Lebih dari 20 Ribu Orang Indonesia Kena Penyakit Raja Singa

- Lebih dari 20.000 orang di Indonesia terkena raja singa atau sifilis, salah satu jenis infeksi menular seksual.
- Sifilis dapat menyebabkan masalah kesehatan serius jika tidak diobati.
- Siapa pun yang aktif secara seksual dapat terinfeksi sifilis, tetapi risiko lebih tinggi bagi mereka yang melakukan hubungan seks tanpa perlindungan dan memiliki beberapa pasangan seksual.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mencatat ada lebih dari 20.000 orang di Indonesia terkena "raja singa" atau istilah medisnya adalah sifilis. Ini merupakan salah satu infeksi menular seksual (IMS).
Sifilis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini bermula sebagai luka yang sering kali tidak menimbulkan rasa sakit dan biasanya muncul di alat kelamin, rektum atau mulut. Sifilis menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan luka.
Faktor penyebab sifilis bukan cuma gaya hidup
Mengutip dari akun Instagram @kemenkes_ri, sebanyak 23.347 orang Indonesia terkena sifilis. Namun, tidak semuanya karena faktor gaya hidup.
Sifilis sangat mudah menular saat berada pada tahap awal, yaitu tahap primer dan sekunder. Pada awal tahap laten, penyakit ini juga masih bisa menular.
Penularan paling sering terjadi lewat hubungan seksual. Dalam sekali hubungan seksual dengan orang yang sedang berada pada tahap awal sifilis, risiko tertular sekitar sepertiga atau 1 dari 3 orang. Bakteri penyebab sifilis masuk ke tubuh melalui selaput lendir (seperti di vagina, penis, atau mulut) atau melalui luka di kulit. Sifilis bisa juga menyebar lewat menyuntikkan obat-obatan dengan jarum yang telah digunakan oleh orang yang terinfeksi. Dalam hitungan jam, bakteri ini menyebar ke kelenjar getah bening terdekat dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh lewat aliran darah.
Selain dari hubungan seksual, sifilis juga bisa menular dari ibu ke janin saat hamil. Ini bisa menyebabkan cacat lahir atau masalah kesehatan serius pada bayi.
Kadang-kadang, seseorang juga bisa tertular sifilis melalui kontak langsung dengan luka atau ruam sifilis di kulit orang yang terinfeksi. Akan tetapi, bakteri sifilis tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia, jadi penyakit ini tidak menular lewat benda-benda seperti dudukan toilet atau gagang pintu yang disentuh oleh orang yang terinfeksi.
Sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk kebutaan dan kerusakan pada otak, jantung, mata hingga sistem saraf.
Kelompok yang berisiko

Siapa pun dapat tertular sifilis. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan kamu tertular infeksi ini. Kelompok orang berikut memiliki risiko lebih tinggi tertular sifilis:
Orang yang berhubungan seks tanpa metode penghalang, seperti kondom, dengan banyak pasangan.
Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
Orang dengan HIV.
Orang yang memiliki pasangan yang mengidap sifilis.
Yang harus dilakukan jika terinfeksi
Jika didiagnosis sifilis, penting untuk menyelesaikan pengobatan agar tidak menyebarkan infeksi. Selain itu, lakukan langkah-langkah ini:
Memberi tahu pasangan seksual supaya juga menerima pengobatan.
Lakukan hubungan seksual yang aman dengan menggunakan kondom atau pelindung mulut.
Lakukan tes sifilis dan IMS lainnya secara berkala.
Setia pada satu pasangan.
Jangan ragu untuk menanyakan riwayat seksual pasangan.
Seandainya memiliki luka kulit atau ruam di area genital atau mulut, jangan tunda untuk menghubungi dokter. Dokter dapat melakukan tes sifilis dan memulai pengobatan jika memang terbukti ada infeksi. Makin cepat mendapatkan pengobatan, makin kecil kemungkinan mengalami komplikasi jangka panjang.
Referensi
"23.347 Orang Indonesia Kena Raja Singa! Dan Mereka Gak Semua 'Nakal'". Instagram @kemenkes_ri. Diakses Juni 2025.
"Syphilis". Cleveland Clinic. Diakses Juni 2025.
"Syphilis". Mayo Clinic. Diakses Juni 2025.
"Syphilis." MSD Manual Consumer Version. Diakses Juni 2025.
"Syphilis." National Health Service. Diakses Juni 2025.