- Konsentrat 100% buah
Apa Itu Konsentrat Jus, Apakah Sehat?

- Konsentrat jus adalah cairan kental hasil pengurangan kadar air dari jus buah atau sayuran, membuatnya lebih tahan lama dan efisien secara bisnis.
- Jenis konsentrat jus meliputi 100% buah, koktail/punch/minuman buah, dan bubuk. Proses pembuatannya bervariasi tergantung pada metode yang digunakan.
- Konsentrat jus memiliki manfaat potensial bagi kesehatan, seperti menyediakan nutrisi penting, senyawa nabati bermanfaat, mengurangi peradangan, dan mendukung kesehatan kulit.
Jus bisa menjadi cara lezat dan praktis untuk mendapatkan nutrisi penting dalam pola makan sehari-hari. Di tengah maraknya makanan olahan di pasaran, banyak orang menemukan produk juice concentrate atau konsentrat jus dan bertanya-tanya, apakah sama dengan jus segar? Apakah sehat?
Untuk tahu jawabannya, penting untuk tahu apa itu konsentrat jus dan apa bedanya dengan jus segar. Dengan memahaminya, kamu bisa membuat keputusan terbaik dalam memilih.
Apa itu konsentrat jus?
Sebagai contoh, semangka terkenal manis dan segar. Namun, sebagian besar isinya adalah air. Begitu pula dengan hampir semua jus buah dan sayuran. Sekitar 90 persen kandungan jus mentah adalah air. Nah, ketika sebagian besar air itu diambil, hasilnya adalah cairan kental menyerupai sirop, itulah yang disebut konsentrat jus.
Mengurangi kadar air membuat bakteri jauh lebih sulit berkembang biak. Karena itu, konsentrat jus tidak mudah rusak dibandingkan jus segar. Dari sisi bisnis, ini bisa menguntungkan. Produsen bisa menghemat biaya, mulai dari pengemasan hingga distribusi.
Namun, tidak semua konsentrat diciptakan sama. Ada yang diproses melalui penyaringan, penguapan, atau pasteurisasi, dan sebagian diberi tambahan bahan pengawet seperti kalium sorbat, natrium benzoat, atau sirop jagung fruktosa tinggi/high-fructose corn syrup (HFCS). Karena masa simpannya panjang, konsentrat jus bisa dijual dalam bentuk beku atau disimpan pada suhu ruang.
Proses pembuatannya pun bervariasi. Ada yang menggunakan pemanasan untuk menguapkan air, ada pula yang memakai penyaringan membran khusus. Metode penguapan panas adalah yang paling umum, tetapi juga paling berisiko mengurangi kadar nutrisi dibanding cara lainnya. Apa pun metodenya, tujuannya sama, yaitu untuk menghilangkan air untuk menghasilkan sari buah yang lebih pekat.
Hasil akhirnya bisa berupa cairan kental seperti sirop, atau bubuk. Beberapa produsen mencantumkan label “freeze-dried” (beku-kering), tetapi sebagian besar tidak menjelaskan proses pembuatannya.
Dari sudut pandang industri, konsentrat jus memang jauh lebih efisien. Produk ini lebih mudah dikemas, disimpan, dan diangkut, sekaligus lebih tahan lama karena rendah air, yang berarti lebih sedikit peluang bagi bakteri untuk tumbuh.
Jenis konsentrat jus
Konsentrat jus hadir dalam berbagai bentuk, dan masing-masing punya karakteristik tersendiri. Memahami perbedaannya membantu kita memilih dengan lebih bijak.
Jenis ini dianggap paling bernutrisi karena hanya mengandung gula alami dari buah, tanpa tambahan gula. Meski begitu, tetap ada kemungkinan ditambahkan bahan aditif. Karena itu, penting untuk selalu memeriksa daftar bahan pada kemasan.
- Konsentrat koktail, punch, atau minuman buah
Produk ini biasanya merupakan campuran berbagai jus. Untuk menutupi kurangnya kandungan buah atau sayuran utuh, sering ditambahkan perisa atau pemanis. Membaca label gizi sangat penting. Jika bahan pertama yang tercantum adalah gula tambahan, seperti HFCS, gula tebu, atau sirup fruktosa, sebaiknya dihindari.
- Konsentrat jus bubuk
Dibuat melalui proses pengeringan, seperti spray drying atau freeze drying, sehingga seluruh kandungan air dihilangkan. Hasilnya lebih mudah disimpan. Namun, banyak konsentrat bubuk yang tetap mengandung gula tambahan. Lagi-lagi, membaca label dengan teliti adalah langkah penting.
Cara konsentrat jus dibuat

Proses pembuatan konsentrat jus dimulai dari buah segar yang terlebih dahulu dicuci, disikat, lalu diblender atau dihancurkan menjadi bubur buah. Setelah itu, kandungan airnya dihilangkan melalui proses ekstraksi dan penguapan. Dalam beberapa kasus, air yang sudah diberi pengawet ditambahkan kembali agar produk lebih tahan lama.
Setelah melalui tahap ini, rasa jus biasanya sedikit berkurang. Karena itu, banyak produsen menambahkan bahan tambahan untuk memperkuat cita rasa:
- Aditif: label “natural flavors” sering dituliskan, tetapi istilah ini tidak selalu berarti alami. Senyawa rasa bisa berasal dari tumbuhan atau hewan, meski diproduksi di laboratorium. Sementara itu, artificial flavors sepenuhnya buatan manusia.
- Pemanis: sering ditemukan sirop jagung, HFCS, gula tebu, atau pemanis buatan seperti sukralosa.
- Natrium (garam): terutama ditambahkan pada jus sayuran untuk memperbaiki rasa.
Jadi, konsentrat jus tidak terlalu sesederhana “buah yang diperas,” melainkan produk yang sudah melalui banyak tahapan industri.
Manfaat kesehatan potensial
Konsentrat jus bisa menjadi sumber nutrisi penting, meski melalui proses industri.
- Bernutrisi
Segelas (±240 ml) jus jeruk dari konsentrat beku tanpa pemanis dapat memenuhi 100 persen kebutuhan harian vitamin C, yang berperan besar dalam daya tahan tubuh dan penyembuhan luka.
Jus wortel dari konsentrat sayuran 100 persen kaya akan vitamin A, bahkan bisa mencapai 400 persen kebutuhan harian per gelas. Vitamin ini mendukung penglihatan, imunitas, reproduksi, pertumbuhan, perkembangan, serta fungsi organ vital.
Studi tahun 2021 menunjukkan konsumsi konsentrat bubuk buah, sayur, dan beri meningkatkan kadar vitamin A, C, dan E dalam tubuh.
- Mengandung senyawa nabati bermanfaat
Konsentrat jus juga menyimpan senyawa bioaktif seperti antosianin, karotenoid, dan flavonoid.
Antosianin dikaitkan dengan kesehatan jantung.
Karotenoid seperti alfa-karoten, beta-kriptoksantin, dan likopen meningkat setelah konsumsi konsentrat tertentu.
Flavonoid dari buah jeruk berpotensi melindungi dari penyakit jantung, mengurangi obesitas, serta membantu mengatur metabolisme gula dan lemak.
- Mengurangi peradangan
Vitamin A, C, E, dan karotenoid bertindak sebagai antioksidan yang membantu melawan peradangan. Meski peradangan adalah respons alami tubuh, tetapi kondisi ini terkait dengan berbagai penyakit kronis seperti kanker, diabetes tipe 2, depresi, penyakit jantung, dan gangguan autoimun. Senyawa antiinflamasi dalam konsentrat jus dapat membantu, meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
- Mendukung kesehatan kulit
Antioksidan dalam konsentrat jus berperan melindungi kulit dari oksidan, menurunkan peradangan, serta menjaga struktur kulit. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa antioksidan hanya bisa diperoleh dari sumber nabati, sehingga jus bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkannya.
- Praktis dan terjangkau
Konsentrat jus sering lebih murah dibanding jus segar, serta lebih tahan lama. Varian beku atau kemasan shelf-stable tidak mudah rusak, sehingga praktis bagi mereka yang sulit mendapatkan buah dan sayuran segar.
Potensi kekurangan konsentrat jus
Meski praktis dan tahan lama, konsentrat jus memiliki sejumlah sisi yang perlu diperhatikan.
- Kandungan gula dan pengawet tambahan
Menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 10 persen dari total energi (200 kkal). Konsumsi tersebut setara dengan gula 4 sendok makan per orang per hari atau 50 gram per orang per hari.
Diet tinggi gula tambahan dikaitkan dengan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas. Banyak konsentrat jus mengandung gula tambahan, pengawet, atau natrium. Pilihan terbaik adalah produk tanpa bahan tambahan tersebut.
- Kurang bernutrisi dibanding buah dan sayuran utuh
Konsentrat jus tidak bisa menggantikan buah atau sayuran utuh karena hampir tidak mengandung serat. Padahal serat penting untuk menstabilkan kadar gula darah dan mendukung pencernaan. Tanpa serat, jus konsentrat lebih mudah memicu lonjakan gula darah dibanding buah segar.
- Lebih tinggi kalori dan karbohidrat
Konsentrat jus sering kali mengandung lebih banyak kalori dan karbohidrat per porsi dibanding buah utuh. Misalnya, satu buah jeruk berukuran sedang (131 g) hanya memiliki 62 kalori dan 15 g karbohidrat, sedangkan segelas jus jeruk dari konsentrat (240 ml) bisa mencapai 110 kalori dan 24 g karbohidrat.
- Membutuhkan lebih banyak bahan
Proses juicing biasanya memerlukan lebih banyak buah dan sayuran daripada yang biasa dimakan utuh. Ditambah lagi, bahan tambahan dalam konsentrat ikut menyumbang kalori ekstra.
Apakah cold-pressed juice lebih baik?

Tidak ada jawaban pasti apakah cold-pressed juice lebih baik dibanding jus biasa. Perbedaannya terletak pada proses ekstraksi. Jus biasa dibuat dengan bantuan panas, sedangkan cold-pressed diproses tanpa panas. Banyak yang percaya cara ini membantu menjaga nutrisi dan rasa.
Namun, penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam kandungan senyawa nabati, termasuk antioksidan, antara keduanya. Cold-pressed juice justru cenderung memiliki masa simpan lebih pendek, dan karena tidak melalui proses pasteurisasi, ada kemungkinan mengandung lebih banyak bakteri.
Perhatikan ini saat membeli jus
Tidak semua jus di pasaran kualitasnya yang sama. Jika ingin mendapatkan manfaat gizi terbaik, perhatikan beberapa hal ini:
- 100% jus: Pilih produk yang benar-benar dibuat dari 100% buah atau sayuran. Jenis ini memberikan nutrisi paling tinggi dan biasanya bebas dari tambahan gula, pewarna, maupun pengawet.
- Jus segar, bukan dari konsentrat: Jus dari konsentrat lebih banyak diproses dan bisa kehilangan sebagian nutrisi. Karena itu, jus segar umumnya lebih baik untuk kesehatan.
- Pasteurisasi: Sebagian besar jus di pasaran sudah melalui proses pasteurisasi, yaitu pemanasan untuk membunuh bakteri. Jus yang dikonsumsi, terutama bagi ibu hamil, anak-anak, dan orang dengan sistem imun lemah, harus dipastikan telah dipasteurisasi.
Konsentrat jus tahan simpan biasanya lebih murah dan praktis diproduksi dibanding jus segar. Dari sisi gizi, jus segar tetap menjadi pilihan terbaik. Namun, beberapa konsentrat, seperti yang dibuat dari 100% buah atau bubuk buah murni, masih bisa menjadi sumber vitamin dan nutrisi penting. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, pilih konsentrat tanpa tambahan gula maupun pengawet. Namun, tetap perlu diingat bahwa konsentrat jus yang paling bernutrisi sekalipun sebaiknya dikonsumsi secara moderat, bukan sebagai pengganti utama buah dan sayuran segar, dan utamakan pola makan sehat dan seimbang.
Referensi
Gaurav Rajauria and Brijesh K. Tiwari, “Fruit Juices,” in Elsevier eBooks, 2017, 3–13, https://doi.org/10.1016/b978-0-12-802230-6.00001-1.
Ahmad Adnan, Muhammad Mushtaq, and Tanveer Ul Islam, “Fruit Juice Concentrates,” in Elsevier eBooks, 2017, 217–40, https://doi.org/10.1016/b978-0-12-802230-6.00012-6.
Sebastian Dams et al., “An Encapsulated Fruit, Vegetable and Berry Juice Powder Concentrate Increases Plasma Values of Specific Carotenoids and Vitamins,” International Journal for Vitamin and Nutrition Research 91, no. 1–2 (November 15, 2019): 77–86, https://doi.org/10.1024/0300-9831/a000609.
Vivien W. Fam et al., “Plant-Based Foods for Skin Health: A Narrative Review,” Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics 122, no. 3 (October 30, 2021): 614–29, https://doi.org/10.1016/j.jand.2021.10.024.
Gholamreza Khaksar, Kitipong Assatarakul, and Supaart Sirikantaramas, “Effect of Cold-pressed and Normal Centrifugal Juicing on Quality Attributes of Fresh Juices: Do Cold-pressed Juices Harbor a Superior Nutritional Quality and Antioxidant Capacity?,” Heliyon 5, no. 6 (June 1, 2019): e01917, https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2019.e01917.
"Is It OK to Drink Juice Concentrate? Comparing Fresh Juice Vs. Concentrate." GoodRx. Diakses November 2025.
"What Is Juice Concentrate and Is It Healthy?" Healthline. Diakses November 2025.
"Is Juice from Concentrate Bad? Pros, Cons and Health Insights." Greatist. Diakses November 2025.
"Penting, Ini yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Konsumsi Gula, Garam dan Lemak." Kementerian Kesehatan RI. Diakses November 2025.


















