9 Kondisi Medis Ini Ternyata Bisa Memicu Gangguan Kecemasan, Apa Saja?

Di antaranya adalah masalah tiroid dan penyakit jantung

Semua orang bisa mengalami kecemasan dari waktu ke waktu pada kondisi tertentu. Namun, bila mengalaminya terus-terusan, ini harus diwaspadai. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan kecemasan. Salah satu yang harus diperhatikan adalah kemungkinan kecemasan yang didasari oleh kondisi medis tertentu.

Gangguan kecemasan adalah masalah kejiwaan yang paling umum. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), 1 dari 13 orang di dunia menderita gangguan ini. Gangguan kecemasan adalah gangguan mental yang paling umum di seluruh dunia dengan fobia spesifik, gangguan depresi mayor, dan fobia sosial menjadi gangguan kecemasan yang paling umum.

Karena gejala fisik kadang menutup gejala psikologis, dan karena kondisi medis serta kecemasan sering muncul bersamaan, menegakkan diagnosis bisa jadi sulit. 

Dokter mungkin akan mencurigai kondisi medis yang mendasari bila pemeriksaan dan riwayat kesehatan menunjukkan petunjuk seperti:

  • Tidak pernah mengalami kecemasan di masa lalu
  • Tidak ada seorang pun dalam keluarga yang mengalami kecemasan atau gangguan mood lainnya
  • Tidak mengalami perubahan besar dalam hidup baru-baru ini
  • Kecemasan datang baru-baru ini dan dengan cepat, tidak secara bertahap
  • Tampak kurang waspada
  • Gejala sangat berfluktuasi
  • Pernah mengalami disorientasi atau kehilangan ingatan
  • Baru saja mengganti obat-obatan
  • Pemeriksaan fisik atau tanda vital tiba-tiba tidak normal
  • Tidak dapat memberikan riwayat yang jelas tentang kondisi yang dialami
  • Kecemasan muncul di kemudian hari (gangguan kecemasan biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau awal masa dewasa)
  • Memiliki berbagai kondisi medis

Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan atau memicu gangguan kecemasan.

1. Masalah tiroid

9 Kondisi Medis Ini Ternyata Bisa Memicu Gangguan Kecemasan, Apa Saja?ilustrasi masalah kesehatan tiroid (scientificanimations.com)

Tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroidisme meningkatkan laju metabolisme, yang dapat menyebabkan gejala detak jantung yang cepat dan penurunan berat badan, menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.

Selain itu, penderita hipertiroidisme dapat mengalami gejala seperti kecemasan, tangan gemetar, gugup, dan mungkin lebih mungkin mengalami apa yang terasa seperti serangan panik.

Hipertiroidisme bisa didiagnosis dokter dengan tes darah. Bila positif, pengobatan terbaik bisa segera dilakukan.

2. Penyakit jantung

9 Kondisi Medis Ini Ternyata Bisa Memicu Gangguan Kecemasan, Apa Saja?ilustrasi penyakit jantung (aarp.org)

Gejala jantung seperti angina (nyeri atau ketidaknyamanan dada akibat kurangnya aliran darah ke jantung) dan aritmia (gangguan irama jantung) bisa memicu gejala kecemasan, dilansir The Healthy.

Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami sesak napas atau kelelahan berlebihan yang disertai dengan nyeri dada, tetapi jangan selalu berasumsi terburuk. Para dokter di Montreal Heart Institute melaporkan dalam American Journal of Medicine bahwa seperempat dari 441 pasien yang datang ke IGD karena nyeri dada ternyata menderita gangguan panik, bukan penyakit jantung.

Baca Juga: Kenali 8 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxiety

3. Kurang tidur

9 Kondisi Medis Ini Ternyata Bisa Memicu Gangguan Kecemasan, Apa Saja?ilustrasi sulit tidur (pexels.com/DariaSannikova)

Meskipun insomnia itu sendiri bisa memicu stres, kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko kecemasan. Sebuah penelitian dalam Journal of Behavior Therapy and Experimental Psychology tahun 2018 menemukan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan depresi dan rasa tertekan umum.

Berdasarkan keterangan dari Anxiety and Depression Association of America, kurang tidur dan insomnia kronis dapat memperburuk gangguan terkait kecemasan, begitu pula sebaliknya.

4. Diabetes

9 Kondisi Medis Ini Ternyata Bisa Memicu Gangguan Kecemasan, Apa Saja?ilustrasi cek gula darah (cardio.com)

Kadar gula yang tinggi maupun rendah bisa menyebabkan kecemasan. Faktanya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), orang dengan diabetes 20 persen lebih mungkin untuk mengalami kecemasan di beberapa titik dalam hidup mereka.

CDC juga menyebut bahwa rendahnya kadar gula darah bisa terasa seperti kecemasan dan begitu juga sebaliknya. Gula darah tinggi atau rendah dapat dikaitkan dengan stres yang bersifat negatif yang berdampak pada kesehatan mental atau kecemasan, bahkan pada orang tanpa diabetes.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal Medical Science Monitor tahun 2014, sebanyak 32 persen orang dengan diabetes tipe 2 akan didiagnosis dengan gangguan terkait kecemasan.

5. Asma

9 Kondisi Medis Ini Ternyata Bisa Memicu Gangguan Kecemasan, Apa Saja?ilustrasi latihan pernapasan (pexels.com/MikhailNilov)

Sesak napas, batuk, dan mengi yang dialami selama serangan asma dapat meningkatkan risiko kecemasan, menurut American Psychological Association. Kecemasan ini mungkin dipicu oleh sensasi internal yang muncul bersamaan dengan serangan kecemasan.

Dilansir Premier Health, studi menunjukkan bahwa stres dan kecemasan dapat memicu asma. Pada saat yang sama, gejala asma yang berupa mengi dan sulit bernapas selama serangan asma dapat menyebabkan kecemasan. Faktanya, sebanyak 69 penderita asma mengatakan bahwa stres adalah pemicu bagi mereka, menurut organisasi Asthma UK.

6. Gangguan pada sistem saraf pusat

9 Kondisi Medis Ini Ternyata Bisa Memicu Gangguan Kecemasan, Apa Saja?ilustrasi gangguan saraf (dphhs.mt.gov)

Dilansir Cleveland Clinic, trauma kepala, meskipun ringan, bisa memicu kecemasan dan gejala psikologis lainnya. Kecemasan juga terlihat pada kondisi neurologis kronis atau progresif, seperti penyakit Alzheimer, myasthenia gravis, dan sindrom Guillain-Barre.

7. Kanker pankreas

9 Kondisi Medis Ini Ternyata Bisa Memicu Gangguan Kecemasan, Apa Saja?ilustrasi kanker pankreas (mskcc.org)

Hubungan yang ditemukan aneh dan cukup mengganggu. Penelitian telah menemukan bahwa sebanyak setengah dari orang yang terdiagnosis kanker pankreas memiliki gejala dan tanda gangguan kecemasan dan depresi sebelumnya, meski belum diketahui apa penyebabnya. Ini dilaporkan dalam jurnal Pancreas tahun 2018.

8. Kekurangan gizi

9 Kondisi Medis Ini Ternyata Bisa Memicu Gangguan Kecemasan, Apa Saja?Ilustrasi mengonsumsi multivitamin (pexels.com/JESHOOTS.com)

Zink membantu mengatur sistem imun tubuh, penyembuhan luka, dan mendukung pertumbuhan normal. Bila sampai mengalami kekurangan zink, menurut laporan dalam jurnal PLOS One tahun 2013, maka kamu bisa mengalami kecemasan. Jenis mineral yang satu ini dapat membantu mendukung senyawa penenang di otak. 

Defisiensi lainnya yang berhubungan dengan depresi lainnya adalah vitamin D. Berdasarkan sebuah laporan metaanalisis tahun 2013 dalam The British Journal of Psychiatry tak cuma menemukan bahwa orang-orang dengan depresi memiliki kadar vitamin D yang rendah dalam tubuhnya, tetapi kekurangan vitamin ini juga menempatkan seseorang lebih berisiko terhadap depresi dan kecemasan.

9. Gangguan kecemasan yang diinduksi zat atau obat

9 Kondisi Medis Ini Ternyata Bisa Memicu Gangguan Kecemasan, Apa Saja?ilustrasi menikmati alkohol (pexels.com/cottonbro)

Orang-orang dengan gangguan kecemasan yang diinduksi zat atau obat (substance-induced anxiety disorder) akan mengalami kecemasan sebagai akibat dari konsumsi atau penggunaan obat-obatan, terpapar senyawa beracun, penyalahgunaan obat-obatan, atau penarikan obat-obatan (withdrawal). Mereka bisa mengalami ketegangan dan kegelisahan.

ADAA menyebabkan bahwa sekitar 20 persen orang dengan masalah alkohol atau masalah penyalahgunaan zat juga memiliki gangguan mood atau kecemasan.

Itulah beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan atau memicu gangguan kecemasan. Bila kamu mengalami salah satu kondisi di atas, bicarakan dengan dokter untuk mencari solusi terbaik.

Baca Juga: 7 Makanan yang Meredakan Gangguan Kecemasan, Dapat Membuatmu Rileks

Basri W Pakpahan Photo Verified Writer Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya