Rabun Senja: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Sulit melihat pada malam hari dan dalam pencahayaan redup

Rabun senja atau night blindness adalah salah satu jenis gangguan penglihatan yang menyebabkan pengidapnya mengalami penglihatan yang buruk pada malam hari atau di lingkungan yang minim cahaya.

Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai hal. Beberapa jenis rabun senja dapat diobati, sementara sejumlah jenis lainnya tidak bisa. Yuk, ketahui lebih banyak tentang rabun senja lewat informasi lengkap di bawah ini.

1. Apa itu rabun senja?

Rabun Senja: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi mata (unsplash.com/Bacila Vlad)

Rabun senja atau nyctalopia adalah masalah penglihatan yang berkembang akibat masalah mata lainnya. Jadi, orang dengan rabun senja biasanya sudah memiliki penyakit retina atau masalah optik tertentu. Misalnya, orang dengan miopia atau rabun jauh dapat mengalami rabun senja juga.

Mengutip Vision Center, rabun senja akan membuat pengidapnya sulit melihat dengan jelas pada malam hari atau dalam pencahayaan redup, misalnya di bioskop, restoran, dan lain sebagainya.

Rabun senja mungkin terjadi karena penyakit, cedera, atau kondisi yang memengaruhi sel-sel batang (terletak di jaringan retina), yang bertanggung jawab untuk penglihatan dalam gelap. Meski dijuluki night blindness, tetapi rabun senja tidak mengacu pada kebutaan total ketika penglihatan benar-benar hilang.

2. Penyebab

Rabun Senja: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi miopia, salah satu pemicu terjadinya rabun senja (freepik.com/karlyukav)

Masalah pada mata ini terjadi karena adanya gangguan sel-sel di retina yang memungkinkan seseorang melihat cahaya redup. Dilansir WebMD, penyebabnya bisa beragam, termasuk:

  • Rabun jauh (miopia)
  • Glaukoma
  • Obat glaukoma yang menutup pupil
  • Katarak
  • Diabetes
  • Retinitis pigmentosa
  • Kekurangan vitamin A
  • Keratokonus

Baca Juga: 8 Fakta Floaters Mata, Bayangan Kecil yang Menghalangi Penglihatan

3. Gejala

Rabun Senja: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi sakit mata (freepik.com/yanalya)

Sebagai gejala atau komplikasi dari masalah mata yang mendasarinya, maka gejala rabun senja bisa berbeda-beda pula tergantung penyebabnya. Berbagai gejala yang mungkin terjadi bisa mencakup:

  • Sakit mata
  • Muntah
  • Penglihatan kabur atau berawan
  • Penglihatan halo, yaitu melihat lingkaran terang yang mengelilingi sumber cahaya, seperti lampu
  • Sensitivitas terhadap cahaya
  • Masalah penglihatan jarak jauh

Selain gejala tersebut, penelitian juga menunjukkan bahwa penurunan penglihatan di antara orang dewasa terbukti memicu terjadinya isolasi sosial, stres keluarga, kecenderungan yang lebih tinggi untuk memiliki masalah kesehatan lain, bahkan kecenderungan mengalami kematian dini.

4. Diagnosis dan pengobatan

Rabun Senja: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi operasi mata (augenchirurgie.org)

Diagnosis rabun senja akan bergantung pada penyebabnya. Dokter spesialis mata akan menanyakan gejala, riwayat keluarga, dan obat-obatan yang dikonsumsi pada pasien, lalu melakukan pemeriksaan mata untuk mengidentifikasi penyebab rabun senja.

Bila perlu, dokter juga bisa memesan beberapa tes tambahan, seperti tes darah untuk mengukur kadar glukosa dan vitamin A.

Pengobatannya juga akan bervariasi sesuai penyebab yang mendasari. Mengutip Medical News Today, perawatan rabun senja bisa termasuk penggunaan jenis kacamata atau lensa kontak tertentu yang mampu mendukung penglihatan yang baik. Pemakaian kacamata hitam juga bisa melindungi mata dari sinar ultraviolet (UV), sehingga bisa mencegah kerusakan lebih lanjut.

Apabila penyebab rabun senja adalah kekurangan vitamin A, maka pengobatannya akan melibatkan peningkatan asupan vitamin A baik lewat makanan maupun suplemen.

Pada kasus rabun senja yang lebih parah, operasi mata mungkin diperlukan. Metode operasi yang dilakukan biasanya adalah LASIK yang akan mengubah bentuk kornea untuk meningkatkan penglihatan. Jenis operasi lain juga bisa dilakukan, misalnya operasi untuk menghilangkan katarak dari mata atau untuk melepaskan tekanan di mata pada kasus glaukoma.

Meski sebagian kasus rabun senja bisa diobati, tetapi sejumlah kasus lainnya mungkin tidak dapat diobati sama sekali. Ini termasuk pada rabun senja yang disebabkan oleh retinitis pigmentosa. Sebab, penyakit tersebut belum memiliki pengobatan standar yang efektif. Jadi, selama penyebabnya tidak bisa diobati, maka rabun senja juga tidak dapat teratasi.

5. Pencegahan

Rabun Senja: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi pemeriksaan mata (freepik.com/freepik)

Rabun senja yang timbul karena kecenderungan genetik tidak dapat dicegah, tetapi kita bisa mengontrol gaya hidup untuk mencegah berbagai masalah mata yang bisa memicu rabun senja.

Seperti dijelaskan di laman Cleveland Clinic, berbagai upaya untuk mencegah rabun senja dapat meliputi:

  • Sering mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, seperti wortel, blewah, labu mentega, bayam, susu, telur, dan masih banyak lagi.
  • Melakukan pemeriksaan mata secara teratur sebagai langkah deteksi dini bila ada masalah pada mata atau penglihatan.
  • Pakai kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari langsung. Penting untuk diketahui bahwa sinar UV berpotensi meningkatkan risiko katarak, degenerasi makula, dan glaukoma. Pastikan kacamata hitam yang digunakan mampu memblokir setidaknya 99 persen sinar UVA dan UVB, melindungi mata dari setiap sudut, serta dilengkapi filter 75 persen hingga 90 persen cahaya biru.
  • Rutin olahraga untuk mengurangi risiko berbagai gangguan penglihatan serta menurunkan tekanan mata dan kadar glukosa dalam darah.

6. Hal yang harus diperhatikan jika mengidap rabun senja

Rabun Senja: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi mengemudi di malam hari (freepik.com/senivpetro)

Orang dengan rabun senja harus memperhatikan dan melakukan berbagai tindakan pencegahan guna menjaga keselamatan diri dan orang lain. Memiliki kondisi ini akan mengakibatkan pengidapnya sulit melihat dalam gelap, sehingga sangat tidak disarankan untuk mengemudi pada malam hari. Bila perlu berkendara pada malam hari, baiknya gunakan layanan taksi atau semacamnya untuk meminimalkan risiko kecelakaan, mengutip Healthline.

Saat berada di lingkungan yang sangat terang, misalnya saat terpapar terik sinar matahari, gunakan kacamata hitam atau topi bertepi lebar untuk menghalau silau. Ini dapat memudahkan orang dengan rabun senja dalam melakukan transisi ke lingkungan yang lebih gelap.

Selain itu, penting juga untuk menghindari aktivitas-aktivitas tertentu yang harus dilakukan dalam kegelapan atau cahaya temaram.

Rabun senja merupakan sebuah gejala yang timbul dari masalah atau gangguan mata yang lain yang mendasarinya. Jadi, pengobatannya adalah dengan mengatasi masalah kesehatan yang memicunya. 

Memperoleh perawatan yang efektif tentunya dapat secara signifikan meningkatkan penglihatan pada malam hari atau mencegah kondisi memburuk, sehingga kualitas hidup akan tetap terjaga.

Baca Juga: Kejang Absans: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya