Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jelang Puncak Haji, Jemaah Diminta Lakukan Pencegahan Heat Stroke

Ribuan jemaah calon haji masih bermukim di Madinah, Arab Saudi, sebelum mereka menuju puncak haji di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)
Ribuan jemaah calon haji masih bermukim di Madinah, Arab Saudi, sebelum mereka menuju puncak haji di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)
Intinya sih...
  • Jemaah haji di Tanah Suci rentan terkena heat stroke karena suhu ekstrem.
  • Gejala heat stroke antara lain suhu tubuh tinggi, kulit panas dan kering, serta pusing dan mual.
  • Tips mencegah heat stroke untuk jemaah haji termasuk memastikan kecukupan hidrasi, melindungi diri dari paparan sinar matahari langsung, istirahat cukup dan tidak memaksakan diri, serta membawa kipas angin genggam untuk mendinginkan tubuh.

Puncak ibadah haji paling dinantikan oleh jemaah, yang akan dilaksanakan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Meski begitu, ini juga dapat menjadi rangkaian ibadah yang paling menantang.

Untuk menjalankan rukun islam ke-5 ini, para jemaah membutuhkan energi besar. Belum lagi suhu udara ekstrem di Tanah Suci yang kerap mencapai titik tertingginya, membuat adanya risiko heat stroke atau serangan panas bagi jemaah haji.

Heat stroke merupakan situasi kedaruratan yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat. Kondisi ini terjadi ketika suhu udara tinggi dan tubuh tidak lagi mampu mengontrol suhunya sendiri, sehingga menyebabkan suhu inti tubuh meningkat drastis hingga di atas 40 derajat Celcius.

Gejala heat stroke

Gejala heat stroke yang harus diwaspadai antara lain:

  • Suhu tubuh yang sangat tinggi.
  • Kulit panas, merah dan kering (terkadang lembap jika masih ada keringat).
  • Sakit kepala berdenyut.
  • Pusing dan kebingungan.
  • Mual dan muntah.
  • Denyut nadi cepat dan kuat.
  • Hilang kesadaran atau kejang.

“Kami tak bosan-bosan mengimbau agar para jemaah menjaga kesehatannya, diatur minum air putih/zamzamnya hingga mencapai 2 liter dan cegah dehidrasi dengan rutin minum oralit. Bagi yang mempunyai riwayat penyakit komorbid harap selalu menyediakan obat-obatannya di tas kecil yang selalu dibawa,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, dalam sebuah rilis.

Komplikasi serius

Heat stroke dapat merusak otak, jantung, ginjal dan otot. Komplikasi tergantung pada berapa lama suhu tubuh tinggi, yang dapat meliputi:

  • Kerusakan organ vital. Tanpa respons yang cepat untuk menurunkan suhu tubuh, sengatan panas dapat menyebabkan otak atau organ vital lainnya membengkak, yang mungkin mengakibatkan kerusakan permanen.
  • Kematian. Penanganan yang tidak cepat dan memadai, akan membuat sengatan panas dapat berakibat fatal.

Cara mencegah heat stroke

Jemaah haji saat menunaikan tawaf di Masjidil Haram. (Media Center Haji)
Jemaah haji saat menunaikan tawaf di Masjidil Haram. (Media Center Haji)

Adapun upaya pencegahan heat stroke yang masif dilakukan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan Kementerian Agama RI (Kemenag) di antaranya:

  • Hidrasi maksimal jadi kunci utama

Diharapkan untuk minum air putih dengan teratur, jangan menunggu haus. Minumlah air putih sesering mungkin, dalam jumlah sedikit demi sedikit setiap 15–20 menit.

  1. Manfaatkan air zamzam yang melimpah ruah.
  2. Rutin minum oralit untuk menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang karena suhu udara yang tinggi.
  3. Hindari minuman manis dan berkafein seperti minuman bersoda, kopi, atau teh manis yang justru bisa mempercepat dehidrasi.
  4. Membawa botol minum pribadi yang dapat diisi ulang.

  • Lindungi diri dari paparan sinar matahari langsung

  1. Gunakan pelindung kepala seperti topi lebar, payung, atau kanebo/handuk basah yang dililit di kepala, yang efektif untuk melindungi dari sengatan matahari.
  2. Cari tempat berteduh. Sebisa mungkin hindari beraktivitas di bawah terik matahari langsung, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00. Manfaatkan tenda atau area yang teduh.

  • Istirahat cukup dan jangan memaksakan diri

  1. Meskipun semangat ibadah tinggi, tetapi tubuh perlu istirahat. Tidur yang cukup sangat penting untuk memulihkan stamina.
  2. Kenali batas diri. Jika merasa lelah, pusing, atau tidak enak badan, segera beristirahat. Jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang terlalu berat.

  • Nutrisi seimbang dan makan tepat waktu

  1. Makan dengan teratur dan konsumsi makanan yang disiapkan tepat waktu. Perhatikan batas waktunya karena makanan yang diberikan memiliki batas waktu konsumsi yang tertera. Jangan mengonsumsi makanan yang sudah lewat batas karena berisiko terkontaminasi bakteri.
  2. Konsumsi makanan bergizi. Pastikan asupan nutrisi seimbang untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh.

  • Manfaatkan teknologi sederhana

  1. Gunakan semprotan air yang berisi air dingin atau zamzam sehingga dapat memberikan efek sejuk dan membantu menurunkan suhu tubuh.
  2. Kipas angin genggam/portabel atau kipas manual dapat membantu sirkulasi udara di sekitar tubuh.

  • Segera cari pertolongan medis jika menunjukkan gejala

  1. Jika kamu atau jemaah lain menunjukkan gejala heat stroke atau merasa tidak enak badan, segera laporkan kepada petugas medis terdekat. Penanganan dini sangat penting untuk menyelamatkan jiwa.
  2. Menyediakan obat-obatan pribadi di dalam tas kecil yang selalu dibawa.
  3. Bagi jemaah jika memiliki riwayat penyakit tertentu, informasikan kepada ketua rombongan atau tenaga kesehatan haji kloter (TKHK).

“Semoga dengan tips mencegah heat stroke ini, para jemaah dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji di Armuzna dengan aman, nyaman, dan khusyuk, sehingga memperoleh haji yang mabrur. Ingat, kesehatan adalah modal utama dalam beribadah,” tutup Liliek.

Referensi

"Cegah Heat Stroke saat Armuzna, Ini Dia Tips Sehatnya". Kemenkes RI. Diakses Juni 2025.
"Heatstroke". Mayo Clinic. Diakses Juni 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Misrohatun H
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us