Narsisme Terselubung: Tanda, Penyebab, dan Upaya Manajemen

Menunjukkan keunggulan melalui perilaku yang lebih tenang

Istilah narsisme sering kali dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental terkait gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder. Penggambaran orang dengan kondisi tersebut yakni tampak egois atau terlalu fokus pada kepentingan diri sendiri. Di samping itu, mereka tidak jarang mengandalkan taktik manipulasi untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Oleh karena itu, pengidapnya cenderung tidak peduli dengan perasaan orang lain.

Namun, kondisi demikian nyatanya tidak sesederhana seperti penjabaran di atas. Pasalnya, terdapat spektrum luas yang melibatkan berbagai sifat potensial, salah satunya narsisme terselubung atau covert narcissist.

Jika kita mengenal para narsisis terbuka sebagai pribadi yang “show off” secara agresif, maka jauh berbeda dengan individu dengan narsisme terselubung. Mereka masih memegang teguh keegoisan, hanya saja cara menunjukkannya lebih kalem.

Penasaran bagaimana seseorang bisa mengembangkan kecenderungan perilaku narsisme terselubung? Simak penjelasannya dari perspektif kesehatan di bawah ini.

1. Apa itu narsisme terselubung?

Narsisme Terselubung: Tanda, Penyebab, dan Upaya Manajemenilustrasi pria memandangi gedung pencakar langit (pexels.com/cottonbro)

Dalam ranah psikologi, perilaku terselubung merujuk pada aktivitas atau kegiatan yang secara visual lebih halus dan kurang jelas bagi orang lain. Sementara itu, seorang narsisis terselubung didefinisikan sebagai individu yang tidak berempati, mendambakan kekaguman dari orang lain, serta memprioritaskan kepentingan diri sendiri. Adapun cara menunjukkannya berbanding terbalik dari individu dengan tipe narsisis terbuka.  

Istilah lain narsisme terselubung adalah narsisme tertutup atau narsisme introvert. Karena perilaku yang ditunjukkan tidak jelas bagi orang lain, para narsisme terselubung sering dianggap pemalu atau rendah hati.

2. Tanda-tanda narsisme terselubung

Narsisme Terselubung: Tanda, Penyebab, dan Upaya Manajemenilustrasi perempuan memegang foto perempuan lain (pexels.com/cottonbro)

Dilansir laman Healthline, beberapa tanda dan pola umum seseorang yang diduga mengalami narsisme terselubung ternyata dapat dirasakan ketika berinteraksi, lho. Tanda dan pola umum tersebut meliputi:

  • Sensitivitas terhadap kritik: dapat bermanifestasi sebagai perilaku yang menunjukkan kepekaan ekstrem terhadap suatu kritik sekalipun sifatnya membangun.
  • Menggunakan taktik manipulasi pasif-agresif: alasan utama berperilaku demikian adalah karena keyakinan terhadap diri sendiri “istimewa” dan ingin membalas orang lain yang lebih unggul di atasnya.
  • Cenderung merendahkan diri sendiri: para narsisis terselubung lebih mungkin mengandalkan orang lain untuk membangun harga diri dan tak jarang merendahkan diri sendiri untuk mendapatkan pengakuan dan pujian.
  • Memiliki sifat pemalu dan menarik diri dari kehidupan sosial: mereka memilih menghindari situasi atau hubungan sosial yang tidak memiliki manfaat yang jelas dan acap kali tidak mempercayai orang lain.
  • Berfantasi secara berlebihan: menghabiskan lebih banyak waktu untuk memikirkan pencapaian yang akan ditunjukkan sehingga sesekali tampak sombong.
  • Rentan mengalami perasaan cemas, depresi, dan kekosongan batin: ketika dihantam kegagalan mempertahankan harga diri, orang dengan narsisme terselubung lebih mudah dihantui rasa cemas, depresi, hingga merasa kosong secara batin.
  • Kecenderungan menyimpan dendam: dendam yang disimpan bisa berlangsung lama dan alasannya tidak jauh-jauh dari perlakuan tidak adil yang didapatkan.
  • Perasaan iri dan tidak mampu: mereka sering menetapkan standar khusus yang tidak realistis terhadap diri sendiri dan secara tidak sadar menganggap orang lain memegang standar itu juga. Ketika berada pada titik terendah, si narsisis terselubung menjadi sangat iri dan merasa malu karena ketidakmampuan mencapai standar tersebut.
  • Tidak berempati pada orang lain tapi menunjukkan sikap berempati hanya untuk kepentingan diri sendiri: sesekali mereka mungkin menunjukkan empati, seperti membantu meringankan pekerjaan orang lain. Namun, niat terselubungnya tidak lain hanya untuk mendapatkan validasi, penghargaan, dan keuntungan.

Baca Juga: 5 Fakta Psikologis di Balik Momen Tukar Kado Saat Perayaan Natal

3. Penyebab narsisme terselubung

Narsisme Terselubung: Tanda, Penyebab, dan Upaya Manajemenilustrasi ibu dan anak bercengkerama (pexels.com/Karolina Grabowska)

Penyebab tunggal seseorang mengembangkan kepribadian narsisme terselubung belum bisa dipastikan. Menurut American Psychological Association, terdapat beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap pengembangan narsisme terselubung, di antaranya adalah:

  • Genetika
  • Mengalami pelecehan
  • Trauma masa kecil
  • Pola hubungan dan pengasuhan yang kurang tepat
  • Temperamen dan kepribadian

Studi yang bertajuk "Origins of Narcissism in Children" tahun 2015 menguak, orang dewasa yang memiliki ciri kepribadian narsistik sering mendapatkan pola asuhan dari orangtua yang menekankan status, pujian, dan pemberlakuan pencapaian yang terlalu tinggi. Para ahli kesehatan mental pun berspekulasi, kondisi demikian menjadikan anak harus lebih unggul dari teman-temannya.

4. Bagaimana cara berinteraksi dengan si narsisis terselubung?

Narsisme Terselubung: Tanda, Penyebab, dan Upaya Manajemenilustrasi wanita berbincang bersama (pexels.com/RODNAE Productions)

Menjalin hubungan bersama individu dengan narsisme terselubung bisa menjadi suatu tantangan yang cukup menguras energi. Namun, akan menjadi lebih bijak lagi jika kita tidak langsung menjauhi pribadi yang bersangkutan karena alasan etika, hubungan profesional, atau kekeluargaan.

Penting untuk diingat, agar tidak terhanyut oleh permainan manipulatif mereka dan memegang teguh prinsip sebagai upaya “penyelamatan diri”. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan membatasi interaksi dengan si narsisis terselubung. Ada baiknya juga untuk tidak menyampaikan informasi pribadi secara komprehensif sebagai bentuk batasan yang harus dihargai.

5. Berkonsultasi pada ahli kesehatan mental

Narsisme Terselubung: Tanda, Penyebab, dan Upaya Manajemenilustrasi sesi konseling dengan ahli kesehatan mental (pexels.com/Timur Weber)

Jika kamu atau orang terdekatmu menunjukkan indikasi masalah kesehatan mental yang secara intens memengaruhi kualitas hidup, maka tidak ada salahnya berbagi keluh kesah kepada orang lain. Orang lain yang dimaksud tentu adalah orang yang dapat dipercaya dan/atau profesional kesehatan mental terkait. Hal ini berlaku untuk segala jenis masalah kesehatan mental, jadi tidak ada pengecualian bagi kasus narsisme terselubung, ya.

Narsisme terselubung bisa menjadi kondisi mental yang diidap seumur hidup. Ciri khas yang ditunjukkan adalah kurang empati, perasaan superioritas, serta kebutuhan akan perhatian dan kekaguman yang menggebu-gebu.

Perlu digarisbawahi bahwa orang awam tidak bisa menjatuhkan label atau melakukan self diagnosis terhadap kondisi mental. Untuk itu, pentingnya meminta bantuan para ahli untuk mendiagnosis kondisi yang dialami.

Baca Juga: 10 Istilah Psikologis yang Sering Keliru Dimaknai oleh Publik

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya