  

  • Penyakit usus kecil (seperti penyakit Crohn) yang menghambat penyerapan obat. 
  • Masalah hati yang parah. 
  • Riwayat kehamilan ektopik
  • Pengalaman penyakti salpingitis (radang saluran tuba).  

Beberapa obat dapat mencegah Postinor bekerja dengan ekfektif. Jika kamu mengonsumsi salah satu obat-obatan di bawah selama empat minggu terakhir, Postinor mungkin kurang cocok untuk kamu. Di antaranya:

  • Obat yang digunakan untuk mengobati epilepsi.
  • Obat-obatan yang digunakan untuk mengobatai tuberkulosis.
  • Pengobatan untuk HIV. 
  • Obat untuk menyembuhkan infeksi jamur. 
  • Obat herbal yang mengandung St John's Wort (Hypericum perforatum).

Jangan mengonsumsi Postinor jika punya alergi terhadap salah satu bahan yang tertera di deskripsi kemasan produk.

4. Cara minum

ilustrasi perempuan minum pil KB (pexels.com/Mikhail Nilov)

Postinor lebih efektif jika diminum sesegera mungkin setelah berhubungan seks tanpa kondom. Lebih baik meminumnya dalam waktu 12 jam daripada menunda sampai hari ketiga. 

Kamu bisa menelan satu tablet utuh Postinor dengan air putih tanpa menguyahnya. Postinor dapat diminum kapan saja pada siklus menstruasi dengan asumsi belum terjadi kehamilan.

Sebaiknya Postinor hanya digunakan dalam keadaan darurat, bukan sebagai metode kontrasepsi reguler. Jika Postinor digunakan lebih dari satu kali dalam periode menstruasi, itu kurang efektif dan justru cenderung mengganggu siklus haid.

Baca Juga: Kontrasepsi Suntik Depo-Provera: Efektivitas, Pemakaian, Efek Samping

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya