4 Bahaya Makan Daging Anjing untuk Kesehatan Manusia

Baiknya makan daging ayam saja, ya

Siapa yang tega mengonsumsi daging hewan selucu itu? Faktanya, diperkirakan sekitar 30 juta anjing dibunuh untuk dikonsumsi manusia setiap tahunnya, melansir Humane Society International.

Angka tersebut hanya di Asia, lho. Di Indonesia sendiri, diperkirakan sekitar 1 juta anjing terlibat dalam perdagangan untuk konsumsi. Padahal, terdapat bahaya makan daging anjing yang mengintai tiap kali manusia mengonsumsinya. Berikut alasan kenapa baiknya kamu tetap mengonsumsi daging hewan ternak seperti ayam dan sapi alih-alih anjing.

Bahaya makan daging anjing

Kenapa makan daging anjing dilarang sementara daging ayam tidak?

Kamu mungkin mendengar argumen tersebut ketika membahas pelarangan makan daging anjing. Jawabannya pun sederhana, karena anjing tidak termasuk hewan ternak, berbeda dengan ayam, sapi, kambing, bahkan mungkin babi. 

Daging anjing tidak diternakkan, tetapi dikumpulkan secara liar, membeli secara ilegal, bahkan menculik dari pemiliknya, melansir Animal Rescue Cambodia. Anjing kemudian dikumpulkan dan diangkut dalam kandang kecil ke rumah jagal atau restoran daging anjing.

Parahnya, anjing kerap berada di kondisi tersebut tanpa air dan makanan. Sepanjang perjalanan, anjing banyak yang mati karena lemas, dehidrasi, ataupun cedera. Anjing yang hidup pun dibunuh sangat kejam seperti dipukul di kepala, ditenggelamkan, bahkan dicekik. 

Kekejaman tersebut bukan satu-satunya alasan kenapa kamu harus menghindari mengonsumsi daging anjing. Pasalnya, ada pula bahaya makan daging anjing bagi kesehatan manusia.

1. Trichinellosis

4 Bahaya Makan Daging Anjing untuk Kesehatan Manusiailustrasi diare (freepik.com/jcomp)

Apa itu trichinellosis?

Jika kamu belum pernah mendengarnya, trichinellosis merupakan infeksi akibat konsumsi daging yang terinfeksi larva spesies cacing Trichinella. Infeksi ini umum terjadi pada hewan karnivora liar dan omnivora, termasuk anjing, melansir Centers of Disease and Control Prevention.

Setelah anjing menelan cacing tersebut, cacingnya akan bertelur dan kemudian diangkut ke otot. Dilansir WagWalking, larva tersebut menempel di usus kecil hewan dan dapat berpindah pada manusia yang mengonsumsi hewan yang terinfeksi.

Konsumsi daging anjing ini menunjukkan beberapa gejala pada tubuh di antaranya mual, diare, muntah, kelelahan, demam, dan rasa tidak nyaman pada perut. Tanda-tandanya dapat muncul 1-2 hari setelah terinfeksi dan berlangsung hingga 2-8 minggu. 

Baca Juga: Cegah Rabies, Ini Pertolongan Pertama setelah Digigit Anjing

2. Rabies

4 Bahaya Makan Daging Anjing untuk Kesehatan Manusiailustrasi anjing (pexels.com/Lucas Pezeta)

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan anjing merupakan sumber utama kematian akibat rabies pada manusia, melansir WHO. Sebagian besar penularan rabies memang terjadi setelah gigitan atau cakaran hewan pada manusia. 

Selain itu, penularan juga dapat terjadi jika air liur hewan yang terinfeksi bersentuhan langsung dengan mukosa manusia, seperti mata dan mulut atau luka terbuka. Rabies juga dikatakan dapat menulari manusia melalui konsumsi daging anjing.

Dilansir Change for Animals, Vietnam pernah menderita wabah rabies dengan sekitar 30 persen kematian yang disebabkan oleh penyembelihan anjing untuk diambil dagingnya. Di luar kasus dan pendapat yang ada, beberapa ilmuwan pun mengatakan bahwa konsumsi daging tidak dapat menularkan rabies. Walau begitu, sebaiknya tetap dihindari, ya.

3. Kolera

4 Bahaya Makan Daging Anjing untuk Kesehatan Manusiailustrasi diare akibat kolera (unsplash.com/Hello I'm Nik)

Dua penyakit sebelumnya bukan akhir dari bahaya makan daging anjing. Masih ada risiko terinfeksi kolera akibat mengonsumsi daging yang tidak seharusnya dikonsumsi tersebut. 

Bakteri penyebab kolera, Vibrio cholerae, dikatakan mudah menyebar dan berkembang biak. Terutama sepanjang proses pengangkutan masal anjing untuk dipotong dan kemudian dagingnya disajikan sebagai bahan makanan, melansir One Green Planet.

Kolera bukan penyakit yang bisa dianggap remeh. Dilansir WebMD, penyakit yang jadi salah satu bahaya makan daging anjing ini menular dan dapat memicu diare cair yang parah sehingga memicu dehidrasi. Jika tidak mendapat pengobatan, seseorang dapat mengalami kematian.

4. Infeksi bakteri lain

4 Bahaya Makan Daging Anjing untuk Kesehatan Manusiailustrasi bakteri (pexels.com/Edward Jenner)

Apakah bahaya makan daging anjing berhenti di sana? Tidak, masih ada sejumlah risiko lain yang berpontensi besar menjangkit manusia. Bahkan jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat memicu wabah, lho. 

Konsumsi daging anjing dapat memicu infeksi parasit seperti E.Coli107 dan salmonella. Bukan hanya itu, manusia yang mengonsumsi daging anjing juga berpotensi tertular infeksi bakteri seperti antraks, brucellosis, hepatitis, hingga leptospirosis yang dapat menyebar dari daging yang dikonsumsi, melansir One Green Planet.

Begitu masuk ke dalam tubuh manusia, infeksi tersebut dapat memicu peradangan pada pembuluh darah. Jika tidak mendapatkan pengobatan, ini dapat memicu pendarahan, kelemahan otot parah, dan mengganggu sistem saraf pusat.

Masih hendak mengabaikan bahaya makan daging anjing setelah membaca uraian di atas? Selain memang tidak seharusnya hewan lucu ini disembelih, memakan daging anjing justru dapat membahayakan kesehatanmu, lho.

Baca Juga: Studi: Anjing Bisa Kurangi Stres pada Anak

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya