Mengenal Jenis Vaksin, Mulai dari Vaksin Hidup hingga Vaksin Vektor

Meskipun berbeda, namun tujuannya sama

Vaksin dapat mencegah penyakit yang berbahaya bahkan mematikan. Vaksin dapat mengurangi risiko terinfeksi dengan cara membentuk pertahanan tubuh terhadap penyakit tertentu. 

Peneliti membuat beberapa jenis vaksin dengan kandungan yang berbeda-beda. Sebenarnya, apa saja jenis vaksin yang selama ini digunakan saat imunisasi? Berikut ini penjelasan mengenai beragam jenis vaksin dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). 

1. Vaksin hidup yang dilemahkan

Mengenal Jenis Vaksin, Mulai dari Vaksin Hidup hingga Vaksin Vektorilustrasi vaksin (pexels.com/Artem Podrez)

Sesuai namanya, vaksin jenis ini berisi virus atau bakteri yang masih hidup. Meskipun berisi bakteri atau virus hidup, agen penyakit tersebut sudah dilemahkan sehingga tidak dapat menimbulkan penyakit pada orang yang sehat.

Vaksin ini sangat efektif karena sistem imun dapat mempelajari dengan cara melawan langsung virus atau bakteri yang masih hidup tersebut. Namun, tidak semua orang bisa menggunakan vaksin jenis ini, misal anak-anak yang menjalani kemoterapi dan kondisi lainnya. Contoh dari vaksin hidup yang dilemahkan yaitu vaksin campak, gondok, dan rubella (vaksin MMR) dan vaksin varisela atau cacar air.

2. Vaksin inaktif

Mengenal Jenis Vaksin, Mulai dari Vaksin Hidup hingga Vaksin Vektorilustrasi vaksin influenza Fluzone (unsplash.com/CDC)

Vaksin inaktif adalah kebalikan dari vaksin hidup. Vaksin jenis ini mengandung bakteri atau virus yang telah diinaktifasi atau dimatikan sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit.

United States Department of Health and Human Services (HHS) menambahkan, vaksin inaktif ini tidak menimbulkan respons imun atau kekebalan sekuat vaksin hidup. Maka, untuk mendapatkan kekebalan yang maksimal membutuhkan beberapa dosis. Contoh dari vaksin inaktif antara lain vaksin polio, vaksin hepatitis A, vaksin flu, dan vaksin rabies.

Baca Juga: Vaksin Zifivax Halal, Panja Vaksin COVID-19: Kenapa Tak Buat Booster?

3. Vaksin toksoid

Mengenal Jenis Vaksin, Mulai dari Vaksin Hidup hingga Vaksin Vektorilustrasi vaksin (pexels.com/SHVETS production)

Beberapa bakteri dapat memproduksi toksin atau racun sehingga racun inilah yang menyebabkan penyakit. Nah, vaksin toksoid ini mengandung toksin yang diproduksi oleh bakteri tertentu. Nantinya, sistem imun akan menyerang racun dari bakteri yang terkandung pada vaksin.

Kamu tidak perlu khawatir, karena racun dari bakteri dalam pembuatan vaksin tentu saja sudah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Racun bakteri yang dilemahkan tersebut disebut dengan toksoid. Contoh vaksin jenis ini adalah vaksin DTaP yang mengandung toksoid bakteri penyebab difteri dan tetanus.

4. Vaksin subunit

Mengenal Jenis Vaksin, Mulai dari Vaksin Hidup hingga Vaksin Vektorilustrasi vaksin (pexels.com/Thirdman)

Vaksin subunit ini tidak mengandung bakteri atau virus dalam bentuk utuh, melainkan hanya bagian kecilnya saja. Meskipun hanya bagian subunit saja, sistem imun tubuh tetap dapat mengenali bagian bakteri atau virus tersebut.

Karena tidak berupa virus atau bakteri utuh dan hanya mengandung bagian kecil subunit saja, maka efek samping yang ditimbulkan menjadi lebih minimal. Yang termasuk jenis vaksin subunit adalah vaksin DTaP di mana mengandung komponen subunit bakteri penyebab batuk pertusis.

5. Vaksin konjugat

Mengenal Jenis Vaksin, Mulai dari Vaksin Hidup hingga Vaksin Vektorilustrasi vaksin (pixabay.com/cromaconceptovisual)

Vaksin konjugat ini berisi bagian bakteri yang digabungkan dengan antigen tertentu yang bertujuan untuk mempermudah sistem imun tubuh mengenali bakteri tersebut. Ini karena bakteri tertentu dapat memproduksi lapisan pelindung yang menyulitkan sistem imun tubuh anak untuk mengenali bakteri tersebut.

Dengan menggabungkan bakteri dengan antigen tertentu, maka sistem imun anak yang masih belum sempurna tetap dapat mengenali dan merespon vaksin dengan baik. Contoh dari vaksin jenis ini adalah vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib).

6. Vaksin messenger RNA (mRNA)

Mengenal Jenis Vaksin, Mulai dari Vaksin Hidup hingga Vaksin Vektorilustrasi vaksin COVID-19 Comirnaty dari Pfizer-BioNTech (unsplash.com/Mat Napo)

Dijelaskan pada laman Medline Plus, vaksin jenis ini mengandung sepotong mRNA bakteri atau virus yang nantinya akan membuat protein tertentu untuk memicu respons imun tubuh. Begitu protein yang diinginkan terbentuk, mRNA agen penyakit akan hancur. mRNA dari vaksin ini tidak akan memasuki nukleus dan tidak akan mengubah DNA. Penerima vaksin ini juga tidak akan terkena virus dan tidak terinfeksi oleh vaksin ini.

Kelebihan dari vaksin mRNA dibandingkan jenis vaksin lainnya yaitu proses pembuatannya yang lebih singkat. Contoh vaksin mRNA yaitu vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna.

7. Vaksin vektor virus

Mengenal Jenis Vaksin, Mulai dari Vaksin Hidup hingga Vaksin Vektorilustrasi vaksin vektor virus (unsplash.com/Spencer Davis)

Vaksin ini mengandung protein dari virus misal materi genetik virus. Materi genetik tersebut dimasukkan ke dalam virus yang berbeda dari virus yang ditargetkan. Virus pembawa yang telah dimodifikasi ini disebut dengan virus vektor.

Karena telah dimodifikasi, maka virus vektor telah dilemahkan sehingga tidak dapat menginfeksi penerima vaksin. Nantinya, protein target akan terbentuk sehingga sistem imun tubuh akan merespons protein tersebut. Contoh vaksin yang menggunakan tehnologi ini yaitu vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Johnson & Johnson atau Janssen.

Terdapat banyak jenis vaksin dengan kandungan yang berbeda-beda antara lain vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin inaktif, vaksin tosoid, vaksin subunit, vaksin konjugat, vaksin mRNA, dan vaksin vektor virus. Meskipun berbeda-beda, namun tujuan pemberian vaksin tersebut sama yaitu untuk melatih sistem imun tubuh agar mengenali agen penyebab penyakit. Apabila suatu saat terinfeksi penyakit tersebut, sistem imun sudah mengenali dan dapat melawan dengan baik. 

Baca Juga: Mengapa Vaksin Booster Diberikan Kombinasi Vaksin yang Berbeda?

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya