Mittelschmerz (Nyeri Ovulasi): Gejala, Penyebab, Pengobatan

Gejala yang berkaitan dengan siklus reproduksi pada perempuan bisa mengganggu aktivitas harian. Contoh umumnya adalah nyeri haid di perut bagian bawah atau sekitar panggul. Namun, tahukah kamu kalau proses ovulasi juga dapat menimbulkan nyeri di area yang sama? Ini disebut nyeri ovulasi atau mittelschmerz.
Walaupun tidak semua perempuan mengalaminya, tetapi nyeri ovulasi atau mittelschmerz perlu dipahami. Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
1.Apa itu nyeri ovulasi?

Nyeri ovulasi atau mittelschmerz adalah nyeri panggul yang dialami beberapa perempuan selama ovulasi. Ovulasi adalah bagian dari siklus menstruasi ketika ovarium melepaskan sel telur. Ovulasi biasanya terjadi sekitar setengah jalan antara periode menstruasi, mengutip Cleveland Clinic.
Nyeri biasanya dirasakan di perut bagian bawah dan panggul, di tengah atau di satu sisi. Perempuan mungkin merasakannya di sisi di mana ovarium melepaskan sel telur. (Bagi kebanyakan orang, ovarium bergiliran berovulasi. Setiap ovarium melepaskan sel telur setiap bulan.)
Apabila ovarium di sisi kanan melepaskan sel telur, di situlah nyeri akan terasa. Beberapa orang menemukan bahwa rasa sakit berpindah sisi dari satu siklus ke siklus berikutnya.
2. Gejala

Dilansir Mount Sinai, mittelschmerz dapat dirasakan di satu sisi tubuh selama satu bulan dan kemudian beralih ke sisi lain selama bulan berikutnya. Ini juga dapat terjadi pada sisi yang sama selama berbulan-bulan berturut-turut.
Gejalanya meliputi nyeri perut bagian bawah yang:
- Terjadi hanya pada satu sisi.
- Berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. Bisa bertahan hingga 24 hingga 48 jam.
- Terasa seperti nyeri yang tajam dan kram tidak seperti nyeri lainnya.
- Parah (jarang).
- Dapat beralih sisi dari bulan ke bulan.
- Dimulai di pertengahan siklus menstruasi.
3.Penyebab

Ovulasi biasanya terjadi sekitar dua minggu setelah hari pertama menstruasi. Selama dua minggu ini, terjadi perubahan hormonal yang merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur.
Setiap telur berkembang di dalam kompartemen mereka sendiri yang dikenal sebagai folikel. Stimulasi ovarium menyebabkan pembengkakan beberapa folikel untuk mempersiapkan mereka melepaskan sel telur yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Pada akhirnya, hanya satu dari folikel yang membengkak ini yang melepaskan sel telur ovum, yang memasuki tuba falopi, seperti dijelaskan dalam laman Verywell Health.
Saat pelepasan sel telur atau ovulasi, folikel dominan ini pecah dan melepaskan sel telur bersama sejumlah cairan. Kadang ada juga beberapa perdarahan dari folikel ovarium yang pecah. Cairan ini dan mungkin darah dilepaskan ke panggul. Ini disebut sebagai cairan bebas (cairan yang mengendap pada rongga perut) dan merupakan iritasi pada lapisan perut dan panggul yang mengandung serat nyeri. Cairan bebas juga dapat menyebabkan usus sedikit melambat. Perut mungkin membuncit karena gas cadangan, menambah ketidaknyamanan.
Dilansir UF Health, sekitar 20 persen persen perempuan mengalami nyeri hebat atau kram saat ovulasi. Mereka merasakan nyeri atau kram yang parah atau tajam di satu sisi perut bagian bawah. Meskipun mungkin ini terasa seperti ada sesuatu yang salah atau serius, tetapi mittelschmerz hampir tidak pernah serius.
4.Diagnosis dan pengobatan

Untuk mendiagnosis nyeri ovulasi, dokter akan mulai dengan mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang riwayat kesehatan, terutama mengenai periode menstruasi.
Dokter mungkin juga melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul, untuk memeriksa tanda-tanda kondisi mendasar yang dapat menyebabkan rasa sakit.
Opsi pengobatan untuk nyeri ovulasi dapat meliputi:
- Obat pereda nyeri: Ini bisa dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti asetaminofen, aspirin, ibuprofen, atau naproxen sodium.
- Pil KB: Jika nyeri ovulasi membuat perempuan mengalami ketidaknyaman yang signifikan setiap bulannya, tanyakan kepada dokter mengenai penggunaan pil KB. Beberapa jenis pil KB menekan ovulasi, yang dapat membantu meringankan nyeri ovulasi saat meminumnya.
Untuk meringankan ketidaknyamanan mittelschmerz yang berlangsung lebih dari beberapa menit, cobalah beberapa pengobatan rumahan. Dilansir Mayo Clinic, karena panas meningkatkan aliran darah, melemaskan otot yang tegang, dan meredakan kram, kamu mungkin ingin:
- Berendam dalam bak mandi air panas.
- Gunakan bantal pemanas di area yang sakit.
5. Kapan harus periksa ke dokter?

Terkadang, nyeri pada pertengahan siklus dapat menjadi tanda masalah yang lebih signifikan pada ovarium atau mungkin infeksi panggul. Tanda dan gejala tertentu menunjukkan perlunya menghubungi dokter untuk diagnosis dan pengobatan. Gejala-gejala ini termasuk:
- Hubungi dokter jika mengalami demam karena mungkin terdapat infeksi yang tidak terkait dengan mittelschmerz.
- Rasa sakit tidak berkurang dengan pengobatan rumahan.
- Rasa sakit yang berlangsung lebih dari dua atau tiga hari.
- Pendarahan hebat saat ovulasi.
- Mengalami keputihan selain nyeri panggul.
Cari perawatan darurat jika salah satu dari berikut terjadi:
- Peningkatan rasa sakit.
- Sakit perut dengan rasa sakit di salah satu atau kedua tulang belikat.
- Muntah darah.
- Tinja berdarah.
- Merasa ingin pingsan atau pusing.
- Demam tinggi.
- Buang air kecil yang sulit atau menyakitkan.
- Masalah pernapasan.
- Pembengkakan atau kembung pada perut.
Nyeri ovulasi atau mittelschmerz terjadi ketika perempuan mengalami kram ovulasi atau nyeri lain saat ovulasi. Nyeri ovulasi tidak berbahaya. Sebagian besar waktu ini bisa diobati dengan obat yang dijual bebas, istirahat, dan mandi air hangat. Akan tetapi, bicarakan dengan dokter jika mengalami nyeri ovulasi yang parah. Dokter mungkin merekomendasikan pil KB untuk mencegah ovulasi.