ilustrasi masalah pada jantung (heart.org)
Seseorang dengan berat badan berlebih alias obesitas memiliki kadar kolestrol low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat, trigliserida, dan gula darah yang lebih tinggi. Faktor-faktor tersebutlah yang berpengaruh besar terhadap kemunculan penyakit jantung dan stroke.
Dilansir WebMD, kadar LDL yang terlalu tinggi dapat menumpuk dan menyumbat arteri (proses aterosklerosis). Ketika hal ini terjadi, maka aliran darah dan oksigen akan menurun, sehingga mengakibatkan angina atau nyeri dada dan bisa berujung pada serangan jantung dan stroke.
Mengerikannya lagi, dilansir OnHealth, dua kondisi tersebut umumnya tidak menunjukkan gejala hingga akhirnya seseorang mengalami serangan.
Dampak buruk akibat stroke adalah kerusakan jaringan otak dan menyebabkan berbagai kecacatan. Misalnya seperti gangguan bicara dan bahasa, melemahnya otot, serta perubahan kemampuan berpikir dan nalar.
Hal ini telah terbukti pada sebuah tinjauan 25 studi tahun 2010 yang melibatkan hampir 2,3 partisipan. Hasil akhirnya menyimpulkan bahwa obesitas meningkatkan peluang seseorang terkena stroke hingga 64 persen.