Abses Peritonsil: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Bila tidak diobati, infeksi bisa menyebar dan membahayakan

Abses peritonsil atau peritonsillar abscess (juga dikenal dengan quinsy) adalah infeksi bakteri yang umumnya dimulai sebagai komplikasi dari radang tenggorokan (Streptococcus beta hemolitik grup A atau strep throat) atau tonsilitis.

Kondisi ini berkembang di sisi tenggorokan, di belakang, atau di atas amandel. Infeksi menyebabkan kantong nanah terbentuk. Abses peritonsil biasanya terjadi pada satu sisi tenggorokan.

Jika abses peritonsil tidak segera diobati, infeksi bisa menyebar ke leher, langit-langit mulut, dan paru-paru. Pembengkakan bisa mendorong amandel yang paling dekat dengannya ke tengah tenggorokan dan memindahkan uvula (lapisan jaringan yang tergantung di belakang tenggorokan) dari tengah ke arah sisi tenggorokan yang tidak terpengaruh. Dalam kasus parah, pembengkakan bisa menyebabkan sulit bernapas atau bisa menutup jalan napas.

1. Penyebab

Abses Peritonsil: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi bakteri streptokokus grup A, salah satu penyebab faringitis (pharmaceutical-journal.com)

Abses disebabkan oleh bakteri. Kondisi ini biasanya merupakan komplikasi dari penyakit lain, seperti radang tenggorokan akibat bakteri Streptococcus grup A.

Selain itu, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena abses peritonsil, meliputi:

  • Lebih sering terjadi pada laki-laki.
  • Sering menyerang individu usia 20 hingga 40 tahun.
  • Faringitis atau tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri strep.
  • Faringitis atau tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri lain.
  • Mononukleosis.
  • Infeksi tenggorokan atau infeksi gigi baru-baru ini.
  • Penyakit periodontal.
  • Merokok.

2. Gejala

Abses Peritonsil: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi abses peritonsil (sinaiem.org)

Gejala abses peritonsil mirip tonsilitis dan radang tenggorokan. Namun, dengan kondisi ini, kamu sebetulnya bisa melihat abses ke arah belakang tenggorokan. Abses terlihat seperti lepuh berwarna keputihan yang bengkak atau seperti bisul.

Gejala abses peritonsil meliputi:

  • Infeksi pada satu atau kedua amandel.
  • Demam atau kedinginan.
  • Kesulitan membuka mulut sepenuhnya.
  • Kesulitan menelan.
  • Kesulitan menelan air liur (mengiler).
  • Pembengkakan pada wajah atau leher.
  • Sakit kepala.
  • Suara teredam.
  • Sakit tenggorokan (biasanya lebih buruk di satu sisi).
  • Pembengkakan kelenjar di tenggorokan dan rahang (lembut ketika disentuh) dan sakit telinga di sisi sakit tenggorokan.
  • Bau mulut.

Abses peritonsil bisa menyebabkan gejala atau komplikasi yang parah. Gejala yang jarang dan lebih serius meliputi:

  • Paru-paru yang terinfeksi.
  • Jalan napas tersumbat.
  • Penyebaran infeksi ke tenggorokan, mulut, leher, dan dada.
  • Pecahnya abses.

Jika tidak diobati dengan cepat dan tepat, abses peritonsil bisa menyebabkan infeksi di seluruh tubuh. Ini juga bisa makin menyumbat jalan napas. Meskipun beberapa gejala ini bisa menjadi tanda dari kondisi lain, seperti radang tenggorokan, tetapi tetap periksakan diri ke dokter untuk memastikannya.

Baca Juga: Waspadai Radang Amandel, Bisa Menyerang Anak-anak hingga Orang Dewasa

3. Diagnosis

Abses Peritonsil: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pemeriksaan tenggorokan (youngmenshealthsite.org)

Dalam proses diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan mulut dan tenggorokan terlebih dahulu. Selain itu, mereka kemungkinan juga akan mengambil kultur tenggorokan atau tes darah untuk diagnosis kondisi pasien. Tanda-tanda abses meliputi:

  • Pembengkakan di satu sisi tenggorokan.
  • Bengkak di langit-langit mulut.
  • Kemerahan dan pembengkakan pada tenggorokan dan leher.

Kelenjar getah bening sering membesar di sisi yang sama. Oleh sebab itu, dokter kemungkinan juga akan memesan CT scan atau MRI untuk melihat abses lebih dekat. Dokter kemungkinan juga akan menggunakan jarum untuk mengambil cairan dari abses. Cairan ini akan diuji untuk memeriksa apakah ada tanda infeksi.

4. Pengobatan

Abses Peritonsil: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Dilansir Healthline, antibiotik merupakan bentuk pengobatan paling umum untuk abses peritonsil. Dokter kemungkinan juga akan mengeringkan nanah di abses untuk mempercepat penyembuhan. Ini dilakukan dengan menusuk (atau memotong) abses untuk melepaskan cairan. Selain itu, dokter kemungkinan juga menggunakan jarum. Ahli bedah THT (telinga, hidung, tenggorokan) biasanya melakukan prosedur ini.

Jika pasien tidak bisa makan atau minum, maka kemungkinan ia harus menerima cairan untuk hidrasi secara intravena (melalui infus). Dokter mungkin juga akan meresepkan obat penghilang rasa sakit jika pasien mengalami banyak rasa sakit. Seperti radang tenggorokan kronis dan radang amandel, saat abses muncul kembali, dokter mungkin akan merekomendasikan pengangkatan amandel untuk menghindari infeksi di masa mendatang, atau infeksi yang lebih parah.

5. Prospek jangka panjang pasien

Abses Peritonsil: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi dokter dan pasien (freepik.com/tirachardz)

Dengan pengobatan, abses peritonsil biasanya hilang tanpa menimbulkan lebih banyak masalah. Namun, infeksi mungkin bisa terjadi lagi di kemudian hari.

Bila abses peritonsil tidak diobati dengan cepat, ada beberapa komplikasi berbahaya yang mungkin terjadi, di antaranya:

  • Obstruksi jalan napas.
  • Infeksi bakteri di rahang, leher, atau dada.
  • Infeksi aliran darah.
  • Sepsis.
  • Kematian.

Bila mengalami gejala-gejala yang mengarah pada abses peritonsil, sebaiknya segera periksa ke dokter. Perhatikan setiap rasa sakit atau perubahan di daerah tenggorokan, dan ingat bahwa langkah penting untuk mengobati abses peritonsil adalah dengan mendeteksinya secara dini.

Baca Juga: Efusi Perikardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya