Benarkah Diabetes Tipe 2 Bersifat Reversibel?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Diabetes tipe 2 merupakan kondisi medis kronis jangka panjang. Saat kamu didiagnosis dengan diabetes tipe 2, dokter tidak memberikan pengobatan untuk penyembuhan. Sebab, orang dengan diabetes akan selalu berisiko mengembangkan gula darah tinggi karena faktor genetik dan masalah mendasar dengan sel beta.
Meskipun begitu, sebagian orang beranggapan bahwa diabetes tipe 2 bersifat reversibel atau dapat dikendalikan jika pasien mendapatkan pengobatan dini dan mengubah gaya hidup. Apakah anggapan ini benar? Di sini kita akan membahasnya bersama-sama.
1. Penelitian
Sebuah penelitian melaporkan bahwa pasien dan dokter mungkin tidak menyadari bahwa diabetes tipe 2 dapat dipulihkan. Para peneliti melaporkan bahwa penurunan berat badan sekitar 15 kilogram (kg) sering menghasilkan remisi total dari penyakit ini, tetapi remisi sering kali tidak dikodekan dalam catatan medis (BMJ, 2017).
Basis data yang mencakup semua pasien diabetes di Skotlandia menunjukkan kurang dari 1 persen pasien diabetes tipe 2 yang dikodekan dalam remisi. Para peneliti berpendapat bahwa kesadaran, dokumentasi, dan pengawasan remisi yang lebih besar akan meningkatkan hasil kesehatan dan mengurangi biaya perawatan.
2. Benarkah perbaikan hanya bersifat sementara?
Menurut laman Healthline, kemungkinan petugas medis tidak memberikan kode remisi, karena meskipun gula darah mencapai tingkat normal, penurunan ini mungkin tidak bertahan untuk jangka waktu yang lama. Gula darah dapat kembali tinggi sehingga dirasa ini tidak menyembuhkan diabetes, melainkan "membungkam" penyakitnya.
Alasannya, kegagalan pankreas dalam memproduksi insulin dari waktu ke waktu adalah faktor genetik. Juga, seiring bertambahnya usia, fungsi pankreas mengalami penurunan. Itulah mengapa diabetes lebih sering dialami orang berusia di atas 60 tahun.
Baca Juga: Benarkah Ada Diabetes Basah dan Diabetes Kering? Ini Faktanya
3. Remisi memberikan dorongan psikologis
Kendati penurunan kadar gula darah mungkin tidak bertahan untuk jangka panjang, tetapi para peneliti menyatakan bahwa mencatat remisi pasien masih layak dilakukan.
Jika pasien diabetes berusaha keras untuk menurunkan 15 persen dari berat badannya, lalu mendapati bahwa kondisinya membaik, ini dapat menjadi dorongan psikologis bahwa mengubah gaya hidup dapat memperbaiki kondisi.
Mengenali remisi dapat membuat pasien diabetes merasa bahwa mereka dapat mengendalikan berat badan dan kondisinya.
Berat badan adalah akar penyebab orang terkena diabetes pada usia muda. Lebih dari 82 persen pasien diabetes tipe 2 kelebihan berat badan. Dan, berat badan adalah salah satu faktor pemicu diabetes yang dapat dikendalikan, mengutip Healthline.
Meskipun diabetes mungkin tidak benar-benar sembuh, tetapi mengendalikan penyakit dapat memperlambat perkembangan komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, mata, ginjal, dan saraf. Jadi, bisa dikatakan bahwa remisi bukanlah sesuatu yang sia-sia.
4. Cara mencapai remisi diabetes
Editor’s picks
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan remisi diabetes:
1. Penurunan berat badan
Lemak yang menumpuk dapat memengaruhi cara tubuh memproduksi dan menggunakan insulin. Jadi, menurunkan berat badan sesegera mungkin setelah diagnosis dapat membantu pasien mencapai remisi.
Menurut Diabetes UK, saat seseorang dengan indeks massa tubuh tinggi kehilangan 5 persen dari berat badannya, mereka mungkin melihat:
- Perbaikan kadar gula darah.
- Penurunan kemungkinan komplikasi.
- Kurang membutuhkan obat-obatan.
2. Meningkatkan aktivitas fisik
Rutinitas olahraga penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan membantu menurunkan berat badan.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan orang dewasa melakukan olahraga internsitas sedang selama 150 menit setiap minggu. Jalan kaki adalah pilihan yang baik.
3. Periksa pola makan
Diet padat nutrisi dapat membantu membalikkan diabetes tipe 2. Ini juga dapat membantu:
- Mempertahankan berat badan tetap ideal.
- Membuatmu tetap kuat dan fleksibel.
- Mengelola gejala.
- Meningkatkan kesehatan fisik secara keseluruhan.
- Mencegah depresi dan kecemasan, yang merupakan komplikasi umum diabetes.
4. Bedah bariatrik
Operasi ini bertujuan untuk membantu menurunkan berat badan dengan mengubah perut dan sistem pencernaan untuk membatasi jumlah makanan yang boleh dikonsumsi. Dilansir WebMD, diperkirakan lebih dari tiga perempat orang dengan diabetes pulih setelah operasi bariatrik.
Operasi bariatrik umumnya hanya dilakukan jika seseorang memiliki indeks massa tubuh (IMS) di atas 30. Ini bekerja paling baik untuk orang yang hidup dengan diabetes selama 5 tahun atau kurang dan tidak menggunakan insulin.
5. Cara yang tidak efektif untuk mencapai remisi diabetes
Tidak ada obat ajaib untuk diabetes. Juga, berhati-hatilah dengan obat lain yang kamu konsumsi karena ini dapat mengubah cara kerja obat diabetes.
Berikut beberapa obat yang tidak dapat menyembuhkan diabetes:
- Suplemen diet.
- Obat yang dijual bebas.
- Obat alternatif.
- Produk homeopati.
- Obat resep.
Hampir tidak mungkin membuat diabetes sembuh sepenuhnya, tetapi diabetes bersifat reversibel atau dapat diperbaiki sehingga pengidap diabetes dapat hidup normal. Cara melakukannya termasuk dengan diet, olahraga, dan pengobatan. Dokter dapat membantumu membuat rencana yang sesuai dengan kebutuhan spesifik karena kondisi diabetes setiap orang akan berbeda.
Baca Juga: 7 Gejala Diabetes yang Tidak Biasa, Sering Tak Disadari