Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Viral Balita Makan Mi Instan saat Banjir, IDAI: Maksimal 3 Hari

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio(K).
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR. Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio(K) (IDN Times/Misrohatun)
Intinya sih...
  • Balita 10 bulan konsumsi mi instan selama 11 hari saat bencana banjir di Aceh Tamiang.
  • Menurut IDAI, balita boleh makan mi instan maksimal 3 hari dalam kondisi darurat.
  • Jika tak ada akses dapur umum, bisa gunakan makanan yang diawetkan untuk nutrisi yang cukup.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti konten balita yang mengonsumsi mi instan dalam situasi bencana banjir di Aceh Tamiang. Dalam postingan tersebut, pemilik akun menjelaskan bahwa bayinya berusia 10 bulan dan sudah 11 hari makan mi instan.

Dalam postingan tersebut, ia tampak sedih dan tidak tahu sampai kapan keadaan akan membaik. Ibu tersebut juga mendoakan anaknya agar selalu sehat di tengah kondisi yang memprihatinkan.

Boleh saja jika darurat

Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio(K) menjelaskan bahwa dalam kondisi darurat balita boleh makan mi instan, maksimal tiga hari.

"Darurat itu kan nggak lama-lama, darurat itu mungkin tiga hari pertama. Misalkan nggak ada makanan apa pun selain mi instan, mungkin oke untuk survival. Tetapi apabila sudah ada akses, kondisi ideal, tentu saja bikin dapur umum," ujarnya di Jakarta, pada Senin (22/12/2025).

Opsi selain mi instan

 Tim Medis Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencatat telah melayani 2.177 pasien selama masa tanggap darurat bencana di Kabupaten Aceh Tamiang.
Tim Medis Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencatat telah melayani 2.177 pasien selama masa tanggap darurat bencana di Kabupaten Aceh Tamiang. (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Jika keberadaan dapur umum masih belum memungkinkan, bisa menggunakan makanan yang diawetkan, misalnya dengan pengunaan vakum sampai sterilasi yang tanpa zat kimia.

"Makanan-makanan ini kan bisa mengandung protein hewani atau karbohidrat yang siap santap tanpa proses yang ribe. Kemarin juga ada yang mengirim rendang. Makanan-makanan yang awet tapi nutrisinya tinggi, ini juga sangat diperlukan," kata dr. Piprim.

Anak berpotensi malnutrisi

Potret Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (11/12/2025) pasca diterjang banjir pada Rabu (26/11/2025).
Potret Desa Sekumur, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (11/12/2025) pasca diterjang banjir pada Rabu (26/11/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Mi instan hanya mengandung karbohidrat, belum lagi dia adalah sejenis makanan yang tinggi garam, serta tidak memiliki serat.

"Tentu kalau untuk survival awal, oke kita bisa terima. Tapi kalau sampai berbelasan hari, sampai berminggu-minggu, tentu ini akan memberi dampak malnutrisi pada anak-anak," dr. Piprim mengatakan.

Anak-anak khususnya balita, membutuhkan nutrisi protein hewani yang cukup, dengan lemak hingga karbohidratnya. Konsumsi mi instan berpotensi mengganggu masalah status nutrisi mereka.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Kapan Luka Perlu Dijahit Oleh Tenaga Medis? 

23 Des 2025, 18:53 WIBHealth