ilustrasi radioterapi (medicine.wustl.edu)
Setuju dengan target Badan Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Teny mengatakan bahwa deteksi dini dan akses pengobatan untuk pasien kanker anak harus diprioritaskan. Hal ini demi meningkatkan kesintasan pasien hingga 60 persen pada 2030.
"Harus multidisiplin, tidak bisa onkologi anak saja," imbuh Dr. Teny.
Jadi, setelah deteksi dini, pasien anak bisa mendapatkan pengobatan. Makin dini terdeteksi, Dr. Teny menjamin bahwa kanker bisa diobati dengan efektif dan biaya pengobatan tidak membengkak. Beberapa opsi yang bisa ditempuh antara lain:
- Operasi: Untuk mengangkat tumor hingga cangkok atau transplantasi.
- Kemoterapi: Untuk mengobati sel kanker (bisa secara oral atau disuntik ke pembuluh darah, otot, di bawah kulit, atau di ruang antara tulang belakang).
- Radioterapi: Untuk memusnahkan sel kanker melalui terapi lokal dengan sinar berenergi tinggi yang diarahkan ke daerah tubuh yang terserang sel kanker.
Sayangnya, tak ada yang bisa mencegah kanker, terutama bila seseorang sudah memiliki perubahan gen yang berisiko tinggi. Namun, baik berisiko atau tidak, Dr. Teny mengatakan bahwa pasien kanker anak perlu diajarkan pola hidup sehat sehingga kanker bisa dikontrol, atau anak tidak menderita kanker pada usia dewasa.
“Kanker anak tak bisa dicegah, tetapi sangat bisa ditemukan dalam stadium dini sehingga memperpanjang harapan hidupnya,” tandas Dr. Teny.