Brain Freeze: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Orang dengan migrain lebih mungkin mengalami brain freeze

Brain freeze merujuk pada sakit kepala singkat dan menusuk yang biasa dialami siapa saja tanpa terkecuali. Biasanya kondisi ini muncul saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin atau menghirup sesuatu yang dingin.

Brain freeze bisa sering terjadi, tetapi ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan karena bisa hilang dengan cepat.

1. Apa itu brain freeze?

Brain Freeze: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahanilustrasi makan es krim (freepik.com/freepik)

Makan es krim merupakan salah satu pemicu umum dari brain freeze, karenanya kondisi ini juga kerap disebut sebagai ice cream headache. Tidak hanya itu, brain freeze juga dikenal dengan berbagai sebutan lain seperti cold stimulus headache, dan sphenopalatine ganglioneuralgia.

Dilansir Medical News Today, brain freeze adalah sakit kepala jangka pendek yang terkait dengan mengonsumsi es krim, es loli, atau minuman yang sangat dingin dengan sangat cepat.

Kondisi ini mungkin dipicu oleh sesuatu yang sangat dingin yang menyentuh langit-langit mulut. Sakit kepala yang singkat ini lebih sering terjadi ketika cuaca sedang panas, karena orang cenderung lebih banyak mengonsumsi sesuatu yang dingin.

2. Gejala

Brain Freeze: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahanilustrasi sakit kepala yang menusuk (freepik.com/8photo)

Mengutip Mayo Clinic, gejala brain freeze dapat berupa:

  • Rasa sakit yang tajam dan menusuk di dahi.
  • Rasa sakit yang memuncak sekitar 20 hingga 60 detik setelah dimulai dan hilang dalam waktu yang hampir bersamaan.
  • Rasa sakit yang jarang berlangsung lebih dari lima menit.

Karena durasi rasa sakit yang berlangsung hanya sebentar, brain freeze biasanya tidak perlu diperiksakan ke dokter. Namun, bila durasi sakit kepala berlangsung terlalu lama, segera periksakan diri ke dokter, sebab itu mungkin kondisi kesehatan berbeda yang bisa jadi lebih serius.

3. Penyebab

Brain Freeze: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahanilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Setiap stimulus dingin berpotensi mengakibatkan nyeri saraf yang kemudian akan memicu terjadinya sensasi brain freeze. Penyebab sesungguhnya dari brain freeze masih menjadi perdebatan. Namun, sebagian besar ahli menduga bahwa kondisi ini terjadi ketika zat dingin menyentuh langit-langit mulut atau bagian belakang tenggorokan. Hal ini akan mengakibatkan pembuluh darah kecil di daerah itu menyempit dan kemudian melebar dengan cepat.

Selanjutnya, reseptor rasa sakit di dekat pembuluh darah akan merasakan ketidaknyamanan dan mengirim pesan di sepanjang serabut saraf kecil ke saraf yang lebih besar (saraf trigeminal), yang meneruskannya ke otak.

Perlu diketahui, saraf trigeminal ini juga membawa sinyal rasa sakit dari wajah, sehingga otak mungkin menganggap bahwa sensasi rangsangan dingin yang datang tersebut berasal dari kepala dan bukan dari mulut. Peristiwa ini disebut juga dengan fenomena nyeri alih, mengutip Harvard Health Publishing.

Baca Juga: Serumen Prop: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasi

4. Brain freeze dan migrain

Brain Freeze: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahanilustrasi migrain (freepik.com/jcomp)

Brain freeze bisa dialami siapa pun, tetapi orang-orang dengan migrain dikatakan lebih mungkin mengalaminya. Migrain adalah salah satu jenis kepala yang umumnya hanya terjadi pada satu sisi kepala.

Tidak hanya itu, brain freeze yang dialami orang-orang yang sering mengalami migrain juga mungkin mengalami gejalanya lebih buruk dibanding brain freeze biasa, mengutip WebMD.

Akan tetapi, jangan khawatir karena mengonsumsi makanan dan minuman yang dingin tidak akan memicu migrain atau jenis sakit kepala serius lainnya, kok!

5. Brain freeze dan fibrilasi atrium

Brain Freeze: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahanilustrasi fibrilasi atrium (hopkinsmedicine.org)

Meski sangat jarang terjadi, tetapi ilmuwan menduga bahwa makanan dan minuman dingin kadang bisa menyebabkan fibrilasi atrium (AFib), yakni gangguan irama jantung yang ditandai dengan denyut jantung cepat dan tidak beraturan.

Sistem saraf diperkirakan terpengaruh oleh dingin, sehingga akhirnya memicu reaksi tersebut. Seandainya kamu mengalami gejala AFib berupa jantung berdebar, pusing, atau sesak napas setelah mengalami brain freeze, baiknya segera konsultasikan dengan dokter.

6. Perawatan untuk meredakan brain freeze

Brain Freeze: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahanilustrasi minum air (freepik.com/freepik)

Apabila mengalami brain freeze, cobalah untuk mengembalikan suhu mulut dan tenggorokan menjadi normal. Dilansir Cleveland Clinic, sejumlah cara untuk meredakannya bisa mencakup:

  • Berhenti mengonsumsi makanan atau minuman dingin atau keluar dari hawa dingin pemicu brain freeze tersebut terjadi.
  • Minumlah air hangat atau air yang bersuhu ruangan (tidak dingin dan tidak panas).
  • Tekan lidah atau ibu jari ke langit-langit mulut untuk mentransfer kehangatan.

7. Pencegahan

Brain Freeze: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahanilustrasi menggunakan pakaian hangat (freepik.com/cookie_studio)

Satu-satunya cara untuk mencegah brain freeze adalah dengan menghindari perubahan suhu ekstrem yang mendadak di mulut, tenggorokan, serta kepala. Berbagai hal yang bisa diupayakan adalah:

  • Menghindari makanan, minuman, dan udara yang dingin.
  • Mengonsumsi makanan dan minuman yang sangat dingin secara perlahan, tidak terburu-buru.
  • Menggunakan penghalang udara dingin, misalnya syal, masker wajah, dan lainnya.

Brain freeze mungkin lebih sering terjadi pada anak-anak, mengingat anak cenderung suka mengonsumsi makanan dan minuman dingin seperti es krim. Tidak perlu khawatir bila kamu sering mengalami brain freeze, karena ini merupakan salah satu reaksi tubuh yang alami dan umum terjadi.

Jika kamu tidak ingin mengalami brain freeze tapi masih suka mengonsumsi makanan atau minuman dingin, cobalah untuk selalu mengonsumsinya dengan perlahan, ya!

Baca Juga: Oral Lichen Planus: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya