Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang perempuan mencuci selada di wastafel dapur.
ilustrasi mencuci sayuran (pexels.com/Kampus Production)

Intinya sih...

  • Mencuci sayur di bawah air mengalir dapat mencegah penyakit bawaan makanan, seperti norovirus.

  • Sayuran berdaun hijau bisa terkontaminasi oleh kuman di lahan pertanian dan proses pengolahan.

  • Mencuci sayuran daun hijau dapat mengurangi sebagian besar residu pestisida, kotoran, dan bakteri, tetapi tidak semua.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rasanya hampir semua orang tahu bahwa sebelum dikonsumsi, sayuran (dan buah) sebaiknya dicuci dulu. Namun, seberapa penting, sih, langkah sederhana ini?

Mencuci sayur di bawah air mengalir dapat mencegah kamu terkena penyakit bawaan makanan, seperti norovirus. Selain itu, membilas sayuran juga memastikan kamu tidak menelan kotoran, kerikil kecil, serangga, atau sisa-sisa lain yang mungkin masih menempel.

Ingat, sebelum sampai ke tanganmu, sayur bisa melewati banyak tangan. Dengan mencucinya, kamu bisa menghilangkan kuman yang terbawa dari orang lain.

Bagaimana sayuran bisa terkontaminasi?

Sayuran berdaun hijau sering dikaitkan dengan penyakit bawaan makanan karena mereka bisa terpapar kuman di begitu banyak tahap sebelum akhirnya sampai di piring makan kamu.

Di lahan pertanian, ada banyak faktor yang bisa menjadi sumber masalah. Contohnya air irigasi yang tercemar, penggunaan pupuk kandang, keberadaan ternak di sekitar lahan pertanian, hingga hewan liar yang mungkin melintas. Semua itu bisa membawa bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella. Bayam dan selada, misalnya, sangat rentan karena tumbuh begitu dekat dengan tanah.

Selain itu, makin luas lahannya, makin kecil kemungkinan setiap sudutnya diawasi dengan ketat. Jika lahannya lebih kecil, para pekerja bisa lebih mudah memantau kondisi di sana.

Namun, risiko tidak berhenti sampai di ladang. Setelah panen, proses berikutnya—mulai dari pencucian, pemotongan, pengolahan, hingga pengemasan—bisa memperluas kontaminasi. Makin banyak tangan dan peralatan yang bersentuhan dengan sayuran, makin besar pula peluang kuman ikut terbawa.

Mencuci sayuran tidak mampu menghilangkan semua kuman

ilustrasi mencuci sayur (pexels.com/Anna Shvets)

Mencuci sayuran daun hijau dapat mengurangi sebagian besar residu pestisida. Proses ini juga membantu menghilangkan kotoran, sisa-sisa kecil, dan sebagian bakteri di permukaan daun. Namun, bilasan menyeluruh tidak mampu menghilangkan semua kuman. Pasalnya, sebagian besar patogen menempel erat pada permukaan sayuran, dan sulit bagi air untuk menembus dan benar-benar menghilangkannya.

Bentuk dari sayuran daun hijau pun membuatnya makin rentan. Mikroba seperti E. coli dapat bersembunyi di celah-celah kecil, bahkan masuk ke jaringan tanaman, sehingga tidak terjangkau oleh air.

Sayuran yang sudah diberi label pre-washed, yang biasanya sudah dibungkus kemasan plastik, juga mungkin tidak sepenuhnya aman. Bakteri masih bisa menempel, dan justru makin banyak proses penanganan serta pengemasan dapat meningkatkan risiko kontaminasi. Salah satu yang dikhawatirkan adalah Listeria, karena bakteri ini bisa bertahan di peralatan pengolahan dan tetap hidup bahkan pada suhu lemari es.

Lalu, apa cara yang efektif membunuh bakteri pada sayuran berdaun hijau? Ternyata, jawabannya adalah dengan memasaknya.

Cara terbaik mencuci sayuran beraun hijau yang aman

Meski mencuci sayuran daun hijau tidak bisa menghilangkan semua kuman, tetapi langkah ini tetap penting. Setidaknya, sebagian kotoran, sisa-sisa kecil, dan beberapa bakteri bisa terangkat.

Berikut ini langkah-langkah yang disarankan agar risiko kontaminasi bisa ditekan semaksimal mungkin:

  1. Mulai dari tangan dan peralatan. Cuci tangan, meja dapur, wastafel, serta alat yang akan dipakai dengan air panas dan sabun. Tujuannya adalah untuk mencegah kuman berpindah ke sayuran.

  2. Rendam sebentar. Masukkan daun ke dalam mangkuk berisi air dingin bersih. Ini membantu melonggarkan kotoran yang menempel. Air dingin juga menjaga sayuran tetap renyah, sementara air panas justru bisa membuat layu dan membuka pori-pori daun sehingga bakteri lebih mudah masuk.

  3. Bilas di bawah air mengalir. Pisahkan daun satu per satu, lalu bilas dengan air dingin yang mengalir selama kurang lebih 30 detik. Buang daun yang robek, bercorak gelap atau cokelat, teksturnya layu atua lembek, atau tampak tidak segar.

  4. Keringkan. Gunakan salad spinner atau tisu dapur bersih untuk mengeringkan sayur.

  5. Bilas ulang. Bilas lagi sayur untuk kedua kalinya selama sekitar 30 detik.

  6. Keringkan lagi hingga tuntas. Pastikan sayur sudah benar-benar kering sebelum disimpan atau dihidangkan.

Mencuci sayuran daun hijau bisa membantu mengurangi pestisida, kotoran, sisa-sisa, dan sebagian bakteri, tapi tidak bisa menghilangkan semua kuman karena ada yang menempel erat di celah daun. Meski begitu, tetap penting untuk membilasnya: alirkan di bawah air dingin sekitar 30 detik, keringkan, lalu ulangi sekali lagi.

Referensi

So-Jin Yang et al., “Effectiveness of Different Washing Strategies on Pesticide Residue Removal: The First Comparative Study on Leafy Vegetables,” Foods 11, no. 18 (September 19, 2022): 2916, https://doi.org/10.3390/foods11182916.

"Washing Food: Does it Promote Food Safety?" USDA. Diakses September 2025.

"How To Safely Store And Wash Fruits And Vegetables." Henry Ford Health. Diakses September 2025.

"How important is it to wash fruits and vegetables before eating?" The Ohio State University Wexner Medical Center. Diakses September 2025.

"Does Washing Your Lettuce Actually Make It Safer to Eat?" Health. Diakses September 2025.

Editorial Team