ilustrasi Botox (freepik.com/nensuria)
Suntikan Botox mengandung neurotoksin yang bisa berbahaya jika diberikan dalam dosis tinggi atau bagi individu yang alergi terhadapnya.
Botulisme dapat mengancam jiwa, terutama pada perempuan hamil, bayi, orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, atau orang dengan penyakit gastrointestinal.
Meskipun beberapa penelitian menemukan bahwa racun mungkin terlalu besar untuk melewati plasenta selama kehamilan, tetapi ibu hamil dan menyusui dianjurkan untuk menghindari sumber racun yang potensial, termasuk makanan tertentu.
Semua bayi tidak boleh mengonsumsi makanan yang dianggap sebagai sumber Botulinum. Sebuah studi menemukan bahwa racun ini jika disuntikkan ke satu area dapat berjalan melalui sel saraf atau neuron yang terhubung, berpotensi melumpuhkan otot dan kelenjar.
Komplikasi langka yang terkait dengan suntikan Botox, meliputi:
- Ruam, bekas luka, atau kulit gatal di tempat suntikan.
- Peradangan, nyeri, kemerahan, bengkak, dan pendarahan di tempat suntikan.
- Kelumpuhan otot atau kelemahan otot.
- Kesulitan menelan, bernapas, atau berbicara.
- Peningkatan, penurunan produksi air liur atau keringat.
- Mual, sakit perut, dan diare.
- Sakit kepala.
- Sakit tenggorokan.
- Hilangnya kontrol kandung kemih.
- Infeksi saluran kemih.
- Kelelahan yang tidak bisa dijelaskan.
- Kelopak mata turun.
- Penglihatan ganda atau kabur.
- Pusing atau merasa ingin pingsan.
Karena masih belum jelas apakah racun Botox dapat menyebar ke bayi yang menyusui melalui ASI atau berdampak pada bayi yang belum lahir selama kehamilan, sebagian besar dokter menyarankan untuk menghindari terapi Botox selama kehamilan dan menyusui.
Racun Botulinum dapat tetap aktif di dalam tubuh selama 6 bulan atau lebih, maka masuk akal bagi perempuan yang mencoba untuk hamil atau berencana untuk menyusui, untuk menghindari suntikan Botox.
Referensi
Bomba-Warczak, Ewa, Jason D. Vevea, dkk. “Interneuronal Transfer and Distal Action of Tetanus Toxin and Botulinum Neurotoxins A and D in Central Neurons.” Cell Reports 16, no. 7 (August 1, 2016): 1974–87.
Medical News Today. Diakses pada Juni 2024. Is it safe to get Botox while breast-feeding?
Healthnews. Diakses pada Juni 2024. Getting Botox While Breastfeeding: Is It Safe?