5 Jenis Virus dan Bakteri yang Dapat Menginfeksi Otak Manusia

Virus herpes simpleks dapat mengakibatkan infeksi ensefalitis pada otak, meskipun beberapa penyebab juga bisa berasal dari jamur. Namun virus sebagai penyebab utama lebih sering terjadi pada kebanyakan kasus ensefalitis.

Mayo Clinic dalam lamannya menulis bahwa gejala ensefalitis pada awalnya mirip dengan gejala flu biasa, di antaranya sakit kepala, demam, nyeri otot, dan lemas.

Namun pada sedikit kasus, gejalanya bisa fatal seperti kejang, kelumpuhan pada wajah, kehilangan kemampuan bicara dan mendengar, serta hilang kesadaran. Biasanya HSV (herpes simplex virus) ditemukan pada lingkungan yang kotor dan terdapat banyak hewan unggas.

Secara umum meningitis dapat diartikan sebagai peradangan lapisan otak. Meningitis memiliki banyak penyebab, bisa disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, atau jamur. Karena sebabnya berbeda, maka metode pengobatannya juga berbeda. Menurut CDC, meningitis akibat bakteri bisa berbahaya dan mematikan. 

Sedangkan meningitis yang terjadi akibat virus dan jamur biasanya masih lebih mudah untuk disembuhkan, jika dibandingkan dengan meningitis bakteri. Pada umumnya bakteri meningitis dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya, bisa lewat makanan, minuman, atau objek lain secara umum.

Toksoplasmosis adalah penyakit yang diakibatkan oleh parasit bernama Toxoplasma gondii. Penyakit ini dapat menyerang organ-organ penting seperti otak. Laman Pets and Parasites menulis bahwa parasit ini ada pada kucing dan dapat ditularkan pada manusia.

Infeksi otak akibat toksoplasma dapat menimbulkan gejala yang cukup bervariasi, di antaranya demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan kesadaran, kejang, hingga gangguan koordinasi tubuh.

Parasit yang menyerang otak manusia ini biasanya terdapat pada kotoran kucing. Jika kucing dibiarkan di luar rumah, kemungkinan kucing tertular toksoplasma akan lebih besar, karena kucing bisa memangsa tikus, burung, dan mungkin hewan lain yang kotor.

Abses otak merupakan pembengkakan atau penimbunan cairan yang terdapat pada otak dan biasanya disebabkan oleh bakteri. Gangguan atau penyakit ini harus segera mendapatkan penanganan medis dari dokter, karena jika dibiarkan dapat menimbulkan komplikasi serius dan bahkan kematian.

Medical News Today dalam lamannya menjelaskan sekitar 65 persen penderita abses otak dapat mengalami gangguan neurologis. Jika sudah cukup parah biasanya akan mengakibatkan kelumpuhan pada sebagian tubuh, ditambah dengan penglihatan kabur dan sulit berbicara secara normal.

Parasit malaria yang dibawa oleh nyamuk ternyata dapat menyerang otak manusia. Ya, malaria serebral merupakan infeksi otak yang bisa terjadi akibat penyakit malaria yang tak kunjung sembuh atau diobati.

NCBI dalam laman resminya mancatat bahwa malaria serebral dapat berdampak fatal bagi penderitanya. Demam, muntah, menggigil, perubahan perilaku, hingga koma merupakan gejala dari infeksi akut ini.

Itulah sebabnya sangat penting untuk berobat jika seseorang dinyatakan positif terkena malaria. Jika terlambat ditangani, maka dampaknya akan sangat fatal bagi otak manusia.

Itulah lima jenis virus, bakteri, jamur, dan parasit yang dapat menyebabkan infeksi pada otak manusia. Jaga selalu kesehatanmu, dan semoga kamu selalu dalam keadaan sehat terus, ya!