Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan sebelum Puasa

ilustrasi dokter sedang memeriksa pasien (freepik.com/Wiroj Sidhisoradej)
ilustrasi dokter sedang memeriksa pasien (freepik.com/Wiroj Sidhisoradej)
Intinya sih...
  • Pemeriksaan kesehatan sebelum puasa penting bagi orang dengan kondisi medis, membantu menyesuaikan pola makan, minum obat, dan aktivitas harian.
  • Puasa memengaruhi tubuh secara signifikan, dapat memberikan manfaat namun juga menimbulkan risiko efek samping bagi kesehatan seperti sakit kepala dan kelesuan.
  • Jenis pemeriksaan kesehatan sebelum puasa yang perlu dilakukan termasuk tes gula darah, IMT, kolesterol, tekanan darah, serta pemeriksaan fungsi hati dan ginjal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Puasa Ramadan merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Akan tetapi, sebelum memulai puasa, sangat penting untuk memastikan tubuh dalam kondisi optimal. Dalam hal ini, pemeriksaan kesehatan sebelum puasa membantu mengetahui apakah tubuh siap untuk menjalani puasa selama sebulan penuh, terutama bagi orang-orang yang memiliki kondisi medis.

Pemeriksaan kesehatan sebelum puasa juga memberi kesempatan untuk menyesuaikan pola makan, minum obat, dan aktivitas harian agar sesuai dengan kebutuhan tubuh selama puasa.

Bagi yang memiliki penyakit kronis atau sedang menjalani pengobatan, konsultasi dengan dokter sebelum puasa sangat dianjurkan. Dengan begitu, kamu bisa berpuasa dengan lebih aman tanpa hambatan kesehatan yang berarti.

1. Kenapa pemeriksaan kesehatan sebelum puasa penting?

Puasa memengaruhi tubuh secara signifikan. Di satu sisi, puasa memberikan manfaat untuk kesehatan, tetapi di sisi lain puasa menimbulkan risiko efek samping bagi kesehatan.

Efek samping yang paling sering terjadi adalah sakit kepala, pusing, poliuria (kondisi ketika tubuh menghasilkan atau memproduksi urine berlebihan), perubahan suasana hati, dan kelesuan. Semua gejala ini memiliki tingkat intensitas yang berbeda, dari ringan hingga berat.

Pemeriksaan kesehatan sebelum puasa sangat penting untuk memastikan keselamatan, terutama bagi individu dengan kondisi kronis, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung. Pemeriksaan ini membantu mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini dan memberikan panduan tentang cara mengelola puasa dengan aman. Langkah proaktif ini memastikan puasa memuaskan secara spiritual dan aman secara fisik.

2. Jenis pemeriksaan kesehatan yang perlu dilakukan sebelum puasa

ilustrasi sampel darah (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi sampel darah (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Berikut ini beberapa jenis pemeriksaan kesehatan sebelum puasa yang perlu dilakukan:

  • Gula darah: Tes gula darah membantu mengenal risiko hipoglikemia akibat puasa.
  • Indeks massa tubuh (IMT): Tes ini membantu menentukan apakah kamu memiliki berat badan yang sehat untuk berpuasa. Jika kamu kekurangan berat badan atau memiliki riwayat gangguan makan, dokter akan memberikan arahan khusus.
  • Kolesterol: Kolesterol tinggi meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Dokter akan memberikan saran mengenai menu sahur dan berbuka yang aman untuk kolesterol, serta perubahan gaya hidup lainnya dan pengobatan jika diperlukan.
  • Tekanan darah: Ini adalah ukuran tekanan darah terhadap arteri. Jika terlalu tinggi, peluang terkena penyakit jantung dan stroke meningkat.
  • Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal: Jika kamu memiliki riwayat kesehatan kronis, dokter akan menilai kinerja organ vital dalam tubuh.

3. Siapa yang harus melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum puasa?

Pemeriksaan kesehatan sebelum puasa utamanya penting dilakukan oleh orang dengan riwayat kesehatan tertentu, seperti diabetes, kanker, dan gangguan makan. Juga, orang tua atau yang memiliki imunitas tubuh lemah.

Bagi orang dengan kondisi-kondisi tersebut, puasa Ramadan dikhawatirkan dapat menyebabkan stres, komplikasi, dan malnutrisi. Karenanya, dokter akan melakukan pemeriksaan mendalam. Berdasarkan laporan dan evaluasi klinis ini, dokter akan membantu mengklasifikasikan risiko untuk berpuasa. Orang dengan risiko rendah dapat berpuasa tanpa risiko memperburuk penyakit. Mereka yang berisiko tinggi biasanya disarankan untuk tidak berpuasa.

4. Persiapan sebelum pemeriksaan kesehatan

ilustrasi medical checkup (pexels.com/Imad Clicks)
ilustrasi medical checkup (pexels.com/Imad Clicks)

Agar hasilnya akurat, berikut ini persiapan sebelum pemeriksaan kesehatan sebelum puasa:

  • Istirahat yang cukup: Tidur setidaknya 6 hingga 8 jam untuk menghindari kelelahan yang memengaruhi hasil tes.
  • Puasa: Puasa selama 8 hingga 12 jam jika diperlukan untuk tes tertentu, tetapi minum air putih agar tetap terhidrasi.
  • Hindari zat tertentu: Hindari alkohol, kafein, dan minuman berkarbonasi setidaknya 24 jam sebelum pemeriksaan.
  • Catat informasi kesehatan: Dokumentasikan semua keluhan kesehatan, riwayat kesehatan keluarga, dan pengobatan saat ini.
  • Bawa catatan medis sebelumnya: Bawa hasil pemeriksaan sebelumnya untuk referensi.
  • Tetap tenang: Kelola kecemasan untuk memastikan pembacaan tanda vital yang akurat. 
  • Berpakaian dengan tepat: Kenakan pakaian yang nyaman yang memudahkan akses untuk pemeriksaan.

5. Tips memilih dokter atau klinik untuk pemeriksaan

Saat memilih penyedia layanan kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan, pertimbangkan faktor-faktor berikut:

  • Kualifikasi dan kredensial: Verifikasi pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi penyedia layanan kesehatan untuk memastikan mereka memenuhi syarat untuk memberikan perawatan.
  • Pengalaman dan spesialisasi: Cari penyedia layanan kesehatan dengan pengalaman yang relevan, terutama jika memiliki masalah kesehatan tertentu yang mungkin memerlukan perawatan khusus.
  • Reputasi dan ulasan: Cari testimoni dari pasien lain untuk mengukur kualitas perawatan dan kepuasan pasien dari suatu penyedia layanan kesehatan, contohnya lihat testimoni di Google Maps.
  • Kesesuaian asuransi: Pilihlah klinik atau rumah sakit yang menerima asuransi kesehatanmu agar lebih hemat dan untuk menghindari biaya tak terduga.

Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum puasa, kamu dapat memastikan bahwa tubuh siap menghadapi tantangan selama bulan Ramadan. Selain itu, langkah ini juga membantu mencegah komplikasi kesehatan yang mungkin timbul, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu. Jadi, pastikan untuk memprioritaskan kesehatan agar puasa berjalan lancar dan aman.

Referensi 

"Intermittent Fasting: What You Need to Know." Dietitians Australia. Diakses Februari 2025. 
"Things to Consider When Choosing a Healthcare Provide." Greater Good Health. Diakses Februari 2025. 
"Pentingnya Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Puasa." Hermina Hospitals. Diakses pada Februari 2025. 
"What to Know About Intermittent Fasting." Medical News Today. Diakses Februari 2025. 
"What Are the Check-Ups Required Before Fasting?" Providence. Diakses Februari 2025. 
"Pentingnya Melakukan Cek Kesehatan Sebelum Puasa." RS Djatiroto. Diakses Februari 2025. 
Shalabi, H., Hassan, A. S., Al-Zahrani, F. A., Alarbeidi, A. H., Mesawa, M., Rizk, H., & Aljubayri, A. A. (2023). "Intermittent fasting: benefits, side effects, quality of life, and knowledge of the Saudi population." Cureus. https://doi.org/10.7759/cureus.34722
"Check-Ups Needed: A Visual Guide." WebMD. Diakses Februari 2025. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Apakah Pikiranmu Kotor? Tes Lewat Kuis Ini

22 Sep 2025, 22:25 WIBHealth