Apakah Penyakit Tuberkulosis Bisa Disembuhkan?

Tuberkulosis (TBC atau TB) merupakan penyakit yang sudah lama menginfeksi manusia yang diperkirakan sejak ribuan tahun lalu. Meskipun begitu, kasus TBC masih ditemui sampai sekarang dan memakan korban jiwa.
Banyak masyarakat yang mengetahui bahwa TBC menyebabkan seseorang mengalami batuk lama yang tidak kunjung sembuh. Mungkin beberapa orang penasaran apakah TBC dapat disembuhkan. Untuk mengetahui jawabannya, baca sampai habis, ya!
1. Penyakit TBC

Dilansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit TBC disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru.
Bakteri ini menyebar melalui udara ketika orang yang sakit TBC paru sedang batuk, bersin, atau meludah. Droplet infeksius mengandung bakteri yang terhirup dapat menginfeksi orang lain ketika kontak dalam periode lama, contohnya serumah dengan anggota keluarga yang terinfeksi TBC, mengutip National Health Service (NHS).
2. Kasus TBC

WHO melansir, hampir seperempat populasi di dunia diperkirakan terinfeksi bakteri TBC. Dari jumlah tersebut, hanya 5–15 persen yang kemudian berkembang menjadi kasus TB aktif.
Sementara itu, sisanya terinfeksi TBC namun tidak sakit, sehingga tidak menunjukkan gejala dan tidak dapat menyebarkan kuman TBC. Ini disebut dengan infeksi TB laten.
3. Infeksi TB aktif dan TB laten

Mengutip NHS, mayoritas orang sehat memiliki sistem imunitas yang dapat membunuh bakteri TBC sehingga tidak menimbulkan gejala.
Ada pula yang memiliki sistem imun yang tidak dapat membunuh bakteri tersebut, tetapi bisa menekan pertumbuhan dan penyebaran bakteri di tubuh. Dalam kasus ini, ia tidak menunjukkan gejala, tetapi bakteri masih ada di dalam tubuh yang biasa dikenal dengan kasus TB laten.
TB laten tidak menyebarkan bakteri ke orang lain. Jika sistem imun melemah, kasus TB laten dapat berkembang menjadi kasus TB aktif.
Apabila sistem imun gagal membunuh dan tidak dapat menekan penyebaran bakteri, maka bakteri dapat berkembang di paru-paru atau menyebar ke organ tubuh lain, sehingga orang yang terinfeksi akan menunjukkan gejala. Ini disebut dengan kasus TB aktif.
4. Apakah TBC dapat sembuh?

WHO menjelaskan, TBC dapat disembuhkan menggunakan obat standar yang telah disediakan. Pengobatan tersebut menggunakan empat macam antibiotik yang harus digunakan dalam rentang waktu selama 6 bulan.
Dalam kasus tertentu, bakteri penyebab TBC tidak merespons dengan obat yang diberikan tersebut. Ini biasa disebut dengan kasus TB resistan obat. Pengobatan TB resistan obat lebih kompleks dan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Pengobatan TBC telah terbukti dapat menyelamatkan sekitar 66 juta orang di seluruh dunia antara tahun 2000 dan 2020. WHO mencatat, tingkat keberhasilan pengobatan TB pada tahun 2019 sebesar 86 persen.
5. Mengapa pengobatan TBC lama?

Pengobatan TBC memerlukan waktu yang cukup panjang. Kebanyakan orang merasa keluhannya membaik setelah menggunakan antibiotik selama 2 minggu.
Meskipun begitu, pengobatan tetap harus dilanjutkan hingga tuntas sesuai anjuran dari dokter. Menggunakan obat selama 6 bulan bertujuan untuk memastikan semua bakteri mati. Karena membutuhkan waktu yang lama, pengobatan pasien TBC juga butuh dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan agar berhasil menjalani pengobatan hingga tuntas.
6. Dampak jika pengobatan tidak selesai

Mengutip sumber yang sama, jika pengobatan berhenti sebelum waktunya, bakteri TBC menjadi resisten atau kebal terhadap antibiotik. Bakteri yang menjadi kebal terhadap obat merupakan ancaman yang serius karena bakteri menjadi sulit untuk dibunuh.
Akibatnya, pengobatan harus menggunakan jenis obat yang lebih kuat sehingga risiko efek samping juga lebih tinggi. Selain itu, waktu pengobatan juga menjadi lebih panjang.
Penyakit TBC dapat disembuhkan dengan menggunakan obat standar TBC yang digunakan sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan. Jika pengobatan yang dijalani tidak teratur, pengobatan menjadi lebih lama lagi karena bakteri akan menjadi lebih kebal.