Berbagai laporan yang masuk terkait pasien COVID-19 mengatakan, sebagian besar masih merasakan gejala COVID-19 walau sudah dinyatakan bebas dari infeksi virus.
Bahkan di media sosial seperti Twitter, banyak cuitan dari mantan pasien yang menceritakan dampaknya walaupun sudah berbulan-bulan sembuh. Aktris asal Amerika Serikat, Alyssa Milano, termasuk satu di antaranya.
Alyssa buka-bukaan tentang kondisinya usai infeksi COVID-19. Lewat sebuah video, dia menunjukkan dirinya mengalami kerontokan rambut yang parah sebagai dampak dari infeksi coronavirus.
Mengutip CBS News, dia bukan satu-satunya orang yang melaporkan rambut rontok usai terinfeksi COVID-19. Walaupun rambut rontok bukan gejala "resmi", tetapi ada survei yang menemukan bahwa 26 persen orang dengan gejala jangka panjang COVID-19 mengalami rambut rontok.
Survei tersebut dilakukan oleh Survivor Corps, grup yang membantu penyintas COVID-19. Dalam survei tersebut, 1.500 pasien melaporkan gejala tak biasa pasca infeksi, termasuk kenaikan berat badan, telinga tersumbat, dan kerontokan rambut.
Dilansir Sky News, 81 dari 110 pasien COVID-19 yang dirawat di Southmead Hospital, Bristol, Inggris, melaporkan masih mengalami gejala sulit bernapas, nyeri otot, hingga kelelahan walau sudah dinyatakan sembuh selama 12 minggu.
Data tersebut membuat para ahli yakin jika angka kejadian fenomena long COVID ini di atas 75 persen.
Data dari aplikasi COVID Symptom Study yang dibuat oleh King's College London, Inggris, menyebut bahwa setidaknya 1 dari 20 pasien merasakan gejala berkepanjangan tersebut.
Di Italia, seperti dilansir The Independent, ada laporan 9 dari 10 pasien di Roma masih merasakan gejala yang bertahan dalam kurun waktu 60 hari pasca infeksi.