10 Fenomena Unik Kehamilan, Bisa sampai 17 Bulan

Kehamilan tradisional umumnya didapat lewat hubungan sepasang orang tua, pria dan perempuan. Namun ada penelitian yang mencoba hal lain.

Dinamakan mitochondrial replacement therapy, prosedur ini membutuhkan orang ketiga untuk terjadinya kehamilan. Tujuan prosedur ini diupayakan sebagai cara menghilangkan penyakit mitokondria yang parah.

Kita mengenal kehamilan hanya sembilan bulan, namun buktinya ada seorang perempuan yang mampu mengandung sampai 17 bulan. Perempuan asal Cina dengan panggilan Wang Shi tersebut dilaporkan People’s Daily menantang dirinya sendiri dengan mengandung selama hampir 1,5 tahun.

Salah satu alasannya adalah karena dia didiagnosis terkena placenta previa, kondisi janin yang menelatkan tanggal kelahiran. Ketika melahirkan, dilaporkan bahwa bayi tersebut lahir dalam kondisi sehat.

Dinamakan sympathetic pregnancy atau kehamilan simpatis, fenomena ini membuat pasangan pria merasakan gejala-gejala yang dialami yang ibu hamil. Mulai mual, sakit gigi hingga sakit punggung. Fenomena kesehatan ini bukanlah hal yang aneh bagi para dokter dan peneliti, namun tidak ada yang bisa menjelaskannya secara ilmiah.

Melahirkan bayi kembar adalah salah satu peristiwa langka, namun peneliti melihat adanya hal lain. Sebuah studi menunjukkan jika bayi kembar ternyata lebih mudah didapat oleh perempuan yang tinggi. Di sisi lain, ada pula penelitian yang menunjukkan bahwa perempuan yang memakan produk olahan susu cukup banyak (atau setidaknya lima kali lebih banyak) akan lebih mudah mendapat bayi kembar.

Satu lagi kondisi langka kehamilan adalah hamil di kala hamil. Listverse.com menjelaskannya seperti ini: saat perempuan mengalami kehamilan, seharusnya tubuhnya akan secara otomatis mematikan ovulasi untuk memberikan nutrisi penuh kepada janin.

Namun dalam kondisi langka mekanisme itu tidak terjadi, menjadikannya ada kehamilan ganda. Penelitian masih dilakukan terkait hal ini untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Beberapa perempuan mengalami orgasme ketika melahirkan anaknya dan ini tidak terjadi pada semua perempuan. Tidak ada yang tahu pula mengapa ini bisa terjadi, namun terdapat beberapa praktik yang mencoba mendapatkan orgasme ketika melahirkan. Alasannya mudah: titik klimaks itu dipercaya bisa mengurangi rasa sakit.

Ada penjelasan ilmiah terkait hal ini. Studi menunjukkan ketika masuk ke masa hamil, ada hormon yang dilepaskan di otak dan itu akan mengubah kondisi otak dengan cara yang tidak kita pahami.

Salah satu efek sampingnya membuat sang ibu hamil mengalami masalah memori. Peneliti tidak bisa menjelaskan hormon mana yang menjadi penyebab kasus ini.

Banyak mitos yang mengatakan harus melakukan sesuatu ketika mendekati masa kelahiran demi kelancaran persalinan. Salah satunya menstimulasi puting si ibu hamil.

Peneliti di Jepang mencoba mematahkan mitos ini. Mereka menemukan bahwa ibu hamil, yang menstimulasi putingnya dengan total satu jam selama tiga hari berturut-turut, memiliki kadar hormon oxytocin yang tinggi di air liurnya dan kadar itu lebih tinggi.

Relasi ibu dengan anak yang dikandungnya tidak berat sebelah, alias sang ibu selalu menopang sang anak. Kenyataannya bayi yang dikandung malahan menguatkan sang ibu.

Salah satu buktinya adalah aktivasi susu. Tak hanya itu ada hipotesis yang mengatakan sang bayi membuat ibu lebih cepat sembuh dari luka.

Para peneliti di Durham menunjukkan jika bayi di rahim ternyata sudah bisa menunjukkan ekspresi lewat raut wajahnya. Ekspresi itu meliputi menangis, tertawa hingga sesuatu yang lebih kompleks.

Ada hipotesis yang mengatakan para bayi merasakan emosi di sekitarnya. Namun peneliti lebih percaya itu terjadi karena adanya mekanisme di otak mereka yang mencoba mempelajari ekspresi sebelum lahir ke dunia ini.

Tidak salah mengatakan proses kehamilan sebagai sesuatu yang sakral dan perlu dijaga sebaik-baiknya. Dari fenomena-fenomena di daftar ini, adakah kalian ibu hamil yang pernah mengalami salah satu fenomena tersebut? Bisa dibilang kalian harus berbangga diri karena itu merupakan sesuatu yang langka.