Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Efek Samping Pemakaian Asbes untuk Kesehatan

ilustrasi atap berbahan asbes (pexels.com/ Elina Volkova)
ilustrasi atap berbahan asbes (pexels.com/ Elina Volkova)
Intinya sih...
  • Asbes banyak disukai karena awet dan tahan cuaca ekstrem. Namun, ternyata sifat asbes yang tahan lama justru dapat berbahaya bagi kesehatan.
  • Paparan asbes dapat menyebabkan asbestosis, kanker mesothelioma, efusi pleura, kanker paru-paru, ISPA, dan plak pleura.
  • Pertimbangkan material lain untuk atap. Jika ingin menyingkirkan asbes dari bangunan rumahmu, tanyakan kepada layanan profesional tentang cara aman memindahkannya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Asbes merupakan material konstruksi yang banyak digunakan sebagai atap dari sebuah bangunan. Material ini banyak disukai karena awet dan tahan cuaca ekstrem.

Namun, ternyata sifat asbes yang tahan lama justru dapat berbahaya bagi kesehatan. Misalnya, saat rusak atau dipindahkan, maka seratnya akan dilepaskan ke udara dan terhirup ke paru-paru.

Saat terhirup, seratnya tidak terurai sehingga tetap tersangkut di dalam dalam paru-paru. Ini dapat menyebabkan kerusakan organ tersebut dalam jangka panjang. Berikut ini adalah dampak penggunaan asbes untuk kesehatan.

1. Asbestosis

Paparan serat asbes tingkat tinggi menyebabkan berkembangnya asbestosis. Serat dan debu di udara dapat terperangkap di alveoli (kantung udara kecil di paru-paru di ujung saluran udara), sehingga mengiritasi dan melukai jaringan paru-paru.

Karena asbestosis adalah penyakit progresif (artinya penyakit akan memburuk seiring waktu), gejala mungkin tidak akan muncul hingga 20 tahun setelah terpapar. Saat ini terjadi, asbes telah merusak jaringan paru-paru secara signifikan, menjadikannya kaku dan tidak dapat mengembang secara normal.

Merokok dapat meningkatkan jumlah kerusakan yang disebabkan oleh asbes dan mempercepat perkembangan penyakit.

Tidak ada obat untuk asbestosis. Kasus yang paling parah mungkin memerlukan transplantasi paru-paru.

Gejala asbestosis bisa meliputi:

  • Nyeri dada.
  • Batuk.
  • Sesak napas saat beraktivitas (perlahan-lahan memburuk seiring waktu).
  • Sesak di dada.

Kemungkinan gejala lain meliputi jari tabuh dan kelainan kuku.

2. Mesothelioma

ilustrasi kanker (pexels/anna tarazevich)
ilustrasi kanker (pexels/anna tarazevich)

Mesothelioma adalah jenis kanker yang disebabkan oleh paparan asbes. Individu yang menangani bahan atap mengandung asbes mungkin berisiko.

Umumnya kanker ini terbentuk pada mesothelium, yaitu selaput yang melapisi organ tubuh seperti lapisan paru-paru, perut, dan jantung. Kanker ini paling sering menyerang lapisan di paru-paru.

Gejala umumnya adalah:

  • Nyeri dada atau punggung bawah.
  • Batuk.
  • Suara serak.
  • Bengkak.
  • Sesak napas.
  • Kesulitan menelan.

Mesothelioma adalah jenis kanker yang agresif dan fatal—harapan hidup rata-rata hanya beberapa tahun setelah diagnosis.

Penyebab mesothelioma belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini sering berkaitan dengan paparan asbes.

Asbes yang hancur, baik pada proses penambangan maupun renovasi bangunan, akan menghasilkan serat atau debu halus. Serat tersebut sangat mudah terhirup, kemudian masuk dan mengendap di dalam organ, terutama paru-paru.

Jika sampai tertelan, serat asbes juga bisa menyebar melalui sistem limfatik, kemudian mengendap dan menyebabkan kanker di selaput rongga perut (peritoneum).

3. Efusi pleura

Efusi pleura adalah penumpukan cairan berlebih di antara lapisan pleura di luar paru-paru. Pleura adalah selaput tipis yang melapisi paru-paru dan bagian dalam rongga dada.

Biasanya, setiap orang memiliki sejumlah kecil cairan di pleuranya. Cairan ini berperan sebagai pelumas alami dan memudahkan paru-paru bergerak saat bernapas. Akan tetapi, dengan efusi pleura, ada terlalu banyak cairan di sekitar paru-paru. Ini berarti tubuh memproduksi terlalu banyak cairan atau tidak cukup menyerap cairan yang dihasilkannya.

Paparan asbes bisa jadi salah satu penyebab efusi pleura.

Gejala efusi pleura meliputi:

  • Nyeri dada. Batuk atau pernapasan dalam akan memperburuk keadaan.
  • Dispnea (sesak napas atau kesulitan bernapas).
  • Orthopnea (ketidakmampuan bernapas dengan mudah kecuali duduk tegak atau berdiri tegak).

4. Kanker paru-paru

ilustasi paru-paru manusia (unsplash.com/samuelzeller)
ilustasi paru-paru manusia (unsplash.com/samuelzeller)

Kanker paru-paru adalah jenis kanker yang dimulai dengan pertumbuhan sel-sel di paru-paru. Ini merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. Tidak hanya perokok, mereka yang tidak merokok juga bisa terkena penyakit ini.

Tanda dan gejala kanker paru-paru yang terjadi di dalam dan sekitar paru-paru antara lain:

  • Batuk baru yang tidak kunjung sembuh.
  • Nyeri dada.
  • Batuk darah, meski sedikit.
  • Suara serak.
  • Sesak napas.
  • Mengi.

Karsinogen yang dikaitkan dengan risiko kanker paru-paru termasuk asbes, arsenik, kromium, dan nikel.

5. ISPA

ilustrasi penyakit pernapasan (freepik.com/stefamerpik)
ilustrasi penyakit pernapasan (freepik.com/stefamerpik)

Studi menyebut bahwa asbes juga meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) karena emisi asbes yang lapuk menyebar ke lingkungan.

ISPA adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Ini termasuk tenggorokan, hidung, faring, laring, sinus, dan trakea (batang tenggorokan).

Bagian atas saluran napas rentan terhadap banyak infeksi bakteri dan virus yang dapat menyebabkan berbagai gejala, dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

Gejala ISPA meliputi:

  • Batuk.
  • Tenggorokan sakit atau gatal.
  • Demam ringan.
  • Hidung meler.
  • Hidung tersumbat.
  • Kehilangan kemampuan penciuman.
  • Rasa sakit atau tekanan di wajah.
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan pada saluran hidung.

6. Plak pleura

Plak pleura adalah area jaringan menebal yang terbentuk di lapisan paru-paru. Plak ini adalah kondisi non kanker yang berhubungan dengan asbes.

Mayoritas orang dengan plak pleura tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, beberapa pasien menggambarkan nyeri atau sensasi tidak nyaman saat bernapas.

Paparan asbes merupakan penyebab utama timbulnya plak pleura. Menghirup serat asbes dalam waktu lama menyebabkan penumpukan pada lapisan paru-paru dan mengiritasi jaringan paru-paru. Studi menunjukkan serat mencapai ruang pleura melalui sistem limfatik.

Serat asbes menyebabkan respons imun sel yang disebut makrofag pleura. Sel-sel ini memicu peradangan, yang menyebabkan fibrosis ketika jaringan ikat menggantikan jaringan paru-paru yang normal dan sehat dengan serat kolagen. Area berserat ini juga disebut jaringan parut.

Jaringan pleura yang tebal tidak selalu menyebabkan mesothelioma. Namun, studi kasus tahun 2022 mengidentifikasi beberapa faktor diagnostik mesothelioma yang luar biasa. Ini termasuk plak pleura bilateral, nodul, dan efusi pleura.

Itulah efek samping pemakaian asbes untuk kesehatan. Pertimbangkan material lain untuk atap. Jika ingin menyingkirkannya dari bangunan rumahmu, tanyakan kepada layanan profesional tentang cara aman memindahkannya.

Referensi

Oxford Safety Components. Diakses pada Mei 2024. The Dangers of Working on Asbestos Roof
American Lung Association. Diakses pada Mei 2024. Learn About Asbestosis.
Penn Medicine. Diakses pada Mei 2024. What is Asbestosis?
Kemenkes Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Diakses pada Mei 2024. Mesothelioma.
Cleveland Clinic. Diakses pada Mei 2024. Pleural effusion.
Mayo Clinic. Diakses pada Mei 2024. Lung cancer.
Kottek, Michael, and Man Lee Yuen. “Public health risks from asbestos cement roofing.” American Journal of Industrial Medicine 65, no. 3 (December 28, 2021): 157–61.
Gleneagles Hospital. Diakses pada Mei 2024. 5 Upper Respiratory Tract Infections and What They Mean.
Asbestos. Diakses pada Mei 2024. Pleural Plaques and Asbestos.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Misrohatun H
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us