Ptosis, Masalah Estetika atau Masalah Mata Serius?

Kondisi kelopak mata terkulai ke bawah

Ptosis, atau lebih dikenal dengan kelopak mata turun, adalah kondisi ketika kelopak mata atas kendur dan turun ke bawah, menutupi sebagian atau bahkan seluruh bola mata, dilansir Medical News Today. Kondisi ini dapat memengaruhi satu atau kedua mata dan disebabkan oleh kelemahan otot yang mengangkat kelopak mata. Ptosis dapat mengganggu penglihatan atau memberikan kesan wajah lelah.

Ptosis bisa dialami siapa saja, baik bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Dijelaskan pada laman Cleveland Clinic, ptosis secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu ptosis kongenital (congenital ptosis) pada bayi baru lahir dan ptosis yang didapat (acquired ptosis) pada kelompok umur lainnya.

Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam tentang ptosis sehingga dapat memahami kondisi ini dengan lebih baik dan bagaimana mengatasinya.

1. Gejala

Ptosis, Masalah Estetika atau Masalah Mata Serius?ilustrasi masalah mata (freepik.com/jcomp)

Kita dapat mengetahui apakah seseorang ptosis dari penampilan kelopak matanya, entah itu menutupi sebagian atau seluruh pupil. Gejala lainnya antara lain:

  • Peningkatan jumlah air mata.
  • Penglihatan berkurang atau terganggu.
  • Kelelahan dan nyeri di sekitar mata.
  • Mengangkat kepala untuk melihat.
  • Migrain atau masalah lain yang muncul akibat kelopak mata terkulai.

2. Penyebab

Ptosis, Masalah Estetika atau Masalah Mata Serius?ilustrasi mengucek mata (freepik.com/user18526052)

Penyebab ptosis tergantung pada jenisnya. Ptosis kongenital terjadi sejak lahir dan disebabkan oleh faktor genetik. Pada bayi dan anak-anak, ptosis dapat mengganggu penglihatan dan menyebabkan ambliopia, yang biasa dikenal sebagai ‘mata malas’. 

Berdasarkan keterangan dalam laman Healthline, ptosis yang didapat umumnya disebabkan karena peregangan atau robekan yang tidak disengaja pada aponeurosis levator, yaitu selubung seperti tendon yang memungkinkan kelopak mata bergerak. Kerusakan ini dapat terjadi karena:

  • Kerusakan saraf pada otot mata.
  • Mengucek mata secara berlebihan.
  • Penggunaan lensa kontak yang kaku.
  • Pembedahan mata.
  • Sindrom Horner.
  • Miastenia gravis.
  • Suntikan Botox.
  • Cedera mata.
  • Proses penuaan.
  • Penyakit lain seperti tumor kelopak mata, kista, bintitan, stroke, diabetes, dan lainnya. 

Baca Juga: 8 Penyebab Kelopak Mata Turun, Biasanya Tidak Serius

3. Diagnosis

Ptosis, Masalah Estetika atau Masalah Mata Serius?ilustrasi slit lamp examination (freepik.com/freepik)

Untuk mendiagnosis ptosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat medis terlebih dahulu. Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa tes untuk menemukan penyebabnya. Jika ptosis hanya terjadi pada satu mata, maka mudah dideteksi dengan membandingkan kedua kelopak mata.

Dilansir MedlinePlus, beberapa pemeriksaan lain untuk ptosis antara lain:

  • Pemeriksaan lampu celah (slit-lamp examination): Pemeriksaan mata menggunakan cahaya intensitas tinggi untuk melihat lebih dekat bagian mata.
  • Tes tensilon untuk miastenia gravis: Pemeriksaan ini dilakukan dengan menyuntikkan obat yang disebut tensilon, atau umum dikenal sebagai edrofonium. Obat ini disuntik ke dalam salah satu pembuluh darah. Kita akan diminta untuk menyilangkan dan membuka kaki atau berdiri dan duduk beberapa kali. Dokter akan memantau apakah tensilon meningkatkan kekuatan otot atau tidak. Hal ini membantu dokter menentukan apakah kondisi miastenia gravis menyebabkan kelopak mata terkulai.
  • Tes lapang pandang (visual field testing): Prosedur sederhana yang bertujuan untuk mengukur penglihatan periferal atau seberapa baik kita dapat melihat ke atas, bawah, dan samping tanpa bergerak. Mata normal umumnya bisa melihat area luas dari ruang di depan. Namun, jika ditemukan masalah pada mata, kita akan kesulitan melihat area di depan tanpa menggerakkan mata. 

4. Pengobatan

Ptosis, Masalah Estetika atau Masalah Mata Serius?ilustrasi blepharoplasty (pexels.com/cottonbro studio)

Pengobatan ptosis tergantung tingkat keparahannya. Jika tidak mengganggu penglihatan dan kita tidak masalah dengan penampilan mata, maka tidak diperlukan tindakan medis. Akan tetapi, jika terjadi masalah penglihatan atau kamu ingin memperbaiki mata, maka pembedahan dapat dilakukan.

Beberapa pilihan yang dapat membantu mengobati ptosis adalah sebagai berikut:

  • Operasi pengencangan kelopak mata (blepharoplasty): Operasi untuk memperbaiki kelopak mata atas yang kendur. Pada anak, pembedahan diperlukan untuk mencegah ambliopia.
  • Ptosis crutch: Ini adalah kacamata yang dapat menahan kelopak mata bisa menjadi alternatif untuk perawatan ptosis yang bersifat sementara.
  • Upneeq: Obat tetes mata ini dipakai sekali sehari dan mengandung oxymetazoline hydrochloride. Obat ini bekerja untuk membantu otot levator mengangkat kelopak mata sehingga ptosis dapat diatasi. 

5. Pencegahan

Ptosis, Masalah Estetika atau Masalah Mata Serius?ilustrasi pemeriksaan mata (freepik.com/freepik)

Ptosis hampir sulit untuk dicegah karena sebagian besar penyebabnya adalah faktor alami, seperti genetik, penyakit, atau cedera mata. Namun, menghindari penggunaan lensa kontak dan mengucek mata secara berlebihan dapat mengurangi risiko ptosis.

Pada ptosis yang disebabkan oleh penggunaan Botox, memilih penyuntik Botox yang berpengalaman dapat mengurangi risiko ini. 

Selain itu, ptosis dapat dicegah dengan mengenali gejala sedini mungkin dan melakukan pemeriksaan mata secara teratur. Hal ini dilakukan agar gejala ptosis tidak makin parah dan memperburuk penglihatan. 

6. Masalah estetika atau masalah mata serius?

Ptosis, Masalah Estetika atau Masalah Mata Serius?ilustrasi pemeriksaan mata (freepik.com/freepik)

Kelopak mata yang terkulai ke bawah dapat memberikan kesan wajah lesu sehingga orang yang mengalaminya merasa tidak percaya diri. Hal ini menyebabkan beberapa orang menganggap ptosis sebagai masalah estetika. Namun, ptosis yang tidak ditangani dapat memperburuk penglihatan.

Ptosis dengan tingkat keparahan tinggi dapat menyebabkan komplikasi seperti: 

  • Astigmatisme/mata silindris: Ketika kelopak mata menekan bagian depan mata, maka bentuk mata dapat berubah. Hal ini dapat menyebabkan distorsi pada penglihatan (penglihatan menjadi melebar atau bergelombang).
  • Ambliopia: Silindris dan kelainan refraksi lainnya (masalah pemfokusan sehingga memerlukan kacamata) dapat menyebabkan ambliopia.
  • Posisi dagu (chin-up position): Ketika anak harus memiringkan dagu ke atas agar dapat melihat akibat kelopak mata yang terkulai, hal ini dapat menyebabkan masalah pada leher, otot-otot dahi yang tegang, dan keterlambatan perkembangan.

Kesimpulannya, ptosis dengan tingkat keparahan rendah hingga sedang tidak memerlukan tindakan medis. Akan tetapi, ptosis yang parah dapat menyebabkan masalah mata lainnya dan memperburuk penglihatan. Oleh karena itu, jika mengenali gejala ptosis, segera periksa ke dokter agar kondisi tidak makin parah. 

Baca Juga: 16 Penyebab Kelopak Mata Bengkak, Tidak Semuanya Serius

Annisa Isnaini H. Photo Verified Writer Annisa Isnaini H.

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya