Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression, Jangan Salah Lagi!

Kedua kondisi ini kerap dikira sama

Menjadi seorang ibu adalah sebuah peristiwa yang seharusnya membahagiakan. Sayangnya, kegembiraan memiliki buah hati bisa diikuti oleh perasaan sedih dan perubahan suasana hati. Banyak perempuan yang baru melahirkan mengalami perasaan sedih, yang merupakan salah satu gejala baby blues dan postpartum depression.

Baby blues dan postpartum depression adalah dua masalah mental yang banyak dialami perempuan tak lama setelah melahirkan. Meskipun sekilas tampak sama, tetapi keduanya adalah kondisi yang jauh berbeda.

Penting untuk bisa membedakan baby blues dan postpartum depression karena keduanya memiliki dampak dan membutuhkan penanganan yang berbeda. Kali ini, kamu akan diajak mengetahui lebih dalam perbedaan antara baby blues dan postpartum depression.

1. Garis waktu

Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression, Jangan Salah Lagi!ilustrasi baby blues (pexels.com/Sarah Chai)

Diterangkan dalam laman Henry Ford Health, salah satu perbedaan utama baby blues dan postpartum depression adalah garis waktu terjadinya. Baby blues terjadi selama beberapa jam setiap hari dan akan hilang dalam waktu 14 hari setelah melahirkan.

Sementara itu, postpartum depression atau depresi pascapersalinan dapat terjadi dalam waktu empat minggu hingga beberapa bulan setelah melahirkan. Bahkan, ini bisa berlangsung hingga satu tahun.

2. Gejala

Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression, Jangan Salah Lagi!ilustrasi postpartum depression atau depresi pascapersalinan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dilansir Medical News Today, antara baby blues dan postpartum depression juga terdapat beberapa perbedaan gejala. Seseorang dengan baby blues mungkin mengalami:

  • Perubahan suasana hati.
  • Mudah menangis.
  • Kehilangan selera makan.
  • Kesulitan tidur.

Sementara itu, perempuan dengan postpartum depression juga mengalami gejala di atas dengan tambahan gejala berikut:

  • Merasa sedih, putus asa, atau kewalahan.
  • Pikiran untuk menyakiti diri sendiri dan bayi.
  • Merasa tidak mampu menjalin ikatan atau terhubung dengan bayi, atau merasa seolah itu milik orang lain.
  • Masalah memori dan perhatian.
  • Perasaan tidak berharga, bersalah, atau tidak menjadi orang tua yang baik.

Baca Juga: Postpartum Depression, Dapat Dialami 1 dari 7 Perempuan

3. Tingkat keparahan

Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression, Jangan Salah Lagi!ilustrasi postpartum depression (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menurut Johns Hopkins Medicine, sekitar 85 persen perempuan mengalami baby blues tak lama setelah melahirkan. Ini karena setelah melahirkan perempuan cenderung mengalami perubahan hormonal yang dapat menyebabkan kecemasan, tangisan, dan kegelisahan yang hilang dalam dua minggu pertama setelah melahirkan.

Baby blues adalah depresi ringan dan akan hilang setelah hormon sudah stabil. Kamu mungkin merasa bahagia, lalu perasaan segera berubah menjadi kecemasan dan kesedihan tak lama setelahnya.

Sementara itu, postpartum depression mungkin disalahartikan sebagai baby blues pada awalnya, tetapi gejalanya lebih intens dan bertahan lebih lama. Postpartum depression juga dapat mengganggu kemampuan ibu dalam merawat bayi dan menangani tugas sehari-hari lainnya. Kondisi ini juga menjadi salah satu penyebab bunuh diri pada perempuan.

4. Perawatan

Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression, Jangan Salah Lagi!ilustrasi konseling (unsplash.com/TienDat Nguyen)

Mengingat baby blues dan postpartum depression memiliki gejala dan tingkat keparahan yang berbeda, perawatan keduanya juga bisa berbeda. Berikut perawatannya dilansir WebMD.

Perawatan untuk baby blues:

  • Dapatkan tidur sebanyak yang kamu bisa. Salah satunya dengan beristirahat saat bayi sedang tidur.
  • Makanlah makanan yang baik. Kamu akan merasa lebih baik jika sumber bahan bakar untuk tubuhmu adalah makanan yang sehat.
  • Jalan-jalan. Menikmati udara segar di luar rumah akan membuatmu merasa lebih baik.
  • Jangan ragu menerima bantuan saat orang menawarkannya.
  • Santai. Jangan terlalu khawatir tentang pekerjaan rumah.

Perawatan untuk postpartum depression:

Perempuan yang mengalami postpartum depression mungkin tidak ingin memberi tahu siapa pun rasa takut dan tertekan yang mereka alami setelah melahirkan. Namun, pengobatan dapat membantumu merasa lebih baik, jadi penting untuk segera mencari bantuan.

Jika kamu mengalami penurunan suasana hati yang tidak kunjung mereda setelah dua minggu, segera hubungi dokter. Dokter mungkin akan menyarankan konseling atau meresepkan antidepresan.

Tidak ada perempuan yang ingin mengalami baby blues maupun postpartum depression setelah melahirkan. Namun, akan lebih baik jika kamu bersiap-siap dengan keduanya. Jadi, kamu bisa segera mengidentifikasi jika nantinya mengalami gejala baby blues atau postpartum depression dan mencari perawatan.

Baca Juga: Baby Blues, Kondisi Pascapersalinan yang Tak Boleh Diremehkan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya