Fraktur Greenstick: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatan

Paling sering dialami anak usia di bawah 10 tahun

Fraktur greenstick atau greenstick fracture adalah jenis fraktur atau patah tulang yang menyebabkan tulang menekuk dan retak, tetapi tidak retak sepenuhnya. Keretakan hanya terjadi pada satu sisi tulang saja, tidak memengaruhi keseluruhan tulang ataupun menyebabkan potongan-potongan terpisah.

Istilah "greenstick" sendiri berarti ranting pohon yang masih muda, yang mana fraktur ini terlihat mirip saat kamu mencoba mematahkannya ranting tersebut menekuk dan retak pada satu sisi tetapi tidak patah seluruhnya. Oleh sebab itu, fraktur greenstick dikelompokkan dalam patah tulang tidak lengkap (incomplete fracture) atau fraktur parsial.

Fraktur greenstick bisa dialami bayi, anak-anak, maupun orang dewasa. Paling sering memengaruhi usia di bawah 10 tahun, karena tulang anak-anak lebih lunak dan fleksibel daripada orang dewasa.

1. Tanda dan gejala

Fraktur Greenstick: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi anak mengalami cedera di tangan (unsplash.com/yang miao)

Fraktur greenstick ditandai dengan lekukan yang terlihat pada tulang dan menyebabkan patah pada sisi berlawanan. Tanda dan gejalanya bervariasi, tergantung tingkat keparahan. Ini mungkin termasuk:

  • Fraktur ringan yang biasanya disalahartikan sebagai keseleo atau memar.
  • Kondisi lebih parah dapat menyebabkan deformitas (perubahan struktur dan bentuk), disertasi rasa sakit dan pembengkakan yang signifikan.
  • Rasa sakit bisa sangat sangat intens.
  • Mengurangi pergerakan (mobilitas) pada area yang terkena.

Fraktur greenstick bisa terjadi pada wajah, dada, hidung, dan hampir setiap tulang di tubuh. Paling sering terjadi pada tulang panjang, termasuk tulang kering, tulang betis, tulang lengan atas, tulang hasta (ulna), dan tulang radius.

2. Penyebab

Fraktur Greenstick: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi cedera jatuh (pixabay.com/marcisim)

Dilansir Cleveland Clinic, patah tulang greenstick terjadi akibat pembengkokan tulang. Kekuatan apa pun yang dapat membengkokkan tulang tanpa mematahkannya dapat menyebabkan fraktur greenstick.

Fraktur ini paling sering terjadi akibat jatuh, terutama jatuh dengan lengan terentang. Meski begitu, fraktur juga bisa disebabkan oleh trauma lain, misalnya kecelakaan kendaraan bermotor, cedera olahraga, atau trauma setelah mendapat pukulan.

Tak hanya trauma fisik, kekurangan nutrisi, terutama vitamin D, juga dapat meningkatkan risiko patah tulang greenstick setelah mengalami trauma.

Baca Juga: Penyakit Paget Tulang: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Diagnosis

Fraktur Greenstick: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi patah tulang atau fraktur greenstick (radiopaedia.org/Dr Mohammad Taghi Niknejad)

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, termasuk:

  • Pemeriksaan fisik untuk memeriksa area yang terkena seperti adanya nyeri tekan, pembengkakan, kelainan bentuk, mati rasa, atau luka terbuka.
  • Pemeriksaan riwayat cedera.
  • Memeriksa kerusakan saraf yang terkadang menyertai cedera tulang. Dokter mungkin meminta penderita menggerakkan area yang terkena dengan pola atau gerakan tertentu.
  • Pemeriksaan sinar-X untuk mengonfirmasi temuan adanya fraktur greenstick.

4. Perawatan

Fraktur Greenstick: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi pengobatan patah tulang ( unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Perawatan untuk memulihkan patah tulang greenstick mungkin meliputi:

  • Meluruskan tulang secara manual. Ini mungkin akan terasa menyakitkan. Dokter biasanya memberikan obat pereda nyeri atau obat penenang untuk prosedur ini.
  • Pemasangan gips atau bidai untuk membantu agar tulang tetap di tempatnya dan mencegah kerusakan lebih lanjut, karena fraktur greenstick memiliki risiko tinggi menjadi patah tulang sepenuhnya atau fraktur total.
  • Pemeriksaan sinar-X biasanya diperlukan untuk memantau kondisi tulang dan memastikan tulang telah sembuh dengan benar. Kebanyakan kasus butuh waktu sekitar 4-8 minggu untuk sembuh total, tergantung tingkat keparahan fraktur dan usia anak.
  • Untuk mengatasi rasa nyeri, dokter mungkin meresepkan asetaminofen atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen.
  • Aktivitas dengan risiko tinggi jatuh harus dihindari selama masa pemulihan karena cukup berisiko menyebabkan refraksi atau fraktur total.

5. Prognosis pemulihan

Fraktur Greenstick: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi anak bermain bola (unsplash.com/Spikeball)

Secara umum, prognosis fraktur greenstick baik, biasanya dapat sembuh dengan baik atau pulih sepenuhnya tanpa perubahan fungsional atau mencolok pada penampilan tulang yang cedera

Namun, jika tidak segera diimobilisasi dengan benar dan tanpa tindak lanjut ortopedi yang tepat, ada risiko refraksi, fraktur total, dan perpindahan fraktur. Selain itu, meski jarang terjadi, patah tulang greenstick mungkin juga dapat menyebabkan komplikasi, seperti:

  • Berdarah.
  • Infeksi.
  • Cedera saraf atau pembuluh darah.
  • Malunion, yaitu kelainan bentuk tulang yang berlangsung setelah perawatan selesai.

Nah, itulah sederet informasi mengenai fraktur greenstick. Sebaiknya segera temui dokter jika mengalami rasa sakit terus-menerus, tidak mampu menahan beban, atau pembengkakan setelah mengalami cedera agar segera mendapat diagnosis dan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Penanganan Patah Tulang, Langsung ke Dokter atau Alternatif?

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya