Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa GERD bisa Memicu Jantung Berdebar Kencang? Ini Alasannya!

ilustrasi batuk untuk memperlambat detak jantung (freepik.com/stockking)
ilustrasi batuk untuk memperlambat detak jantung (freepik.com/stockking)

GERD (Gastroesophageal reflux disease) adalah kondisi ketika katup pada kerongkongan bagian bawah lemah sehingga memicu asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini biasanya menyebabkan beberapa gejala, seperti nyeri dada, dada sesak, bahkan juga banyak dilaporkan menyebabkan jantung berdebar kencang. Tak jarang, GERD dan jantung berdebar-debar menimbulkan kekhawatiran.

Dalam istilah medis, jantung berdebar kencang disebut dengan palpitasi jantung. Seseorang yang mengalami palpitasi jantung akan merasakan jantung yang berdenyut kencang, berdebar-debar, atau sensasi detak yang melompat-lompat.

Secara ilmiah, belum diketahui secara pasti apakah GERD memang bisa memicu jantung berdebar kencang. Namun, dua kondisi ini diketahui memiliki hubungan atau keterkaitan satu sama lain sehingga menimbulkan gejala yang bersamaan. Nah, apa saja keterkaitannya? Inilah alasan GERD menyebabkan jantung berdebar-debar.

1. Disfungsi saraf otonom

ilustrasi detak jantung (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi detak jantung (freepik.com/rawpixel.com)

Saat GERD terjadi, asam lambung naik ke kerongkongan. Naiknya asam lambung ke saluran pencernaan bagian atas ini bisa mengiritasi organ di sekitarnya. Saat organ di saluran pencernaan tersebut teriritasi, ini bisa memengaruhi fungsi saraf otonom, yaitu saraf yang mengatur fungsi tubuh di bawah sadar, seperti detak jantung, pernapasan, atau pun pencernaan.

Ketika saraf otonom terganggu, kondisi ini kemudian menyebabkan terganggunya fungsi tubuh yang diatur olehnya. Salah satunya adalah terganggunya detak jantung dan fungsi pencernaan, seperti terjadi GERD dan palpitasi yang bersamaan.

2. Keterlibatan saraf vagus

ilustrasi sakit tenggorokan (freepik.com/jcomp)
ilustrasi sakit tenggorokan (freepik.com/jcomp)

Saraf vagus adalah saraf panjang yang membentang dari otak, jantung, hingga sistem pencernaan. Saraf ini juga termasuk bagian dari saraf otonom, yang merupakan bagian dari sistem saraf parasimpatik. Saraf vagus dapat memperlambat detak jantung saat istirahat dan merangsang kontraksi yang menggerakkan makanan pada sistem pencernaan.

Ketika saraf vagus teriritasi, misalnya akibat GERD, hal ini juga bisa memicu detak jantung yang cepat secara bersamaan. Dijelaskan oleh Ronnie Fass, MD, direktur gastroenterologi dan hepatologi di MetroHealth Cleveland, Ohio, asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat merangsang saraf vagus, menyebabkan secara keliru mengirimkan rangsangan ke jantung dan mengubah ritmenya. Stimulasi saraf vagus melalui GERD juga dapat memengaruhi pembuluh darah yang memasok darah ke otot jantung, dilansir laman Health Central.

3. GERD dan fibrilasi atrium

ilustrasi gangguan perut (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi gangguan perut (pexels.com/cottonbro)

Jantung berdebar kencang saat GERD kambuh juga bisa terjadi karena fibrilasi atrium, yang gejala utamanya adalah palpitasi jantung. Dijelaskan laman Verywell Health, kerongkongan terletak sangat dekat dengan jantung sehingga adanya peradangan apapun dapat memengaruhi jantung. Namun, sebab-akibat hubungan ini masih belum jelas.

Dalam jurnal World Journal of Gastroenterology tahun 2014, disebutkan bahwa penderita GERD memiliki risiko lebih tinggi, yaitu 0,62 hingga 14 persen, mengalami fibrilasi atrium daripada yang tidak menderita GERD. Selain itu kondisi lain seperti hernia hiatus, yang kerap menyebabkan GERD, juga bisa memicu palpitasi jantung terkait fibrilasi atrium ini. Di mana ini biasanya terjadi ketika hernia menekan jantung, seperti diterangkan laman Healthline.

4. Adanya pemicu bersama

ilustrasi batuk setelah makan (pexels.com/Edward Jenner)
ilustrasi batuk setelah makan (pexels.com/Edward Jenner)

Ada banyak faktor yang bisa memicu palpitasi jantung maupun kambuhnya GERD. Di mana beberapa hal bisa memicu kedua kondisi ini secara bersamaan, misalnya makan berlebihan, alkohol, kafein, atau makanan pedas atau berlemak. Faktor pemicu ini dapat merelaksasi otot esofagus yang menyebabkan GERD. Di mana hal tersebut juga bisa memicu jantung untuk mengalami palpitasi.

5. GERD dipicu kecemasan atau stres

ilustrasi stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Alasan lain terjadinya jantung berdebar saat GERD kambuh juga bisa disebabkan oleh faktor psikologis, seperti kecemasan atau stres. Kecemasan dapat meningkatkan adrenalin yang membuat jantung berdebar kencang. Dalam hal ini, bukan GERD yang menyebabkan palpitasi, akan tetapi rasa cemas atau stres tersebut yang memicu respons jantung berdebar.

GERD dan palpitasi jantung memang kerap terjadi secara bersamaan. Meski bukan penyebab langsung, GERD dan jantung berdebar memiliki hubungan yang saling terkait. Nah, jika kamu mengalami kondisi ini, ada baiknya untuk mengonsultasikan dengan dokter, sebab palpitasi juga bisa menjadi tanda masalah jantung.

Referensi

“How GERD (Acid Reflux) can Cause Hearth Palpitations”. Verywell Health. Diakses September 2025

“Can Acid Reflux and GERD Cause Hearth Palpitation?”. Healthline. Diakses September 2025

“Can Acid Reflux Cause Hearth Palpitations?”. Gastroenterology Consultants of San Antonio. Diakses September 2025

“Is There a Link between Acid Reflux and Palpitations?”. Medical News Today. Diakses September 2025

“Can Acid Reflux Cause Heart Palpitations?”. Health Central. Diakses September 2025

Roman C, Bruley des Varannes S, Muresan L, Picos A, Dumitrascu DL. Atrial fibrillation in patients with gastroesophageal reflux disease: a comprehensive review. World Journal of Gastroenterology. 2014 Jul 28;20(28):9592-9.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Health

See More

Bisul di Pantat: Penyebab, Gejala, Perawatan, dan Pencegahan

13 Sep 2025, 12:59 WIBHealth