Sering Dikira Gingivitis, Ini 5 Fakta Kanker Gusi

Merokok adalah salah satu penyebab utamanya

Kanker gusi adalah bentuk kanker mulut. Ini merupakan jenis kanker kepala dan leher yang dimulai saat sel-sel di gusi atas atau bawah mulai tumbuh di luar kendali dan membentuk lesi atau tumor. Kanker gusi bisa mengakibatkan luka, benjolan, gusi menebal, dan pendarahan.

Kanker gusi merupakan karsinoma langka yang tumbuh dengan lambat, terhitung sekitar 6 persen kasus dari kanker mulut, menurut keterangan dari European Journal of Dentistry. Kanker ini sering dikira gingivitis, kondisi yang disebabkan oleh penumpukan plak, karena gejalanya yang mirip.

Baik kanker gusi maupun gingivitis butuh penanganan dokter. Dilansir healthgrades, kanker gusi sebagian besar terbentuk tepat di permukaan gusi dan merupakan jenis kanker kulit yang dikenal sebagai karsinoma sel skuamosa. Untuk mengenal lebih jauh seputar kanker gusi, simak ulasannya berikut ini!

1. Penyebab dan faktor risiko

Sering Dikira Gingivitis, Ini 5 Fakta Kanker Gusiilustrasi sel kanker (freepik.com/kjpargeter)

Kanker gusi adalah salah satu bentuk kanker mulut. Kanker mulut terjadi saat sel-sel gusi mengalami perubahan atau mutasi pada DNA. DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel fungsi apa yang harus dilakukannya. Perubahan mutasi memberi tahu sel untuk terus tumbuh dan membelah, membuat sel sehat menjadi mati.

Penumpukan sel kanker yang tidak normal di mulut bisa membentuk tumor. Seiring waktu, sel kanker bisa menyebar di dalam gusi, mulut, dan area lain di kepala dan leher, termasuk bagian tubuh lainnya.

Kanker gusi biasanya dimulai dengan sel tipis dan rata (sel skuamosa) yang melapisi bibir dan bagian dalam mulut. Tidak diketahui secara pasti penyebab mutasi pada sel skuamosa yang mengakibatkan kanker mulut. Namun, dokter telah mengidentifikasi beberapa faktor yang secara umum bisa meningkatkan risiko kanker gusi dan kanker mulut, seperti:

  • Mengonsumsi jenis tembakau, termasuk rokok, cerutu, pipa, tembakau kunyah, dan lain-lain.
  • Paparan matahari yang berlebihan pada bibir.
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
  • Laki-laki.
  • Berusia di atas 40 tahun.
  • Mengalami iritasi kronis pada mulut.
  • Human papillomavirus (HPV).
  • Sistem kekebalan yang melemah.
  • Pola makan rendah buah dan sayuran.
  • Memiliki kebersihan mulut yang buruk.

Mengonsumsi alkohol dan penggunaan tembakau merupakan faktor risiko terbesar dari kanker gusi dan jenis kanker mulut lainnya.

2. Tanda dan gejala

Sering Dikira Gingivitis, Ini 5 Fakta Kanker Gusiilustrasi gejala kanker gusi (freepik.com/wayhomestudio)

Tanda dan gejala awal kanker gusi dapat meliputi:

  • Sakit mulut yang tidak kunjung sembuh selama 3 hingga 4 minggu.
  • Bercak putih atau kemerahan di dalam mulut.
  • Nyeri di mulut dan telinga.
  • Kesulitan mengunyah dan menelan.
  • Gigi tanggal.
  • Pertumbuhan atau benjolan di dalam mulut.
  • Pembengkakan atau penebalan, gumpalan atau bintik-bintik kasar atau terkikis pada bibir, gusi, pipi, atau area lain di dalam mulut.
  • Perdarahan atau mati rasa yang tidak bisa dijelaskan, kehilangan rasa pada bibir atau rasa sakit dan nyeri di area wajah, mulut, atau leher.
  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.

Baca Juga: Kanker Mulut: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Diagnosis

Sering Dikira Gingivitis, Ini 5 Fakta Kanker Gusiilustrasi pemeriksaan gigi (pexel.com/Polina Zimmerman)

Dilansir Better Health Channel, kanker dalam mulut didiagnosis dengan beberapa tes, seperti:

  • Pemeriksaan mulut.
  • Biopsi.
  • Sinar-X.
  • Ultrasonografi (USG).
  • CT scan.
  • MRI.
  • PET.

4. Pengobatan

Sering Dikira Gingivitis, Ini 5 Fakta Kanker Gusiilustrasi menjalani kemoterapi (freepik.com/pikisuperstar)

Kanker gusi bisa disembuhkan jika terdeteksi lebih awal. Perawatan sering kali melibatkan operasi yang dilakukan oleh ahli bedah kanker kepala dan leher.

Tujuan dari pengobatan kanker gusi yaitu untuk:

  • Menyembuhkan kanker.
  • Menjaga penampilan dan fungsi mulut pasien.
  • Mencegah kanker datang kembali.

Tingkat dan kedalaman kanker memandu rencana perawatan dari dokter. Rekomendasi pengobatan bervariasi, tergantung apakah kanker dimulai pada gusi bawah atau gusi atas.

Untuk pengobatan kanker gusi bagian atas yang lebih umum yaitu termasuk maksilektomi (operasi untuk mengangkat kanker di langit-langit mulut).

Perawatan kanker gusi bagian bawah yang lebih umum yaitu meliputi mandibulektomi (operasi untuk mengangkat kelenjar getah bening di leher yang mengandung atau kemungkinan mengandung kanker).

Jika kanker sudah stadium lanjut, maka radiasi, kemoterapi, atau keduanya bisa membantu mengecilkan tumor, sebelum atau sesudah operasi, untuk mengurangi kemungkinan kanker datang kembali. Namun, bagi sebagian orang, radiasi kemungkinan satu-satunya pengobatan yang diperlukan.

5. Pencegahan

Sering Dikira Gingivitis, Ini 5 Fakta Kanker Gusiilustrasi memegang sikat gigi (freepik.com/karlyukaf)

Kanker mulut termasuk kanker gusi, merupakan beberapa jenis kanker yang paling dapat dicegah. Berikut beberapa tips untuk mencegah kanker gusi:

  • Menjauhi produk tembakau.
  • Rutin konsultasi ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali.
  • Menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan.
  • Makan makanan yang sehat dan seimbang. 
  • Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari (setelah makan jika memungkinkan).
  • Melakukan flossing setidaknya sehari sekali bisa meminimalkan risiko terkena radang gusi.

Jika memiliki gigi palsu, lakukan juga langkah-langkah berikut untuk membantu mengurangi risiko kanker gusi:

  • Melepaskan gigi palsu ketika tidur.
  • Bersihkan gigi palsu sekali sehari.
  • Bawa gigi palsu ke dokter gigi untuk evaluasi rutin.

Jika memiliki perubahan pada gusi atau gejala yang mengarah pada kanker gusi atau kanker mulut, sebaiknya temui dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Makin cepat kanker dideteksi dan mendapat perawatan, maka makin besar peluang keberhasilan pengobatannya.

Baca Juga: Kanker Rahim: Jenis, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya