Beberapa waktu lalu terjadi gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, yang menyebabkan ratusan korban jiwa dan sebagian lainnya mengalami luka-luka. Sebagian di antaranya mengalami patah tulang sehingga perlu mendapatkan penanganan medis. Selain karena bencana, patah tulang juga dapat terjadi dalam berbagai situasi lainnya, seperti saat olahraga.
Patang tulang dapat terjadi di berbagai tulang. Lantas, bagaimana proses terjadinya penyembuhan patah tulang? Simak penjelasannya di bawah ini.
Patah tulang disebut juga dengan fraktur. Healthline melansir, patah tulang terjadi ketika salah satu tulang retak atau patah menjadi beberapa bagian.
Patah tulang dapat terjadi akibat jatuh, kecelakaan, atau cedera olahraga. Menurut WebMD, seiring bertambahnya usia, tulang menjadi lebih rapuh sehingga lebih berisiko patah tulang akibat jatuh.
Patah tulang dapat memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. WebMD menjelaskan, patah tulang yang serius dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya apabila tidak segera ditangani, misalnya kerusakan pembuluh darah atau saraf hingga infeksi pada tulang atau area sekitarnya.
Medical News Today menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami patah tulang harus menemui dokter tanpa melihat keparahannya. Tujuannya agar dilakukan perawatan untuk menghindari komplikasi, seperti penyembuhan tulang abnormal, kehilangan fungsi, atau kelemahan tulang, dan lainnya.
Ketika mengalami patah tulang, penting untuk tulang dapat sembuh dengan baik sesuai posisinya semula. Seperti dijelaskan dalam laman American Academy of Orthopaedic Surgeons, agar tulang yang patah sembuh, tulang harus berada di posisi yang benar dan terlindungi dengan baik.
Terdapat berbagai perawatan patah tulang yang disesuaikan beberapa faktor, misalnya letak patah tulang. Sebagian patah tulang dapat sembuh dengan memakai gips, sementara patah tulang lain bisa membutuhkan prosedur pembedahan atau operasi untuk memperbaikinya.
Segera saat terjadi patah tulang, tubuh akan berusaha melindungi area yang cedera dan membentuk bekuan darah pelindung di sekitarnya. Menambahkan penjelasan Medical News Today, bekuan darah yang terkumpul di sekitar area patah tulang juga mengandung protein untuk mengisi celah tulang yang patah.
Sistem kekebalan tubuh juga bertindak menimbulkan peradangan. Sel punca, darah, dan sumsum tulang merespons sel kekebalan sehingga bermigrasi ke area fraktur. Sel-sel tersebut akan memulai jalur untuk menyambungkan tulang yang patah dengan membentuk tulang rawan.
Tulang rawan yang lunak tersebut selanjutnya akan digantikan dengan tulang yang lebih padat dan kuat. Proses pembentukan tulang yang lebih kuat membutuhkan waktu yang lama, bahkan hingga berberapa tahun, tergantung ukuran dan lokasi fraktur.
Menjaga kesehatan tulang sangat penting dilakukan semua usia dengan cara mencukupi nutrisi kalsium dari asupan makanan dan latihan menahan beban atau weight-bearing exercises untuk memperkuat tulang. Sebab, tulang yang rapuh mudah mengalami patah tulang.
Beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko patah tulang menurut Cleveland Clinic, antara lain:
Ketika terjadi patah tulang, tubuh akan membentuk bekuan darah dan terbentuk tulang rawan baru yang tumbuh menyambungkan tulang yang patah. Tulang rawan yang masih lunak kemudian digantikan dengan tulang yang lebih padat dan kuat. Agar tulang dapat sembuh dengan baik, tulang yang patah harus berada di posisi yang benar sehingga perlu menemui dokter agar mendapat perawatan yang tepat.