Vaksin Bisa Cegah Bayi Lahir Mati pada Ibu Hamil dengan COVID-19

Vaksin COVID-19 aman dan penting untuk perempuan hamil

Pengembangan vaksin COVID-19 yang aman dan efektif merupakan langkah besar sebagai bagian dari upaya global untuk mengakhiri pandemik dan mengembalikan kehidupan normal kita semua.

Vaksin bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan tubuh untuk secara cepat mengidentifikasi agen infeksi dan meresponsnya secara efektif. Dengan cara ini, sistem kekebalan tubuh kita dapat segera melawan virus yang masuk ke tubuh sebelum virus tersebut membuat kita sakit.

Sayangnya, meskipun banyak orang mendapatkan manfaat dari vaksin COVID-19, tetapi ibu hamil tidak demikian. Selama beberapa bulan sejak vaksin COVID-19 didistribusikan pertama kali, ibu hamil menjadi golongan yang tidak mendapatkan vaksin.

Padahal, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perempuan hamil dengan COVID-19 lebih mungkin mengembangkan gejala yang parah dan memerlukan perawatan intensif.

Selain itu, ibu hamil dengan COVID-19 memiliki peningkatan risiko bayi lahir mati atau stillbirth. Setelah berbagai penelitian membuktikan bahwa vaksin COVID-19 aman untuk diberikan pada ibu hamil, para ahli berpendapat bahwa banyak kasus lahir mati pada ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 sebenarnya bisa dihindari jika sebelumnya mereka mendapatkan vaksinasi.

1. Ibu hamil yang tidak divaksinasi lebih mungkin mengalami lahir mati

Vaksin Bisa Cegah Bayi Lahir Mati pada Ibu Hamil dengan COVID-19ilustrasi kehamilan (pixabay.com/pexels)

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat bahwa sekitar 97 persen ibu hamil yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 tidak divaksinasi. Bahaya bagi ibu hamil yang bergejala termasuk 70 persen peningkatan risiko kematian dan masalah pada bayi yang dikandung.

Kala itu, para peneliti belum tahu secara pasti mengapa sejumlah ibu hamil dengan COVID-19 yang tidak divaksinasi mengalami bayi lahir mati. Upaya untuk menjawab pertanyaan ini sebagian terhalang oleh data yang tidak lengkap. CDC memiliki data kurang dari 73.000 hasil kelahiran dari ibu hamil yang didiagnosis COVID-19 pada tahun 2020 dan 2021, yang mana 579 di antaranya adalah keguguran.

2. Bagaimana COVID-19 menyebabkan lahir mati

Vaksin Bisa Cegah Bayi Lahir Mati pada Ibu Hamil dengan COVID-19ilustrasi virus COVIS-19 (pixabay.com/MintBlack4u)

Dilansir ProPublica, dokter menemukan bahwa beberapa kelahiran mati disebabkan oleh COVID-19 yang secara langsung menginfiltrasi plasenta, suatu kondisi yang kemudian dinamakan plasenta SARS-CoV-2. Kasus ini bahkan ditemukan pada perempuan hamil dengan gejala COVID-19 ringan atau tanpa gejala sama sekali.

Sayangnya, pada kasus awal, plasenta sering dibuang bersama limbah medis tanpa diuji terlebih dahulu. Akibatnya, orang tua tidak pernah mengetahui apa penyebab bayi lahir mati.

COVID-19 juga menyebabkan bayi lahir mati karena membuat ibu hamil menjadi sangat sakit setelah tertular virus. Virus ini merusak paru-paru dan membuat darah menjadi menggumpal, membuat bayi menjadi sangat tertekan dan akhirnya meninggal sebelum dapat dilahirkan.

Baca Juga: 5 Fakta seputar Virus Polio dan Vaksinnya

3. Perempuan hamil sering tertinggal

Vaksin Bisa Cegah Bayi Lahir Mati pada Ibu Hamil dengan COVID-19ilustrasi perempuan hamil (pexels.com/Leah Kelley)

Para ahli pasti setuju bahwa ibu hamil lebih rentan terkena berbagai masalah kesehatan, termasuk tertular COVID-19. Sayangnya, perempuan hamil justru menjadi pihak yang sering ditinggalkan.

Misalnya, perusahaan farmasi dan pemerintah justru tidak mengikutsertakan perempuan hamil dalam pengembangan awal vaksin COVID-19. Diterangkan laman ProPublica, perusahaan produsen Pfizer tidak mengikutsertakan ibu hamil dalam uji klinis vaksin awal. Begitu pula Moderna yang memilih untuk menguji vaksinnya kepada hewan hamil alih-alih ibu hamil, hingga akhirnya perusahaan memutuskan untuk memprioritaskan keamanan dan kemanjuran vaksin pada orang dewasa yang tidak hamil.

Kurangnya data tentang keamanan vaksin bagi perempuan hamil dimanfaatkan oleh para ahli teori konspirasi dan antivaksin untuk menyebarkan klaim palsu tentang keamanan vaksin dalam kehamilan. Akibatnya, banyak ibu hamil menunda, bahkan menolak vaksin. 

Saat ini, sudah banyak penelitian yang secara tegas mengumumkan keamanan vaksin untuk ibu hamil. Sayangnya, beberapa dokter gagal mengomunikasikan bahaya COVID-19 kepada ibu hamil atau manfaat vaksin dalam menguranginya. Akibatnya, masih banyak perempuan hamil yang memilih untuk menunda vaksinasi hingga melahirkan.

4. Vaksin COVID-19 aman untuk ibu hamil

Vaksin Bisa Cegah Bayi Lahir Mati pada Ibu Hamil dengan COVID-19ilustrasi vaksin (freepik.com/freepik)

Setelah studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine pada April 2021 menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 aman untuk perempuan hamil, CDC kemudian merekomendasikan vaksin untuk ibu hamil dalam sebuah acara di Gedung Putih pada akhir April. Akan tetapi, CDC tidak memperbarui situs webnya. Mereka hanya mengatakan bahwa ibu hamil “dapat memilih untuk divaksinasi.”

Sekali lagi, ibu hamil ditempatkan dalam posisi genting karena menerima rekomendasi yang ambigu dan tidak konsisten. Baru pada bulan Agustus, CDC akhirnya mengeluarkan rekomendasi resmi bahwa orang hamil dan menyusui harus divaksinasi.

5. Manfaat vaksin COVID-19 untuk ibu hamil

Vaksin Bisa Cegah Bayi Lahir Mati pada Ibu Hamil dengan COVID-19Ilustrasi vaksin COVID-19 (Pixabay.com/Spencer Davis)

Pada bulan Juli 2022, CDC melaporkan dalam laman resminya bahwa vaksinasi COVID-19 direkomendasikan untuk semua orang berusia 6 bulan ke atas. Ini termasuk perempuan yang sedang hamil, menyusui, dan dalam program hamil.

Selain itu, dalam laman resminya, CDC juga menjelaskan beberapa manfaat vaksin COVID-19 untuk ibu hamil, yang meliputi:

  • Mengurangi risiko mengembangkan gejala parah akibat COVID-19 bagi orang yang sedang hamil.
  • Membangun antibodi yang dapat membantu melindungi bayi dari COVID-19. 
  • Ibu hamil yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 dapat membantu melindungi bayi di bawah 6 bulan dari rawat inap karena COVID-19.

Kesimpulannya, terinfeksi COVID-19 selama kehamilan meningkatkan risiko bayi lahir mati, dan vaksin adalah solusi untuk mencegah masalah tersebut. Karena alasan ini, penting bagi ibu hamil untuk tidak melewatkan vaksinasi COVID-19 dan vaksin lain yang dianjurkan oleh dokter.

Baca Juga: Mengenal Jenis Vaksin, Mulai dari Vaksin Hidup hingga Vaksin Vektor

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya