ilustrasi sakit kepala (freepik.com/jcomp)
Selain bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang, diabetes tipe 1 juga bisa menyebabkan komplikasi jangka pendek. Komplikasi jangka pendek terjadi jika kadar glukosa darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, sehingga tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik pada kondisi saat ini.
Komplikasi jangka pendek bisa menimbulkan bahaya langsung dan oleh karena itu harus segera ditangani dengan cepat untuk menghindari keadaan darurat. Berikut komplikasi jangka pendek yang bisa terjadi karena diabetes tipe 1:
1. Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa darah rendah dari yang seharusnya, yaitu lebih rendah dari 4 mmol/L (72 mg/dL).
Kondisi ini berkembang saat terlalu banyak insulin. Hipoglikemia juga bisa terjadi karena beberapa alasan, termasuk tidak makan tepat waktu, makan lebih sedikit dari yang seharusnya, minum alkohol, hingga berolahraga lebih dari biasanya.
Hipoglikemia terdiri dari tiga tingkat yaitu ringan, sedang, dan berat. Jika pasien diabetes mampu mengatasi hipoglikemia dalam tahap ringan atau sedang, maka ia bisa mencegah masalah yang jauh lebih serius. Namun, jika tidak bisa mengatasinya dan hipoglikemia berat terjadi, maka bisa menyebabkan koma, atau bahkan kematian (meskipun sangat jarang).
Tanda dan gejala hipoglikemia yaitu mencakup detak jantung cepat, gugup atau mudah tersinggung, kulit pucat, berkeringat, kecemasan, kantuk, sulit berkonsentrasi, kebingungan, sakit kepala, ucapan tidak jelas, serta mati rasa pada jari tangan, kaki, dan bibir.
2. Hiperglikemia
Ini merupakan kondisi saat kadar glukosa darah terlalu tinggi. Glukosa tinggi terjadi saat tubuh memiliki terlalu sedikit insulin atau ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin dengan baik. Ini bisa terjadi saat pasien diabetes tipe 1 tidak memberikan cukup insulin pada tubuhnya.
Pada pasien diabetes tipe 2, ini terjadi ketika mereka memiliki cukup insulin namun tidak seefektif yang seharusnya. Selain itu, makan lebih banyak dari yang direncanakan atau berolahraga kurang dari yang direncanakan juga bisa menyebabkan hiperglikemia.
Mengalami stres karena suatu penyakit atau mengalami stres emosional seperti konflik dengan keluarga atau masalah sekolah atau hubungan, juga bisa memicu hiperglikemia.
Gejala hiperglikemia mencakup buang air kecil lebih sering dari biasanya (terutama malam hari), sangat lelah, dan merasa sangat haus. Jika kadar glukosa darah tetap tinggi dalam waktu yang lama, maka bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang.
3. Ketoasidoasis diabetik (DKA)
Jika hiperglikemia tidak segera ditangani, maka bisa menyebabkan ketoasidosis diabetik (DKA).
DKA terjadi saat tubuh tidak memiliki cukup insulin. Tanpa insulin, tubuh tidak bisa menggunakan glukosa sebagai bahan bakar, sehingga tubuh memecah lemak untuk digunakan sebagai energi.
Ketika tubuh memecah lemak, produk limbah yang disebut keton diproduksi. Tubuh tidak bisa menoleransi keton dalam jumlah besar dan akan mencoba membuangnya melalui urine. Namun, sayangnya tubuh tidak bisa melepaskan semua keton dan menumpuk di dalam darah sehingga menyebabkan DKA.
DKA paling sering terjadi pada anak-anak yang menderita diabetes tipe 1. Namun, pasien dengan diabetes tipe 2 yang memproduksi insulin dalam jumlah yang sangat sedikit juga bisa mengalami DKA.
Gejala khas DKA mencakup detak jantung cepat, hiperventilasi, dehidrasi, muntah, bau yang tidak biasa pada napas (bau buah), kebingungan dan disorientasi, koma. Gejala biasanya berkembang dalam 24 jam jika kadar glukosa darah menjadi terlalu tinggi.
DKA merupakan komplikasi serius jangka pendek yang bisa menyebabkan koma atau bahkan kematian jika tidak segera ditangani. Jika kamu atau anak memiliki tanda-tanda dari kondisi ini, segera lakukan dua tes, yaitu memeriksa kadar glukosa darah (jika di atas 250 mg/dl kemungkinan besar mengalami DKA) dan menggunakan strip keton untuk menguji urine (strip akan berubah menjadi ungu tua jika terlalu banyak keton di dalam tubuh).
Segera setelah memastikan DKA, hubungi dokter yang merawat. Jika tidak memiliki keton strip namun masih mencurigai adanya DKA, segera pergi ke IGD rumah sakit terdekat.
Dengan mengontrol secara ketat kadar glukosa darah, komplikasi jangka panjang maupun jangka pendek dari diabetes tipe 1 bisa dihindari.