Serangan Panik vs Kecemasan, Apa Perbedaannya?

Karena gejala, penyebab, dan faktor risikonya serupa

Sering dikira sama, tetapi kecemasan dan serangan panik adalah dua hal yang berbeda. Serangan panik umumnya lebih intens daripada serangan kecemasan. Selain itu, serangan panik datang tiba-tiba, sementara serangan kecemasan sering dikaitkan dengan pemicunya.

Gejala kecemasan terkait dengan banyak kondisi kesehatan mental, seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD) dan trauma, sementara serangan panik mempengaruhi mereka yang memiliki gangguan panik.

Serangan panik dan kecemasan merupakan kondisi yang berbeda. Karakterisik utama yang dimiliki membedakan satu sama lain, meskipun ada beberapa gejala yang sama. Selain itu, keduanya juga memiliki intensitas dan durasi yang berbeda.

Untuk lebih memahami tentang kecemasan dan serangan panik, dirangkum dari Healthline dan Medical New Today, yuk, kupas satu per satu perbedaannya.

1. Gejala serangan panik

Serangan Panik vs Kecemasan, Apa Perbedaannya?freepik.com/pch.vector

Serangan panik bisa dialami sesekali dalam hidup, yang biasanya menghilang saat keadaan atau situasi pemicunya berakhir. Namun, jika serangan panik terjadi secara berulang dan untuk jangka waktu yang lama, maka kondisi ini disebut gangguan panik

Selain itu, serangan panik datang secara tiba-tiba, tanpa pemicu yang jelas. Gejala dari serangan panik meliputi:

  • Detak jantung meningkat
  • Nyeri dada
  • Pusing atau pingsan
  • Hot flashes atau menggigil
  • Mual
  • Mati rasa atau kesemutan di ekstremitas
  • Gemetar
  • Merasa takut
  • Sesak napas
  • Kram perut
  • Berkeringat secara berlebihan
  • Merasa gelisah atau berpikir secara irasional

Serangan panik dapat berlangsung selama 5 hingga 10 menit, tetapi bisa juga terjadi secara berkesinambungan dalam waktu dua jam. Usai serangan panik, penderita akan mengalami kelelahan dan menyisakan rasa takut.

2. Gejala serangan kecemasan

Serangan Panik vs Kecemasan, Apa Perbedaannya?freepik.com/katemangostar

Kalau serangan panik datang tiba-tiba, gejala serangan kecemasan mengikuti periode kekhawatiran yang berlebihan. Gejala serangan kecemasan dapat menjadi lebih jelas setelah beberapa menit atau jam. Gejala-gejalanya meliputi:

  • Mudah terkejut
  • Nyeri dada
  • Pusing
  • Mulut kering
  • Kelelahan
  • Takut
  • Hilangnya konsentrasi
  • Nyeri otot
  • Mati rasa atau kesemutan di ekstremitas
  • Denyut jantung yang cepat
  • Gelisah
  • Sesak napas
  • Gangguan tidur
  • Merasa takut
  • Khawatir dan tertekan

Gejala kecemasan sering berlangsung lebih lama daripada gejala serangan panik. Gejalanya mungkin dapat bertahan selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan.

Baca Juga: 8 Hal yang Terjadi pada Tubuhmu Saat Panik, Latih Dirimu untuk Tenang

3. Penyebab umum serangan panik dan kecemasan

Serangan Panik vs Kecemasan, Apa Perbedaannya?freepik.com/yanalya

Serangan panik secara tiba-tiba dan tak terduga tidak memiliki pemicu eksternal yang jelas. Namun, ada beberapa kemungkinan penyebab umum dari serangan panik dan kecemasan, di antaranya:

  • Stres kerja
  • Situasi sosial
  • Mengemudi
  • Kafein
  • Obat-obatan atau alkohol
  • Penyakit kronis, seperti penyakit jantungdiabetes, sindrom iritasi usus besar (IBD), atau asma
  • Nyeri kronis
  • Fobia, seperti agorafobia (takut ruang ramai atau terbuka), klaustrofobia (takut ruang kecil), dan akrofobia (takut ketinggian)
  • Kenangan trauma masa lalu

4. Apa saja faktor risiko kecemasan dan serangan panik?

Serangan Panik vs Kecemasan, Apa Perbedaannya?freepik.com/bearfotos

Ternyata serangan panik dan kecemasan memiliki faktor risiko yang sama, yakni:

  • Mengalami trauma atau menyaksikan peristiwa traumatis, baik dialami pada masa kanak-kanak maupun dewasa
  • Mengalami peristiwa kehidupan yang menyedihkan atau menegangkan, seperti kematian orang yang dicintai atau perceraian
  • Mengalami stres dan kekhawatiran yang sedang berlangsung, seperti tanggung jawab kerja, konflik dalam keluarga, atau kesengsaraan finansial
  • Hidup dengan kondisi kesehatan kronis atau penyakit yang mengancam jiwa
  • Kepribadian yang cemas
  • Masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi, gangguan bipolar, atau gangguan kecemasan
  • Memiliki anggota keluarga dekat yang juga memiliki kecemasan atau gangguan panik
  • Menggunakan obat-obatan atau alkohol

Perlu diingat, seseorang yang mengalami kecemasan lebih berisiko mengalami serangan panik. Namun, mengalami kecemasan bukan jaminan seseorang pasti mengalami serangan panik. 

Selain itu, perempuan lebih mungkin memiliki kecemasan atau serangan panik ketimbang laki-laki.

5. Agar lebih mudah membedakannya, ingatlah hal-hal berikut

Serangan Panik vs Kecemasan, Apa Perbedaannya?freepik.com/cookie_studio

Mungkin sulit untuk mengetahui apakah perbedaan dari serangan panik dan kecemasan. Oleh sebab itu, ingatlah hal-hal berikut ini untuk membedakannya:

  • Kecemasan biasanya terkait dengan sesuatu yang dianggap sebagai stres atau mengancam. Sementara itu, serangan panik tidak selalu dikaitkan dengan stres. Serangan panik paling sering terjadi mendadak.
  • Kecemasan bisa ringan, sedang, atau parah. Di sisi lain, sebagian besar serangan panik melibatkan gejala yang parah dan mengganggu.
  • Selama serangan panik, respons pertarungan atau penerbangan otonom tubuh mengambil alih. Gejala fisik sering lebih intens daripada gejala kecemasan.
  • Kecemasan dapat membangun secara bertahap, sedangkan serangan panik biasanya datang secara tiba-tiba.
  • Serangan panik biasanya memicu kekhawatiran atau ketakutan terkait serangan lain. Oleh karena itu, hal ini mungkin berpengaruh pada perilaku; membuat penderitanya menghindari tempat atau situasi yang bisa memicu serangan panik.

6. Apa yang harus dilakukan saat mengalami serangan panik atau kecemasan?

Serangan Panik vs Kecemasan, Apa Perbedaannya?freepik.com/karlyukav

Bila kamu merasa diserangan kecemasan atau kepanikan, cobalah langkah-langkah berikut ini:

  • Bernapas perlahan dan dalam. Ketika merasakan napas semakin cepat, fokuskan perhatian saat menghirup dan mengembuskan napas. Rasakan perut terisi dengan udara saat menghirupnya. Hitung mundur dari empat saat mengembuskannya. Ulangi sampai pernapasanmu melambat atau saat merasa tenang.
  • Kenali dan akui apa yang dialami. Jika kamu sudah mengalami kecemasan atau serangan panik, itu memang bisa menakutkan. Namun, ingatkan diri bahwa gejala akan berlalu dan kamu akan baik-baik saja.
  • Berlatih perhatian. Intervensi berbasis mindfulness semakin banyak digunakan untuk mengobati kecemasan dan gangguan panik. Mindfulness adalah teknik yang dapat membantu menenangkan pikiran dengan cara menyaradari di mana kamu sedang berada atau fokus pada saat sekarang. Berlatihlah perhatian secara aktif dengan memperhatikan pikiran, emosi, dan sensasi tanpa menilai atau bereaksi terhadap sekitar.
  • Gunakan teknik relaksasi. Teknik relaksasi seperti relaksasi otot progresif dan citra terpandu dapat mengurangi perasaan panik dan kecemasan.

Bagaimana, sekarang sudah bisa membedakan serangan panik dan kecemasan, kan? Walaupun keduanya memiliki gejala, penyebab, dan faktor risiko yang hampir sama, tapi serangan panik cenderung lebih intens dan sering disertai gejala fisik yang lebih parah. Maka dari itu, konsultasikan dengan ahli kejiwaan seperti psikologi atau psikiater bila mengalami gejala yang berhubungan dengan kecemasan atau panik, khususnya bila itu memengaruhi kehidupanmu. 

Baca Juga: 7 Makanan yang Meredakan Gangguan Kecemasan, Dapat Membuatmu Rileks

هني چاندرا كيرانا  Photo Verified Writer هني چاندرا كيرانا

Don't give up

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya