5 Fakta Kontrasepsi Darurat, Bagaimana Cara Kerjanya?

Biasa digunakan ketika lupa pakai kontrasepsi lain

Kontrasepsi darurat adalah metode pencegahan kehamilan yang dipakai sesaat setelah berhubungan seksual. Berbeda dengan alat kontrasepsi lain yang penggunaannya telah direncanakan sebelumnya, kontrasepsi darurat hanya dipakai pada keadaan genting dan mendesak. Misalnya, saat terjadi kesalahan pemakaian kondom sehingga air mani bisa masuk ke dalam vagina atau lupa mengonsumsi pil KB.

Istilah kontrasepsi darurat sering disebut juga sebagai kontrasepsi sekunder, kontrasepsi pasca-senggama, morning after pill, atau morning after treatment. Ia hanya bersifat cadangan, sehingga tidak bisa dipakai sebagai pengganti kontrasepsi reguler (pil KB, IUD, suntik).

Jenis kontrasepsi ini memang jarang diketahui oleh banyak orang, tapi sebenarnya sangat penting karena sewaktu-waktu kamu mungkin membutuhkannya. Lalu bagaimana cara kerja kontrasepsi darurat? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Apa saja jenis kontrasepsi darurat? 

5 Fakta Kontrasepsi Darurat, Bagaimana Cara Kerjanya?ilustrasi kontrasepsi darurat pil (pexels.com/Sophia Moss)

Kontrasepsi darurat dibagi menjadi dua jenis, yaitu yang berupa pil dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Pil kontrasepsi darurat efektif apabila diminum langsung setelah berhubungan seksual atau dalam jangka waktu kurang dari 24 jam. Kandungan pil kontrasepsi darurat berupa levonorgestrel (LNG) atau ulipristal acetate (UPA).

Sementara itu, AKDR atau IUD darurat memiliki bentuk seperti huruf T. Jenis kontrasepsi darurat ini mengandung ion logam tembaga. Pemasangan 5—7 hari setelah berhubungan seksual dinilai efektif untuk memaksimalkan fungsinya.

2. Bagaimana cara kerjanya? 

5 Fakta Kontrasepsi Darurat, Bagaimana Cara Kerjanya?ilustrasi cara kerja kontrasepsi darurat (pexels.com/Nadezhda Moryak)

Mekanisme kerja kontrasepsi darurat sesuai dengan jenisnya. Jika pasangan memilih minum pil, adanya kandungan levonorgestrel (LNG) atau ulipristal acetate (UPA) bisa menunda proses ovulasi.

Namun, pil kontrasepsi darurat tidak dapat menyebabkan keguguran janin. Dalam artian lain, ketika pembuahan sudah terjadi, maka pil tersebut tidak akan berfungsi. 

Sementara itu, AKDR punya cara kerja yang berbeda dengan pil kontrasepsi darurat. Sebuah studi dalam jurnal Medical Scope Journal (MSJ) menyebutkan kandungan ion tembaga pada AKDR bisa mengubah sifat kimia pada sperma sehingga mencegah pertemuannya dengan sel telur. 

Baca Juga: 5 Fakta Kontrasepsi Vasektomi, Bisa Turunkan Kenikmatan Bercinta?

3. Kapan waktu tepat pemakaiannya?

5 Fakta Kontrasepsi Darurat, Bagaimana Cara Kerjanya?ilustrasi kondom rusak (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Tidak ada kontraindikasi pemakaian kontrasepsi darurat pil, kecuali orang yang memiliki alergi pada kandungan hormon di dalamnya. Tetapi, jika ingin memasang kontrasepsi darurat AKDR, kamu perlu melakukan tes urine, tidak ditemukan infeksi vagina atau serviks, serta tidak ada riwayat penyakit radang panggul.

Kontrasepsi darurat hanya disarankan pemakaiannya pada waktu terdesak. Menurut laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2021, situasi untuk menggunakan kontrasepsi darurat antara lain:

  • Tidak atau lupa memakai kontrasepsi saat berhubungan seksual;
  • Adanya hubungan seksual tidak diinginkan dan bersifat paksaan, misalnya kasus pemerkosaan;
  • Keadaan pemakaian kontrasepsi yang ditakutkan gagal. Contohnya kondom rusak, tidak minum pil KB sesuai jadwal, terlambat suntik KB, atau ingin beralih ke alat kontrasepsi lain.

4. Apakah pemakaian kontrasepsi darurat efektif? 

5 Fakta Kontrasepsi Darurat, Bagaimana Cara Kerjanya?ilustrasi kontrasepsi (unsplash.com/ Reproductive Health Supplies Coalition)

Pemakaian kontrasepsi darurat menurut WHO bisa mencegah kehamilan hingga 95 persen. Terlebih jika digunakan dalam selang waktu 5 hari setelah berhubungan seksual.

Lebih lanjut, kontrasepsi darurat IUD atau AKDR dinilai lebih efektif daripada jenis pil dalam menunda kehamilan. Walaupun begitu biaya yang perlu dikeluarkan tentu lebih mahal.

5. Efek samping kontrasepsi darurat 

5 Fakta Kontrasepsi Darurat, Bagaimana Cara Kerjanya?ilustrasi masa menstruasi (unsplash.com/Oana Cristina)

Berbagai metode kontrasepsi memiliki keunggulan, tetapi tak menampik ada pula efek samping yang ditimbulkan. Penggunaan kontrasepsi darurat tidak berdampak buruk jangka panjang.

Dilansir dari laman National Health Service (NHS) dari Inggris, beberapa efek samping kontrasepsi darurat antara lain sakit kepala, sakit perut, perubahan periode menstruasi, mual, dan kelelahan. Setiap orang bisa mengalami efek yang berbeda, bahkan ada pula yang tidak merasakan efek samping apa pun.

Penting untuk diketahui bahwa seperti namanya, kontrasepsi darurat seharusnya digunakan dalam keadaan mendesak. Namun, di hari-hari normal, kamu lebih disarankan untuk menggunakan kontrasepsi regular yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi. 

Baca Juga: 5 Mitos Kontrasepsi yang Banyak Dipercaya tapi Ternyata Salah

Septin SLD Photo Verified Writer Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya